Upacara Ngaben, Nuansa Hindu Bali di Pelayanan Kedukaan Milik Dapen KWI

beritabernas.com – Ratusan umat Hindu bernuansa Bali terlihat di Oasis Lestari, tempat pelayanan kedukaan terpadu milik Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia (Dapen KWI), yang terletak di Jalan Gatot Subroto Km 7-8 Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Ide Pedanda Gede Putra Sidemen, Dharma Upakarti PHDI Provinsi Banten dan Sulinggih (pemimpin upacara Hindu) berduka. Setelah putra kedua meninggal dunia pada Sabtu 2 Juli 2022, menyusul istri tercinta Ni Nyoman Koti wafat pada Sabtu 24 September 2022.

Pada Selasa 27 September 2022, umat Hindu yang berjumlah sekitar 600 orang itu hadir untuk mengikuti upacara Ngaben mendiang Ni Nyoman Koti alias Ida Jer, istri Sri Asih Sidemen, 84 tahun, di Pengayengan Prajapati Provinsi Banten, yang berada di area Oasis Lestari.

Mereka datang dari berbagai banjar yang ada di Ibu Kota dan sekitarnya. Ada yang datang dari Bogor, Depok, Bekasi, Jakarta dan banjar-banjar terdekat di Banten seperti Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Cilegon dan Serang.

Pada Sabtu 24 September 2022, berita duka wafatnya Ida Jero, istri Sri Asih Sidemen, menyebar ke seluruh banjar di Ibu Kota dan sekitarnya. Berbagai kelompok umat Hindu dari semua banjar yang ada di Ibu Kota dan sekitarnya pun berdatangan ke Ruang Kemuning Rumah Duka Oasis Lestari untuk melayat Almarhumah Ida Jero istri Sri Asih Sidemen.

Runtutan Ngaben

Setelah selama tiga hari semayam, pada Selasa 27 September 2022 dilakukan pengabenan. Ngaben, menurut tradisi Hindu, adalah upacara kremasi atau pembakaran jenazah yang juga disebut Pitra Yadnya atau Pelebon.

Ida Pedanda Gede Putra Sidemen ( tengah) mengikuti upacara Ngaben istri tercinta Ni Nyoman Koti di Pengayengan Prajapati Provinsi Banten di Oasis Lestari. Foto: Anton Sumarjono/beritabernas.com

I Wayan Sujana, seorang warga Banjar Kertajaya di Tangerang menjelaskan, Ngaben adalah prosesi mengembalikan jasad atau orang yang meninggal kepada unsur-unsur mahabuta dan mengembalikan roh/ atma kepada Sang Pencipta atau Ide Sang Hyang Widi Wase. Untuk itu jenazah harus dikremasi, dan didoakan oleh Sulinggih atau pendeta.

Upacara Ngaben Ida Jero, istri Sri Asih Sidemen ini dimulai pukul 09.15 dengan memandikan jenazah secara spiritual, yang muput atau memimpin upacara adalah Ida Rsi Agung Jambe Dharma Kerti Kenaka. Setelah itu dilakukan prosesi jenazah menuju Penganyengan Prajapati. Di tempat yang berdekatan dengan Krematorium Oasis Lestari inilah berlangsung seluruh runtutan upacara Ngaben Ida Jero, istri Sri Asih Sidemen.

Sejak Senin umat Hindu mempersiapkan tempat suci dengan memasang berbagai Upakara atau sarana upacara. Salah satunya adalah Sangha Surya untuk menghormati Dewa Matahari, payung-payung kecil berwarna kuning, dan berbagai hiasan dari janur kuning. Esok harinya, umat Hindu dari berbagai banjar berdatangan mempersiapkan Upakara dalam bentuk Banten (seperangkat sesaji dari bermacam buah, makanan, dan lain-lain yang bernilai seni tinggi. Banten adalah simbol isi alam semesta dan menuntun pikiran ke arah keindahan menuju ketenangan jiwa).

Setelah dikremasi dilakukan Ngreka. I Wayan Sujana menerangkan, tulang-tulang dan abu almarhum dikumpulkan, lalu dibentuk seperti manusia. Ngreka kembali didoakan oleh Sulinggih. “Dalam kepercayaan Hindu, kremasi bertujuan untuk mengembalikan lima unsur (Panca Maha Bhuta) pembentuk badan kasar manusia yaitu angin, tanah, api, dan air supaya jasad tidak ada yang tertinggal,” tutur I Wayan Sujana.

Jika jasad telah dikembalikan ke asal-usulnya, tinggallah roh atau atma. “Roh tidak mati. Kita mendoakan supaya bisa menyatu dengan Pencipta, sesuai dengan hasil perbuatan. Kita hanya mendoakan supaya menyatu dengan Tuhan yang Mahaesa,” katanya.

