beritabernas.com – Bupati Rokan Hulu Riau Letkol Arh (Purn) H Sukiman meresmikan Asrama Mahasiswa Rokan Hulu Riau di Jalan Sorosutan Nomor 25a Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis 7 Maret 2024. Konstruksi bangunan asrama yang cukup megah ini mengadopsi konsep bangunan aman gempa yang dikembangkan Guru Besar FTSP UII Prof Ir H Sarwidi MSCE PhD IP-U ASEAN Eng.
Pembangunan asrama yang dianggarkan sejak tahun 2005 untuk pembelian lahan asrama seluas 401 meter persegi dan tahun 2018 dianggarkan untuk konsultan perencanaan asrama ini melalui proses yang cukup lama dan panjang.
Peresmian Asrama Rokan Hulu Riau ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan untaian bunga di pintu masuk asram oleh Bupati Rokan Hulu Riau H Sukiman disaksikan Sekda Kabupaten Rokan Hulu Riau, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rokan Hulu Riau Anton ST MM, pejabat yang mewakili Walikota Yogyakarta, sejumlah pejabat dan tamu undangan serta sejumlah mahasisa Rokan Hulu Riau.

Bupati Rokan Hulu Riau H Sukiman sangat bersyukur karena asrama yang dirintis sejak 2005 tersebut kini bisa terwujud dan berdiri megah sehingga bisa diresmikan. Ia berharap para mahasiswa yang akan menempati asrama ini bisa termotivasi untuk tekun belajar dan berhasil. Ia pun berharap agar para mahasiswa yang menghuni asrama tersebut bisa menjaga kebersihan asrama agar nyaman.
Sementara Anton ST MM, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rokan Hulu Riau dalam laporannya mengungkapkan bahwa mulai tahun tahun 2023 APBD murni dianggarkan Rp 1,4 miliar untuk pembangunan fisik asrama dan Rp 100 juta untuk konsultan pengawas.
“Asrama ini dibangun dengan mempertimbangkan zonasi gempa terbaru dan berkoordinasi dengan ahli kegempaan Prof Sarwidi dari BNPB yang juga Dosen Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia,” kata Anton.
Asrama tersebut terdiri dari ruang aula, kantor sekretariat, dapur, 9 kamar tidur, 4 kamar mandi, masing-masing 2 kamar mandi di lantai atas dan 2 di lantai bawah.

Pada tahun 2023 juga, APBD Perubahan dianggarkan Rp 200 juta untuk pembangunan pagar, gerbang, teralis dan lansekip paving blok. Sementara pada tahun 2024 APBD murni dianggarkan Rp 200 juta untuk pengadaan mebel asrama seperti tempat tidur tingkat beserta kasur, lemari, meja, kursi, sofa, TV dan lain-lain.
Menurut Anton, pembangunan asrama mahasiswa ini untuk menjawab kebutuhan mahasiswa Rokan Hulu Riau akan tempat tinggal yang aman dan nyaman guna mendukung kegiatan belajar mahasiswa. Ia berharap, asrama mahasiswa Rokan Hulu Riau di Jogja ini menjadi pilot proyek untuk pembangunan asrama serupa di kota-kota lain di Indonesia.
Konsep bangunan aman gempa
Sementara Guru Besar FTSP UII Prof Sarwidi mengatakan, pembangunan Asrama Mahasiswa Rokan Hulu Riau di Yogyakarta ini menggunakan konsep bangunan aman gempa. Hal ini dilakukan karena diperkirakan lebih dari 2/3 wilayah Indonesia terancam gempa bumi.
BACA JUGA:
- Asrama Mahasiswa Rokan Hulu di Jogja Dibangun dengan Konsep Tahan Gempa
- Jurusan Arsitektur FTSP UII Kembali Menggelar Seminar Internasional EduArchsia 2022
Untuk wilayah DIY, semua wilayahnya rawan terhadap ancaman bencana gempa bumi dan tentu saja juga rawan terhadap jenis bencana alam lainnya. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di wilayah ini, termasuk asrama mahasiswa, harus mengadaptasi dengan kondisi alam yang rawan gempa.
Dikatakan, UUD secara implisit mengungkapkan bahwa negara berkewajiban untuk memberikan rasa aman bagi semua warganya, tentu saja termasuk dalam hal keamanan terhadap ancaman bencana gempa.
Dalam pendekatan terkini, antisipasi bencana menggunakan cara penanggulangan bencana yang terukur, yaitu menggunakan pendekatan pengurangan risiko bencana (PRB). Dalam upaya PRB, antar unsur penta-helix (lima unsur: pemerintah, masyarakat, dunia/pelaku usaha, media massa, dan akademisi) harus bersinergi untuk mempercepat dan mendapatkan hasil yang maksimum. Pemerintah menjadi penanggung jawab utama penanggulangan bencana disertai dengan dukungan penuh dari unsur-unsur penta-helix lainnya, karena dampak bencana akan dirasakan oleh semua unsur.

Dengan demikian, upaya penanggulangan bencana menjadi kewajiban bersama pula. “Dengan pertimbangan tersebut, saya dan para akademisi dan praktisi rekayasa kegempaan yang tergabung dalam komunitas BARRATAGA (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa) dan komunitas Museum Gempa Prof Dr Sarwidi (MUGESA) Yogyakarta & Bandung yang merupakan unsur dari masyarakat dan akademisi telah diminta berpartisipasi untuk mendukung unsur pemerintah, yaitu Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Riau dalam keinginannya membangun bangunan asrama mahasiswa putra dan putri Rokan Hulu di Kota Yogyakarta untuk memberikan masukan-masukan dan saran-saran tentang penerapan konsep bangunan aman gempa semaksimum mungkin komprehensif,” kata Prof Sarwidi.
Menurut Prof Sarwidi, komprehensifitas konsep bangunan aman gempa meliputi: (1) mengikuti kondisi alam sesuai dengan tata ruang yang mengadaptasi pertimbangan potensi bencana gempa dan bencana lainnya (misalnya tanah labil, tanah lunak, bantaran sungai), (2) menggunakan konsep struktur bangunan tahan gempa, dan (3) mempertimbangkan aspek ramah gempa untuk elemen non-struktur, arsitektural, dan elemen-elemen pendukungnya.
Ketiga hal tersebut sangat penting diterapkan untuk mengupayakan secara maksimal keselamatan penghuni dan para tamunya manakala terjadi guncangan gempa kuat yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Peletakan batu pertama pembangunan asrama tersebut dilakukan pada 18 Maret 2023 oleh Bupati Rokan Hulu Letkol Arh (Purn) H Sukiman, yang saat itu didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hulu Novli Wanda Ade Putra ST MSi dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rokan Hulu Herry Islami ST. (lip)
There is no ads to display, Please add some