Webinar Unit Kegiatan Mahasiswa Unicimi Menulis Membongkar Akar Sosial Ketimpangan Ekonomi

beritaberns.com – Unit Kegiatan Mahasiswa Unicimi Menulis (UKM UM) dari Universitas Cendekia Mitra Indonesia sukses melaksanakan webinar dengan tema Membongkar Akar Sosial Ketimpangan Ekonomi, pada Kamis 29 Mei 2025.

Webinar dihadiri Ben Senang Galus, salah satu Dosen UM, Rahma Hairunnisa Regita Putri (Ketua UKM UM) dan anggota UKM UM lainnya serta mahasiswa-mahasiswa dari berbagai Universitas. Tampil sebagai narasumber utama webinar ini Theofilus Apolinaris Suryadinata S.Fil MA yang saat ini aktif  sebagai Dosen FISIP Universitas Negeri Sebelas Maret Solo, Jawa Tengah.

Webinar dibuka dengan sambutan Wakil Rektor III Universitas Cendekia Mitra Indonesia Neni Widyayanti S.Psi M.Psi yang antara lain mengapresiasi inisiatif UKM UM untuk menyelenggarakan acara ini.

“Webinar ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan wawasan mengenai isu-isu sosial seperti ketimpangan ekonomi. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam masyarakat, baik melalui penelitian maupun tindakan nyata. Ke depan, UKM UM diharapkan dapat terus mempertahankan konsistensi dan inovasi dalam menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat, tidak hanya secara akademik tetapi juga dalam upaya menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” kata Neni Widyayanti.

BACA JUGA:

Ketua Panitia Andreas Candra mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Ketimpangan ekonomi merupakan isu yang sangat krusial dan nyata di sekitar kita. Sebagai generasi muda, khususnya mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam merancang strategi untuk membantu masyarakat mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Saya berharap diskusi ini dapat membuka wawasan kita untuk berkontribusi lebih dalam mengatasi masalah ini,” ujar Andreas Chandra.

Theofilus Apolinaris Suryadinata dalam paparannya mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kemiskinan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah sosial yang mencerminkan ketimpangan dalam partisipasi dan kehidupan bersama.

Ia menjelaskan bahwa kemiskinan sering kali disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain masalah struktural seperti birokrasi yang tidak kompeten, tidak impersonal serta tidak efektif dan efisien.

Penegakan hukum yang lemah, praktik money politik yang marak dan masyarakat yang permisif terhadap korupsi, kolusi dan nepotisme juga menjadi penyebab utama. Selain itu, mental dan pola pikir masyarakat yang masih tradisional, seperti model ekonomi subsistensi yang tidak rasional atau modern, juga turut memperparah situasi.

“Banyak masyarakat memanfaatkan sumber daya alam secara tidak optimal, yang sering disebut sebagai kutukan SDA. Pola pikir yang stagnan dan kurangnya disiplin turut memperkuat masalah ini. Faktor lain adalah jenis modal sosial yang dimiliki masyarakat. Rendahnya partisipasi dan kepercayaan antaranggota masyarakat serta modal sosial yang bersifat bonding menciptakan eksklusi sosial. Akibatnya, pola relasi dan sistem sosial menjadi terhambat dalam mendukung pembangunan yang inklusif,” kata Theofilus Apolinaris Suryadinata.

Theofilus juga menyoroti data kemiskinan di Indonesia yang menunjukkan tantangan besar yang harus dihadapi. Ia menegaskan bahwa kemiskinan dan ketimpangan ekonomi merupakan fenomena kompleks yang membutuhkan pendekatan holistik.

“Kita perlu memahami akar masalahnya secara mendalam dan bekerja bersama untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Sebagai generasi muda, mahasiswa memiliki peran strategis untuk mendorong perubahan ini,” katanya.

Acara ini berlangsung dengan interaksi yang aktif antara peserta dan narasumber, memberikan wawasan baru bagi semua yang hadir. UKM UM berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa yang bermanfaat bagi pengembangan intelektual dan sosial mahasiswa. (Maria Sertiana Naus, Mahasiswa Universitas Cendekia Mitra Indonesia)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *