beritabernas.com – Audit investigasi berperan penting dalam pencegahan fraud, baik dari pendekatan konseptual maupun praktis. Penelitian menunjukkan bahwa audit investigasi dan akuntansi forensik memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan pengungkapan fraud.
“Dari perspektif praktis, audit investigasi tidak hanya berfokus pada pengungkapan fraud, tetapi juga pada pencegahan,” kata Prof Dr Junaidi SE MSi Akt CA dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Kepakaran Audit di Fakultas Bisnis & Humaniora, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) di Kampus UTY Jombor, Sleman, DIY, Kamis 6Pebruari 2025.
BACA JUGA:
- Anggito Abimanyu Sampaikan Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar Ekonomi UGM
- Dua Guru Besar UII Sampaikan Pidato Pengukuhan
- Majelis Guru Besar UII dan UI Prihatin dengan Praktik Tak Etis dalam Pengusulan Jabatan Akademik Profesor
Dalam pidato pengukuhan berjudul Deteksi Fraud untuk Akuntabiltas yang Holistik dalam Audit Investigasi, Prof Junaidi yang juga Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta, mengatakan, masih tingginya kasus fraud yang terjadi di Indonesia, tentunya akan semakin mendorong berbagai pihak untuk menemukan metode (model) yang efektif dalam mendeteksi tindakan fraud yang terjadi.
Karena itu, menurut Junaidi, audit investigasi berperan penting dalam pencegahan fraud, baik dari pendekatan konseptual maupun praktis. Dari perspektif praktis, audit investigasi tidak hanya berfokus pada pengungkapan fraud, tetapi juga pada pencegahan.

Mengutip beberapa hasil riset, Prof Junaidi menyatakan bahwa kualitas audit dan tata kelola perusahaan yang baik berkontribusi positif terhadap pencegahan fraud. Di samping itu, profesionalisme dalam audit investigasi juga berpengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan.
Riset yang lain menyatakan independensi auditor dan pengalaman auditor investigasi berpengaruh positif terhadap efektivitas prosedur audit dalam mendeteksi fraud, yang menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi auditor dapat meningkatkan pencegahan fraud.
“Penanggulangan fraud di Indonesia adalah tantangan kompleks yang memerlukan sinergi antara berbagai pendekatan audit, teknologi dan tata kelola yang baik,” tegas Junaidi, suami dari Tri Kuncahyaningsih dan ayah dari Muhammad Fadly Fitrah Alghifari dan Muhammad Bintang Kuncahya Mahardhika.
Menurut Junaidi, deteksi fraud berbasis pendekatan holistik, yang mengintegrasikan audit investigasi, big data, akuntansi forensik, sistem whistleblowing dan audit internal, tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga menciptakan landasan yang kokoh untuk masa depan yang lebih berintegritas dan akuntabel.

“Model tersebut diharapkan mampu diterapkan secara luas dan adaptif di berbagai sektor, sehingga bisa meminimalisasi kecurangan dan mendorong peningkatan kepercayaan publik,” kata Junaidi.
Di masa mendatang, dengan terus berkembangnya teknologi dan wawasan di bidang ini, Indonesia diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengembangan sistem pengendalian fraud yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan, demi mewujudkan tata kelola yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sejahtera.
Setelah acara pidato pengukuhan di Kampus UTY Jombor, diadakan syukuran bersama kolega dari berbagai perguruan tinggi dan keluarga besar. “Mewakili keluarga besar ISEI Cabang Yogyakarta dan Kafegama DIY, saya mengucapkan selamat kepada kolega Junaidi atas capaiannya dalam jabatan fungsional Guru Besar,” ucap Y Sri Susilo, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta. (lip)
There is no ads to display, Please add some