Puisi dengan Tema Pergi, Momen Kilat 50 Penulis

beritabernas.com – Tantangan untuk menulis, apalagi dibukukan, memang selalu menarik. Karena jejak tulisan kita akan bisa dibaca banyak orang.

Namun, baagi Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati yang banyak memiliki sayap komunitas menulis, tak menemui kesulitan untuk menggandeng peserta untuk menulis puisi dengan tema Pergi

“Even hanya untuk 50 penulis. Tak sampai sehari kuota sudah terpenuhi. Selanjutnya peserta hanya dibatasi seminggu untuk mengirim karya terbaiknya. Sampai pagi ini sudah 16 karya yang masuk,” kata Vitriya di Klaten, Sabtu 19 Agustus 2023.

Guru MTsN 3 Bantul Sutanto. Foto: Dok pribadi

Sementara Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto, tak ketinggalan mengikuti even menarik ini. Berbekal pengalaman menjadi angogta KYM sejak Maret 2020, ia mencoba selalu update even yang penuh tantangan. Untuk even kali ini, ia menulis puisi berjudul Masih Ada Rindu.

“Puisi tersebut bercerita tentang kepergian saya dari tempat mengajar lama ke tempat kerja baru. Bukan karena permintaan namun hanya menjalani perintah saja. Meski di tempat lama hanya sebentar namun ada kesan mendalam dan kerinduan yang tak pernah hilang,” kata Sutanto kepada beritabernas.com, Minggu 19 Agustus 2023.

BACA JUGA:

Guru dari Banyuasin, Gunawan, menulis puisi berjudul Demi Masa Depan. Puisi tersebut bercerita tentang mencari kehidupan untuk masa depan dengan cara merantau karena kehidupan di tanah kelahiran tidak menjanjikan.

Sementara Shinta Fauziah Romdhoni, Guru SD Cibereum I, Talaga, Majalalengka, membuat puisi Jika Aku Pergi, isinya tentang kegelisahan dan ketakutan seseorang jika harus pergi terlebih dahulu meninggalkan keluarga dan alam semesta, meskipun dia yakin semua akan baik baik saja.

Sedangkan Guru SMP IT Abu Bakar Yogyakarta, Esti Utami SPd menorehkan puisi berjudul Mencarimu Kembali. Isinya tentang berdamai dengan rasa rindu yang tak berakhir pada ibu. Ibu selalu jadi tempat terhangat untuk pulang.

Sebagian penulis puisi berjudul Pergi. Foto: Dok pribadi

Rachma Erawanti, Guru SMAN 1 Imogiri, Bantul tak ketinggalan ikut even spesial ini dengan membuat puisi berjudul Dalam Kerinduan. Isinya tentang keresahan hati karena bayang-bayang yang selalu hadir dan membuat dirinya semakin merindukan, namun apa daya bayang itu harus pergi.

Sedangkan Atvi Lutviani SPd AUD yang berprofesi sebagai Guru TK, membuat puisi berjudul Aku Pergi. “Puisi ini bercerita tentang kepergianku untuk mencari kebaikan diri, meski sudah bekerja di tempat sebelumnya selama puluhan tahun. Namun demi kebaikan memutuskan untuk pergi,” kenangnya. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *