beritabernas.com – Gerakan dunia untuk menanam 1 juta pohon mendorong mahasiswa PPI Greater Glasgow dan The Conservation Volunteers (TCV) melakukan penanaman 350 pohon di Cathkin Brae Country Park pada puncak musim dingin di wilayah Scotland, Sabtu 20 Januari 2024. TCV merupakan NGO lokal yang fokus pada masalah lingkungan di UK (United Kingdom) atau Inggris.
Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen PPI Greater Glasgow terhadap isu keberlanjutan yang dimulai dari wilayah sekitar tempat belajar. Kegiatan ini diharapkan agar mahasiswa Indonesia mengerti masalah lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka, apa yang dilakukan oleh NGO dan pemerintah lokal dan bisa menerapkannya ketika kembali ke Indonesia.
Penanaman pohon ini dilakukan di musim dingin karena beberapa pohon masuk dalam fase dorman atau beristirahat. Pada fase ini pertumbuhan tanaman juga berada pada fase lambat sehingga mengurangi stress saat dilakukan penanaman atau pemindahan. Beruntung pada saat penanaman suhu berubah dari yang mencapai -7 derajat pada hari-hari sebelumnya menjadi 8 derajat pada saat penanaman.
Penanaman pohon ini berlangsung di wilayah Cathkin yang sudah ditentukan bersama dengan pemerintah wilayah Glasgow. Cathkin Braes adalah salah satu situs utama hutan tua dan habitat yang beragam di wilayah Skotlandia dan sebagai puncak tertinggi wilayah Glasgow.
Dengan memperluas hutan dan semak di Cathkin Braes, spesies yang menghuni wilayah Cathkin Braes dapat memperluas wilayahnya sehingga mengurangi tekanan yang lebih rendah.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 15 anggota dari perhimpunan pelajar Indonesia di wilayah greater Glasgow dan diikuti oleh beberapa teman teman dari komunitas TCV. Semangat keberlanjutan dari kegiatan ini pun akan dilanjutkan ke depan hingga puncaknya pada kegiatan pameran bisnis dan produk Indonesia berbasis berkelanjutan dan kearifan lokal (Nusantara Festival) yang akan digelar pada bulan Juni 2024 di Glasgow.
BACA JUGA:
- Pementasan Gamelan di Campbell House, Kolaborasi Glaswegian dan PPI Greater Glasgow
- Penggunaan Teknologi Tepat Guna Membantu Meningkatkan Sosio Ekonomi Negara-negara AIS
Camillo sebagai koordinator dari TCV mengatakan bahwa ide kegiatan ini adalah mengenalkan mahasiswa dari luar United Kingdom yang baru tinggal di United Kingdom untuk memahami kondisi di sini dengan project yang akan dilakukan yang disebut bio-enhancement.
Bio-enhancement berfungsi untuk meningkatkan keanekaragaman hayati yang ada di Glasgow, seperti menanam pohon, membuat taman dan sebagainya. Hari ini kita bekerja di salah satu area terbuka yang semula merupakan lahan pertanian yang selanjutnya akan diubah menjadi lahan pepohonan, dengan beberapa jenis pohon yang bisa mendukung terbentuknya ekosistem alam liar. Sejauh ini kita telah menanam 3 jenis pohon dengan total 350 pohon.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa Indonesia dalam program ini. Kita menanam pohon di Skotlandia saat musim dingin yang mana berarti suhu sangat dingin dan bisa jadi sulit, sehingga saya sangat senang dengan keterlibatan mahasiswa Indonesia,” kata Camillo.
Sementara itu, Awang Bagas, Mahasiswa S2 Program Studi Water Sustainability Environment dan Anna, Mahasiswa S2 bidang Medical Genetics and Genomics University of Glasgow, yang turut berpartisipasi dalam acara ini mengatakan menanam pohon di Glasgow saat winter ini merupakan pengalaman yang baru dan menyenangkan.
“Jenis pohon yang ditanam berbeda dengan di Indonesia karena di sini saat musim salju/winter pohon yang ditanam terlihat seperti pohon mati. Tidak menyangka bahwa suasana menanam pohon di Skotlandia ini sangat dingin tapi karena banyak bergerak dan bekerja jadi lama-kelamaan tidak terasa dingin,” kata Awang Bagas.
Sedangkan Nadira Nuri Auliani, Mahasiswa S2 bidang Environment and Sustainable Development selaku koordinator kegiatan dari PPI Greater Glasgow mengungkapkan, di sini mahasiswa Indonesia dikenalkan dengan isu lingkungan yang ada di Skotlandia bersama teman-teman aktivis lingkungan yang sudah biasa melakukan penanaman pohon dan kegiatan berbasis lingkungan lainnya.
“Kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan di tempat kami belajar dan harapannya dapat direplikasi oleh teman teman pelajar setelah mereka pulang ke Indonesia atau dimana pun mereka nanti berkarya,” kata Nadira Nuri Auliani. (Made Darma Paramatha dari Glasgow)
There is no ads to display, Please add some