beritabernas.com – Belakangan ini masyarakat DIY dibingungkan dengan penutupan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Piyungan, Bantul. Penutupan dilakukan warga sekitar lokasi TPST Piyungan sebagai protes atas keberadaan TPST Piyungan.
Akibatnya, sampah menumpuk di tempat pembuangan sementara, depo-depo sampah penuh karena sampah tidak terangkut. Sementara tempat pembuangan sampah milik warga pun dipenuhi sampah karena dalam beberapa hari tidak terangkut.

Lalu, bagaimana mengatasi masalah sampah tersebut? Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pun memohon bantuan masyarakat untuk mengolah sampah dengan baik. Sebelum dibuang, sampah harus dipilah terlebih dulu, dan mulai sekarang harus menerapkan TPS3R (reduce, reuse, recycle) di Sleman.
Hal ini dimaksudkan agar Sleman menjadi kabupaten yang bersih dan cantik dimulai dari keluarga, RT/RW, padukuhan, kalurahan dan kapanewon serta seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sleman dengan kesadaran bersama.

Sementara itu, warga RT 09/RW 03 Perumahan Citra Ringin Mas berupaya mengatasi masalah sampah dengan membentuk bank sampah. Dengan memiliki bank sampah maka warga memilah sampah rumah tangga dengan memisahkan sampah organik dan argonik. Sampah organik yang memiliki nilai jual ditimbang dan dijual kepada pengepul, sementara sampah anorganik diolah untuk dijadikan kompos. (lip)
There is no ads to display, Please add some