Setelah Ngreka, sulinggih kembali mendoakan. Lalu dilakukan Nglarung (melarung). Dalam kepercayaan Hindu, Nglarung ini bermakna melepaskan Sang Atma (roh) dari belenggu keduniawian sehingga dapat dengan mudah bersatu dengan Sang Pencipta Tuhan Sang Hyang Widi Wasa.

Prosesi jenazah dari ruang semayam ke Pengayengan Prajapati. Foto: Anton Sumarjana/beritabernas.com

Umat Hindu dalam menghantar leluhur hingga menyatu dengan Sang Pencipta benar-benar sampai tuntas sempurna. Setelah nglarung, ada satu lagi upacara yang disebut Ngrorasin. Dimana keluarga membuat pura kecil di rumah, untuk menstanakan jiwa leluhur. Di pura keluarga inilah roh leluhur dilinggihkan/didudukkan, dan didoakan setiap hari.

Bagi orang Hindu Bali, prosesi Ngaben ini merupakan tanggungjawab anak-anak seputra kepada orangtua. “Anak sudah menjalankan karma kepada orangtua,” kata I Wayan Sujana.

Dalam hal ini banjar pun ikut mendukung. Mereka yang terlibat dalam Ngaben telah menanamkan karma, membuat jalan yang lebih baik. “Kita berbagi secara sosial,” tegas I Wayan.

Di Oasis Lestari

Di Pengayengan Prajapati Provinsi Banten yang berada di Oasis Lestari telah dilangsungkan Ngaben sebanyak dua kali. Hal ini bisa berlangsung setelah PT Danita Oasis Lestari dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten bekerjasama sejak awal 2022 ini.

Dengan demikian, Oasis Lestari merupakan satu-satunya tempat kremasi di Provinsi Banten yang dilengkapi sarana pengabenan yang disebut Pengayengan Prajapati, yang diresmikan pada 24 Maret 2022. Dengan sarana pengayengan prajapati ini, di Oasis Lestari bisa dilaksanakan kremasi sekaligus Ngaben dalam waktu sehari.

Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen, mempunyai peran penting dan unik terkait berdirinya Pengayengan Prajapati di Oasis Lestari ini. Pemimpin spiritual umat Hindu di Ibu Kota dan Banten yang sangat dihormati ini merupakan Dharma Upakarti PHDI Banten dan sulinggih atau pandita yang memilih lokasi untuk berdirinya pengayengan prajapati ini.

Dan Ida Pedanda Nabe Putra Sidemen juga yang menggunakan tempat suci ini untuk yang pertama dan kedua kalinya. Yang pertama, untuk Ngaben putra kedua Ida Bagus Wahana yang meninggal 2 Juli 2022, dan kedua untuk Ngaben Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen pada Selasa 27 September 20220.

Hadir dalam upacara Ngaben Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen, selain ratusan umat Hindu dari berbagai banjar di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, dan Banten, juga para tokoh Hindu dari pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat dan Provinsi Banten, pengurus Yayasan Dharma Ananta Jaya, dan para pandita Hindu.

Putra putri dan cucu Ida Jero,istri Sri Asih Sidemen, mengikuti upacara Ngaben. Foto: Anton Sumarjana/ beritabernas.com

Ketua PHDI Provinsi Banten Ida Bagus Wiratmaja mengingatkan bahwa dalam hidup manusia itu ada empat kekhasan. Yaitu ada suka, duka, lara, dan pati. Ida Bagus Wiratmaja menjelaskan, Sang Hyang Widi Wase membekali manusia dengan suka agar manusia menghargai hidup. Diberi duka lara agar manusia tidak melekat pada kehidupan. “Pati menyadarkan bahwa ke ujung dunia adalah kematian,” katanya.

Direktur Utama PT Danita Oasis Lestari Ania Desliana mewakili segenap direksi, manajemen dan karyawan Oasis Lestari menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen. Ania Desliana menuturkan, kematian adalah kehidupan yang diubah menjadi jiwa yang mulia untuk bersatu dengan Sang Pencipta di Sunia Loka.

Ia menyampaikan terima kasih Oasis Lestari telah dipilih pihak keluarga dan Yayasan Dharma Ananta Jaya untuk ikut serta dalam seluruh rangkaian proses pemuliaan jiwa bagi Jero Istri Sri Asih Sidemen, mulai dari perawatan jenazah, semayam hingga upacara Ngaben. “Semua ini dimungkinkan berkat kerjasama PHDI Provinsi Banten dan Oasis Lestari. Semoga segala niat baik dan kerjasama kita ini diberkati Allah dan berjalan dengan lancar,” ujar Ania.

Upacara Ngaben yang kedua ini menurut Ketua Yayasan Dharma Ananta Jaya Ketut Sunarwa, mendapat dukungan dari semua banjar. Ini tak lepas dari kharisma Dharma Upakarti dan Sulinggih Ida Pedanda Gede Putra Sidemen yang sering memimpin upacara di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Semua mendukung baik dalam pembiayaan maupun hadir mengikuti semua runtutan upacara ngaben Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen,” ujar Ketut Sunarwa. (Anton Sumarjana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *