Tepas 2022 Memberi Terang Umat Menghadapi Resesi dan Tahun Politik

beritabernas.com – Temu Pastoral (Tepas) Yogyakarta Timur, Keuskupan Agung Semarang (KAS) yang berlangsung di Pusat Pelayanan Pastoral Sanjaya Muntilan, Selasa (22/11/2022) menyoroti perlunya umat dan Gereja Katolik menyikapi isu resesi 2023 dan tahun politik 2023-2024.

Hadir sebagai pembicara Vikaris Jenderal (Vikjen) KAS Romo Yohanes Rasul Edi Purwanto Pr yang membahas topik perlunya Gereja Katolik mencermati perubahan dunia dan dampaknya di masyarakat lokal. Selain itustaf pengajar Fisipol UGM Gabriel Lele PhD yang membahas Politik Kristiani di Tengah Turbulensi Keagamaan.

Dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Romo Edi menawarkan lima fokus bidang garapan, yakni kekatolikan, kerasulan, kebangsaan, kerjasama dan sinergi serta profesionalitas. Dalam bidang peningkatan semangat kekatolikan, perlunya pengajaran dan penerusan iman kepada anak-anak dan remaja. Juga penambahan dan penguatan pengetahuan tentang keagamaan serta pengoptimalan pelaksanaan katekese melalui momentum gerejani.

Dalam bidang peningkatan semangat kerasulan menjabarkan dalam tiga hal. Yakni pemulihan kesejahteraan ekonomi masyarakat pasca pandemi, sekaligus mewujudkan Gerakan Pelestarian Keutuhan Ciptaan (Laudato Si), penguatan basis keluarga dalam aspek spiritual, aspek sosial, dan aspek psikologi, serta penguatan kerjasama lintas agama guna menciptakan lingkungan sosial yang sehat serta komunikasi yang egaliter  untuk mencegah adanya usaha pemecahbelahan dan penghancuran kohesi sosial.

Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko memberikan arahan dalam Tepas Kevikepan Yogyakarta Timur, gedung di PPS Muntilan, Jawa Tengah, Selasa (22/11/2022). Foto: Istimewa

Secara khusus Romo Edi berpesan dalam menghadapi tahun politik 2023-2024 agar Gereja Katolik menyiapkan umat dan masyarakat melalui pendampingan para pemilih pemula dan memberi isi nilai-nilai kebangsaan kepada para calon legislatif maupun eksekutif.

Dalam bidang kerja sama dan sinergi, bertolak pada injil Matisus 2:12…”dan pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain”.  “Dari sinilah umat Katolik memikirkan terobosan menghadapi perubahan, dengan melakukan kerja sama dan sinergi berbagai pihak di luar paroki, lingkungan dan wilayah untuk mewujudkan Indonesia damai,” terangnya.

Sementara Gabriela Lele PhD secara khusus menyoroti perlunya umat Katolik melakukan perubahan dalam budaya politik di masyarakat. “Selama ini wajah politik di Indonesia di setiap tahun politik masih berkutat pada bagaimana cara berkuasa. Belum sampai pada politik sebagai seni mengelola kekuasaan untuk kebaikan bersama,” kata dia.

Oleh karena itu, menurut Gabriel jika hendak memunculkan wajah politik yang berdasarkan nilai-nilai Kristiani, gereja harus menunjukkan sikap politisnya (be political). Dasar iman Katolik yang telah ditunjukkan oleh Yesus harus menjadikan politik jalan tengah, yakni kekuasaan sebagai jalan mewujudkan kebaikan bersama (bonum commune).

Gabriel menambahkan, dalam menghadapi kemungkinan resesi dunia tahun 2023, yang diakibatkan dampak perang Rusia-Ukraina, dan ambisi China menguasai ekonomi dunia, ada peluang yang bisa dilakukan Indonesia. Yakni memperkuat kemandirian ekonomi umat, dengan semangat think globally, act locally”. Salah satu yang bisa ditiru adalah munculnya Gerakan Sambatan Jogja (SONJO) saat pandemi Covid. 

Saat memberikan arahan, Uskup KAS Mgr Robertus Rubiyatmoko memberikan peneguhan, bahwa umat Katolik harus mendukung ide Indonesia sebagai rumah bersama melalui semangat 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia.

“Pengalaman dalam hidup bermasyarakat, situasi sosial Indonesia saat ini lebih baik dan beruntung dari negara-negara lain di Asia. Oleh karena itu kita perlu terus menjaga dan merawat dengan mengambil peran masing-masing di lingkungan paroki, wilayah, dan lingkungan,” kata Bapak Uskup.

Tepas 2022 ini diikuti oleh perwakilan 19 paroki di Kevikepan Yogyakarta Timur. Mulai dari  kelompok biarawan/ biarawati hingga sejumlah ormas Katolik.

Tepas merupakan agenda rutin yang diadakan oleh Dewan Karya Pastoral (DKP) KAS untuk memandu gerak bersama umat Allah berpedoman pada Arah Dasar (Ardas) KAS 2021-2025 yang bertema Tinggal dalam Kristus dan Berbuah: Bersatu dan bersinergi untuk Indonesia Damai. (*/AG Irawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *