beritabernas.com – Anggota DPRD DIY dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dr Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom MM melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat tumpukan sampah di samping Gedung Kampus Universitas Sanata Dharma (USD) Kotabaru.
Tempat tumpukan sampah setinggi 3 meter tersebut berdekatan dengan kompleks Kolsani dan Gereja Katolik Kotabaru. Sidak dilakukan oleh Dr Raden Stevanus untuk memantau kondisi lingkungan yang terganggu akibat penumpukan sampah yang belum terkelola dengan baik.
Dalam sidak itu, Dr Raden Stevanus mengingatkan pentingnya tindakan cepat dari pemerintah untuk mengatasi masalah sampah yang semakin mengganggu kenyamanan masyarakat di kawasan tersebut. Dari sidak itu, ia menghimbau pihak-pihak terkait untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menangani permasalahan sampah di Kota Yogyakarta dan DIY secara umum.
Selain itu, Dr Raden Stevanus mengingatkan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera melakukan tindakan nyata mengatasi tumpukan sampah yang mengganggu kesehatan dan pemandangan di area sekitar Kampus USD. Ia mengusulkan agar Pemkot Yogyakarta segera melakukan pengangkutan dan pembersihan sampah untuk menghindari dampak yang lebih besar.
Selain itu, ia meminta agar Pemerintah Kota Yogyakarta memberi solusi jangka pendek untuk mengurangi penumpukan sampah di area tersebut. “Saya mengimbau agar Pemerintah Kota Yogyakarta segera melakukan pengangkutan dan pembersihan sampah ini. Tidak hanya itu, solusi jangka pendek harus dipercepat untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan,” ujar Dr Raden Stevanus.
Politisi muda PSI DIY ini juga meminta agar pemerintah kota mempercepat implementasi program Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Piyungan, yang bisa menjadi solusi dalam mengelola sampah secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
Ia juga menghimbau Pemda DIY untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional yang dimiliki. Ia berharap agar TPA yang ada dapat dikelola dengan lebih baik, agar tidak terjadi penumpukan sampah yang terus bertambah.
“Pemerintah Provinsi DIY perlu mengoptimalkan TPA yang masih ada. Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta melalui KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) juga harus dipercepat untuk memperbaiki infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik,” tegasnya.
Ia juga mengusulkan agar Pemerintah DIY dapat mengajukan bantuan anggaran kepada pemerintah pusat untuk mendukung upaya-upaya pengelolaan sampah yang lebih optimal dan berkelanjutan di wilayah DIY.
BACA JUGA:
- Bank Sampah Cinta Kasih RT 24/RW 05 Kricak Tegalrejo Ikut Lomba Tingkat Kota Yogyakarta
- Bank Sampah Go Green Cupuwatu Berhasil Mengolah 787 Kg Sampah Plastik jadi 699 Liter BBM
- Pengelola Bank Sampah Mandiri jadi Ujung Tombak Pengurangan Volume Sampah
Pada kesempatan itu, Dr Raden Stevanus juga meminta perhatian pemerintah pusat untuk turut serta dalam menangani permasalahan sampah di DIY. Salah satu langkah yang bisa diambil oleh pemerintah pusat adalah memberikan bantuan anggaran yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengelolaan TPA yang dimiliki DIY.
“Pemerintah Pusat harus mendukung anggaran yang diperlukan untuk pengelolaan TPA yang lebih baik dan berkelanjutan di DIY,” kata Dr Raden Stevanus.
Tak hanya kepada pemerintah, ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengolahan sampah rumah tangga. Kesadaran masyarakat untuk memisahkan sampah dengan benar dan mengolah sampah di rumah sangat penting.
Diharapkan sampah domestik dapat diselesaikan di rumah masing-masing. Selain, ia mendukung berbagai gerakan swadaya masyarakat untuk mengurangi dan mengolah sampah rumah tangga melalui berbagai program seperti bank sampah, mengoptimalkan program pengelolaan sampah dengan model mbah dirjo hingga budidaya maggot. (lip)
There is no ads to display, Please add some