Resmi Dibuka GKR Hemas, Pasar Rakyat Jogja Gumregah Makin Ramai dan Meriah

beritabernas.com – Pasar Rakyat Jogja Gumregah secara resmi dibuka oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas pada Minggu 18 September 2022) sore di eks kampus STIEKER Jalan Parangtritis Km 3 Yogyakarta. Kedatangan GKR Hemas disambut antusias ratusan pedagang dan pengunjung.

Acara pembukaan Pasar Rakyat Jogja Gumregah yang merupakan kelanjutan Pasar Malam Perayaan Sekaten ini berlangsung semarak dimeriahkan dengan perarakan gunungan bakpia yang diusung bregada rakyat, tari kreasi dan pentas musik etnik.

Baca berita terkait:

Begitu turun dari kendaraan GKR Hemas yang juga Anggota DPD RI ini disambut 8 penari putri dan barisan bregada rakyat Paku Wojo. Busana bregada rakyat asal Padukuhan Wojo, Bangunharjo, Sewon Bantul ini tampak selaras dengan corak klebet paguyuban abdi dalem Kraton Yogyakarta Kabupaten Bantul Pandan Binetot, yakni perpaduan warna hijau dengan putih.

GKR Hemasa saat membuka Pasar Rakyat Jogja Gumregah pada Minggu 18 September 2022) sore di eks kampus STIEKER Jalan Parangtritis Km 3 Yogyakarta. Foto: Istimewa

GKR Hemas juga disambut Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Kapolres Bantul AKBP Ihsan, Ketua Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra, Pimpinan Altar Ria Production Inung Norzani, Direksi Ajaib Group William Yani Wea, Kepala IDX Yogyakarta Irfan Noor Riza, Penewu Sewon, Kapolsek Sewon, Danramil Sewon, Lurah Bangunharjo, Dukuh Salakan, sejumlah perwakilan organisasi pemerintah daerah DIY dan Kabupaten Bantul serta tamu undangan lainnya.

Pasar Rakyat Jogja Gumregah digelar sebulan penuh mulai tanggal 16 September hingga 16 Oktober 2022. Ajang ini diisi puluhan wahana permainan seperti tong stan, rumah hantu dan ombak banyu serta 250 stan aneka produk mulai kuliner, fashion, thrift, otomotif, mebel, start up, tanaman dan aneka satwa. Tak ketinggalan makanan khas perayaan Sekaten seperti nasi gurih dan ndog abang.

Terdaftar 150 kelompok kesenian yang tampil setiap sore hingga malam di panggung rakyat mulai sholawatan, hadroh, ketoprak, karawitan, campursari, jathilan, tari, koes plus-an, keroncong, drama dan lainnya. Konsep pasar rakyat dirancang seperti laiknya pasar malam perayaan Sekaten.

GKR Hemasdisambut Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih. Foto: Istimewa

GKR Hemas menyambut positif diadakannya pasar rakyat sebab dapat membantu meningkatkan perekonomian kalangan usaha kecil. “Apresiasi kepada panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan Pasar Rakyat Jogja Gumregah. Sekilas tadi saya melihat banyak sekali pilihan kuliner dan juga wahana permainan anak-anak. Semoga hal ini dapat mengobati kerinduan masyarakat terhadap suasana pasar malam Sekaten,” ungkapnya.

GKR Hemas berpesan meski negara kita sudah melewati masa pandemi namun bukan berarti virus covid19 sudah tidak ada lagi. Virus apapun akan tetap ada. “Oleh sebab itu masyarakat saya minta kesadaran dan kedisiplinan kita untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” pintanya.

GKR Hemas. Foto: Istimewa

Pada kesempatan itu GKR Hemas dan Bupati Bantul berkesempatan mengambil gunungan bakpia yang diusung bregada rakyat Paku Wojo. Gunungan bakpia selanjutnya dibagikan ke pengunjung.

Koordinator Umum Pasar Rakyat Jogja Gumregah Widihasto Wasana Putra mengucapkan terimakasih atas kehadiran GKR Hemas di pasar rakyat. Kedatangan GKR Hemas memiliki makna penting membesarkan semangat para pelaku usaha kecil. “Teman-teman pedagang sangat senang Bu Ratu bisa datang. Mereka makin tambah bersemangat berjualan,” katanya.

Menurut Widihasto gelaran pasar rakyat Jogja gumbregah juga merupakan ajang reuni satu dasawarsa antara Sekber Keistimewaan DIY dengan Relawan Ijab Qobul yang dimotori Inung Norzani. “Kala itu kami sama-sama berjuang di jalanan untuk mendorong pengesyahan rancangan Undang-Undang Keistimewaan DIY. Kini kami berkolaborasi untuk turut mendorong geliat ekonomi usaha kecil,” ujarnya.

GKR Hemas bersama Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih dan pejabat lainnya, Foto: Istimewa

Ditambahkan animo pelaku usaha kecil berjualan di pasar rakyat sangat besar. Hanya butuh dua hari saja semua stan laku tersewakan. “Kiranya perlu ada pemaknaan ulang atas istilah UKM, tidak lagi usaha kecil mikro, melainkan usaha kecil militan,” tegasnya.

Usai pembukaan pasar rakyat malam hari dimeriahkan penampilan legenda campursari Cak Dikin didampingi biduan Eni Rosita, Rika Anggita dan Yanti Lemoe. Penampilannya mereka disambut meriah masyarakat. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *