beritabernas.com – Prof Ir H Sarwidi MSCE PhD, IP-U ASEAN Eng APEC Eng telah mengabdi di UII selama 40 tahun. Ia pun menerima Penghargaan 40 Tahun Kesetiaan Pengabdian di UII dalam Rapat Terbuka Senat UII di Auditorium Abdulkahar Muzakkir Kampus Terpadu UII, Kamis 30 Januari 2025.
Selama 40 tahun menjadi dosen di UII, Prof Sarwidi pun menorehkan berbagai karya monumental terutama bidang rekayasa kegempaan. Beberapa karyanya dalam bidang rekayasa kegempaan dan teknik sipil, seperti Museum Gempa Prof Dr Sarwidi, BARRATAGA (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa), SIMUTAGA (Simulasi Gempa Tahan Gempa) dan ACeBS (Asesmen Cepat Bangunan Sederhana). BARRATAGA sudah dikembangkan sejak akhir 1990-an dan sudah disosialisasikan serta sudah diterapkan oleh masyarakat dalam rangka mengantisipasi ancaman gempa bumi di Indonesia yang tergolong tinggi.
Sementara SIMUTAGA merupakan salah satu dari 5 karyanya dalam bidang mitigasi bencana yang telah diseleksi oleh panitia seleksi nasional untuk dipamerkan secara internasional pada acara Asia Disaster Management and Civil Protection Conference and Expo (ADEXCO) tahun 2024.
BACA JUGA:
- SIMUTAGA, Karya Inovasi yang Dikembangkan oleh Prof Sarwidi Selama Lebih dari 25 Tahun
- Masuk 5 Besar, Karya Inovasi UII Dipamerkan di Asia Disaster Management & Civil Protection Conference & Expo
- Asrama Mahasiswa Rokan Hulu di Jogja Dibangun dengan Konsep Tahan Gempa
Selain itu, evaluasi pembuatan aplikasi ACeBS dan hasil uji coba untuk evaluasi massal keamanan gempa bangunan di Indonesia 4 tahun terakhir sudah disampaikan dalam pertemuan internasional G20 di Brasil beberapa waktu lalu.
“Dukungan dan apresiasi dari komunitas Museum Gempa, BARRATAGA, SIMUTAGA dan ACeBS serta dari masyarakat luas adalah motivasi terbesar bagi saya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata,” tulis Prof Sarwidi dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Kamis 30 Januari 2025.
Pencapaian ini, menurut Prof Satwidi, tidak lepas dari peran serta media massa. Berkat dukungan dan pemberitaan yang positif, informasi tentang karya-karyanya dapat tersampaikan kepada masyarakat luas.
“Saya menyadari bahwa peran media massa sangat penting dalam menyampaikan informasi dan menginspirasi banyak orang. Oleh karena itu, saya berharap kita dapat terus menjalin kerja sama yang baik demi kemajuan bangsa dan negara,” tulis Prof Sarwidi.

Sementara itu, sebagai Pengarah di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI sejak tahun 2009, Prof Sarwiditelah mendapatkan banyak pengalaman berharga dan kesempatan untuk berkontribusi dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Pengalaman ini telah memperkaya pengetahuan dan wawasan saya, dan semoga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
Di tingkat internasional, Prof Sarwidi pun merasa terhormat bisa berpartisipasi dalam kerja sama dengan beberapa negara maju dan berkembang serta menjadi narasumber dalam acara United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR, sekarang UNDRR/United Nations Office for Disaster Risk Reduction) di Jepang dan Republik Rakyat China.
Pengakuan dan apresiasi dari komunitas internasional tersebut, menurut Prof Sarwidi, merupakan bukti bahwa karya-karya anak bangsa Indonesia juga diakui dan dihargai di luar negeri. (lip)
There is no ads to display, Please add some