Belajar Berkurban, SD Negeri Caturtunggal 4 Potong Seekor Sapi

beritabernas.com – SD Negeri Caturtunggal 4 Depok, Sleman memotong seekor sapi kurban di halaman sekolah setempat, pada Sabtu 1 Juli 2023. Pemotongan hewan kurban ini merupakan momen untuk belajar berkurban bagi siswa-siswi.

Pada Idul Adha tahun ini, seluruh siswa-siswi SD Negeri Caturtungal 4 dari kelas 1 sampai 5 beserta para guru dan panitia yang terdiri dari wali murid perwakilan kelas berpartisipasi dalam kegiatan kurban.

Pada tahun ini SD Negeri Caturtunggal 4  memotong seekor sapi yang dibeli dari hasil infak siswa-siswi ditambah dengan donasi dari wali murid sehingga kegiatan latihan kurban berjalan dengan baik dan lancar.

Ibu Astuti selaku Kepala SD Negeri Caturtunggal 4 mengungkapkan bahwa Idul Adha atau hari raya kurban memiliki dua makna penting sekaligus. Pertama, makna ketaqwaan manusia atas perintah Sang Khalik. 

Panitia dari wali murid memotong daging kurban. Foto: agung bp

Takbiran Idul Adha memiliki makna utama sebagai pengingat hamba terhadap Tuhannya. Ibadah kurban yang dilakukan kaum muslimin pada hakikatnya adalah bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.

“Tuhan Yang Maha Esa telah menginstruksikan kepada manusia khususnya orang Islam untuk mengungkapkan rasa syukur nikmatnya dengan istilah Tahadduts bin ni’mah. Sebagaimana yang telah diriwayatkan, ibadah berkurban adalah salah satu ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh Allah SWT. Bagi mereka yang mampu, berkurban tak hanya dijadikan momen untuk berbagi namun juga mensucikan diri dan harta benda yang dimiliki. Allah SWT tak menyukai sifat manusia yang kikir dan pelit,” katanya.

Kedua, Idul Adha merupakan hari raya haji yang jatuh setiap tanggal 10-13 Zulhijah dengan menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing atau unta.

Siswa/siswi SD Negeri Caturtunggal 4 belajar berkurban dipimpin langsung Kepala Sekolah Astuti. Foto: agung bp

Menurut Astuti, kurban juga berarti menghilangkan sikap egoisme, nafsu serakah dan sifat individual dalam diri seorang muslim. Dengan berkurban, diharapkan seseorang akan memaknai hidupnya untuk mencapai ridha Allah semata. Ia “korbankan” jiwa, harta dan keluarga hanya untuk-Nya.

“Harapannya anak-anak dapat memaknai latihan kurban ini dengan baik, sehingga rasa berbagi dan berkurban dengan tulus ikhlas kepada setiap manusia didasari oleh landasan iman yang baik tanpa membeda-bedakan, baik suku, agama, ras dan golongan. Sehingga terciptalah kedamaian di bumi,” kata Astuti. (agung budi putranto)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *