Raih Gelar Doktor Tercepat di Austria, Dosen Muda UII Sarat Prestasi

beritabernas.com – Seorang dosen UII Jaya Addin Linando berhasil meraih gelar Doktor di Wirtschaftsuniversität (WU) Wien (Vienna University of Economics and Business), Austria pada 24 Februari 2023.

Meski berlatar belakang pendidikan manajemen, Dosen UII yang berusia 31 tahun (kelahiran Surabaya tahun 1992) ini berhasil mempertahankan disertasi berjudul Religion in the Workplace: A Multilevel Perspective. Dalam usia yang relatif masih muda, ia meraih banyak prestasi.

Dikutip beritabernas.com dari Humas UII, selain menjadi salah satu lulusan tercepat untuk program doktoral di Austria, Addin juga berhasil memperoleh beberapa prestasi. Di antara prestasi yang diraih Addin-sapaan akrabnya-adalah menerbitkan 2 artikel di jurnal Q1 Scopus yang diulis seorang diri.

BACA JUGA:

Selain itu, 3 artikel Q2 sebagai penulis pertama, 1 artikel di jurnal internasional yang belum terindeks, 1 buku ajar dan 3 artikel ilmiah populer. Keinginan menjadi dosen turut menjadi motivasi pendorong yang kuat bagi Addin untuk mengukir berbagai pencapaian tersebut.

Menurut Addin, hanya ada dua konsekuensi logis dari pengambilan keputusan untuk menjadi dosen yaitu kuliah S3 dan bersungguh-sungguh agar dapat menjadi profesor. Selain itu, yang tak kalah penting adalah terus menata diri agar tetap produktif berkarya di tengah tuntutan untuk mengajar dan menjalankan roda organisasi institusi.

Dosen UII Jaya Addin Linando. Foto: Istimewa

“Target sudah saya tentukan, selanjutnya tugas saya hanya berikhtiar dan bertawakal,” kata putra dari pasangan Philipus Linando (alm) dan Tazkirowati ini

Dalam waktu dekat, Addin mengaku segera kembali ke Indonesia untuk menjalani peran sebagai dosen. Addin bertekad turut berkontribusi membangun UII secara spesifik dan Indonesia secara umum.

“Saya ingin berkontribusi untuk turut mengoptimalisasi fungsi direktorat/bidang yang menangani SDM. Salah satu aspek terbesar yang masih menyisakan banyak ruang untuk perbaikan di area ini adalah meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan dosen dan karyawan,” kata Addin.

Menurut Addin, apabila tiap-tiap fungsi SDM dikomando untuk menangkap aspirasi dosen maupun karyawan, kemudian mengurainya menjadi poin konkret permasalahan dan menyusun rencana aksi untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan, maka mereka pun akan lebih puas dan bahagia dalam bekerja. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *