beritabernas.com –Dr Raden Stevanus C Handoko S.Kom MM, Anggota Komis D DPRD DIY mengapresiasi mahasiswa lintas universitas yang tergabung dalam Garda Institute. Sebab, mereka memiliki kepedulian untuk menyampaikan aspirasi, berdiskusi, berdialog terkait dengan kebijakan, program yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
BACA BERITA TERKAIT: Mahasiswa Lintas Universitas yang Tergabung dalam Garda Institute Beraudiensi ke DPRD DIY
““Saya sangat bahagia atas kehadiran rekan-rekan mahasiswa dari berbagai kampus ini. Sebab, saat ada stigma antipati terhadap politik, masih ada mahasiswa yang hadir ke rumah rakyat (Gedung DPRD) seperti mahasiswa lintas universitas yang tergabung dalam Garda Istitute untuk menyampaikan aspirasi, berdiskusi dan berdialog terkait dengan kebijakan maupun program yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan rakyat,” ujar Dr Raden Stevanus saat menerima audiensi mahasiswa dari berbagai universitas di Gedung DPRD DIY, Jumat 24 Maret 2023.
Menurut politisi muda DIY dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, kedatangan para mahasiswa lintas universitas ke DPRD DIY menunjukan bahwa masih adanya perhatian dari mahasiswa untuk ikut serta dalam pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintahan DIY.
“Keterlibatan mahasiswa untuk ikut urun rembug dalam pengambilan keputusan sangat diharapkan. Proses pengambilan keputusan/kebijakan dalam hal ini Perda sebenarnya dibuka selebar-lebarnya bagi peran serta mahasiswa sebagai komponen masyarakat yang juga akan terimbas dari setiap kebijakan yang dibuat,” kata Dr Raden Stevanus.
Sementara Yohanes Tola yang biasa disapa Yonas selaku Koordinator Garda Institute mengatakan, kedatangan mereka ke DPRD DIY bertujuan untuk mengajak seluruh komponen bangsa agar bersama-sama menjaga dan menghindari penggunaan politik identitas untuk mencapai kekuasaan.
Para mahasiswa juga berharap adanya kolaborasi yang melibatkan anak muda, dalam hal ini mahasiswa, dalam setiap pengambilan kebijakan bagi masyarakat umum.
“Politik Identitas sudah seharusnya tidak lagi digunakan untuk meraih kekuasaan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta yang majemuk dengan berbagai macam perbedaan,” imbuh Aldo dari Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Sementara Ika dari UNY berharap agar perhatian pemerintah daerah terkait dengan tranformasi digital harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM. Sebab, UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi di DIY perlu mendapatkan perhatian dalam proses transformasi digital yang terjadi saat ini.
“Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan masyarakat di DIY terutama masih adanya Stunting dan juga masih adanya warga yang kesulitan dalam mengakses pendidikan khususnya untuk memperoleh pendidikan tinggi,” sambung Marseila dari Mercu Buana Yogyakarta.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Garda Istitute tersebut berasal dari Universitas Sanata Dharma, Universitas Diponegoro, Unversitas Mercu Buana Yogyakarta, STIE Totalwin Semarang, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Mahakarya Asia Yogyakarta, Politeknik ATK Yogyakarta, Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yoyakarta, Universitas Terbuka, Universitas Widya Mataram, Universitas Janabadra Yogyakarta.
Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan beberapa hal terkait dengan isu politik identitas, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi hingga peran anak muda dalam pengambilan kebijakan. (lip)
There is no ads to display, Please add some