Oleh: Ali Mansur Monesa
beritabernas.com – Filsafat pendidikan merupakan metode fundamen dan radikal untuk mengidentifikasi setiap kejadian atau fenomena. Melalui pengamatan indra terhadap sumber, lalu dipelajari secara sistematik, rasional, radikal, gramatikal, dan universal, untuk mencari setiap esensi dari pendidikan termasuk tujuan dan kausalitas dari pendidikan, hanya semata-mata dan untuk menemukan hakikatnya.
Filosofi pendidikan juga dapat diartikan sebagai teori atau pandangan hidup bersama. Pendidikan yang muncul dari sifat filsafat pendidik, melalui pengalamannya, kajiannya tentang ilmu-ilmu yang berhubungan dengan pendidikan sebagai tahap atau syarat ilmiah sebagai ilmu harusnya melewati
ruang lingkup filsafat.
Ruang lingkup filosofi pendidikan sangat luas dan mencakup berbagai isu-isu penting yang harus dikaji secara ketat dan penuh disiplin, seperti, tujuan pendidikan, pendalaman ilmu-ilmu, pembelajaran atas nilai-nilai budi pekerti.
Manfaat mempelajari filosofi pendidikan antara lain, memebrikan pemahaman dasar yang mendalam, pemikiran yang kritis, pegembangan penelitian, mempertajam analisis, perbaikan praktik pendidikan. Dalam konteks keindonesiaan kita, sebagai dasar keyakinan bersama bahwa Pancasila sebagai landasan filosofis pendidikan nasional.
Selain itu, membangun kesadaran untuk mempersiapkan anggota masyarakat yang mandiri dan mampu bertanggungjawab, mengembangkan minat dan bakat setiap manusia. Serta ikut melestarikan budaya dalam masyarakat, memberikan dorongan sebagai sumber motivasi, inovasi sosial dalam suatu masyarakat, mengembangkan kemampuan dan membentuk watak kritis beradab terhadap peradaban suatu bangsa yang bermartabat.
Deskripsi Dasar Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan seperti sebagian filsuf mengatakan hal yang sama, memiliki fungsi sebagai norma dasar untuk menemukan ilmu pengetahuan secara ilmiah, melalui ekperimen tahapan pengetahuan yakni melalui sumber dan instrumental dengan mengajukan pertanyaan apa, mengapa, bagaiman dengan rumusan realitas, daya responsivitas, dan akar pengetahuan.
Epistemologi secara historis, ada tiga tahap, yakni, rasionalisme, empirisme, dan eksistensialisme. Ketiganya merupakan epistemologi yang terpisah dalam artian bahwa tidak satu pun dari ketiganya dapat membuktikan epistemologi lainnya. Kebanyakan para filsuf menggunakan tiga aliran ini, setidaknya sedikit dan lebih berfokus pada salah satunya daripada yang lainnya.
BACA JUGA:
Berdasarkan paragraf di atas bahwa yang sering menjadi landasan dalam tataran epistemologi adalah suatu tahapan dari apa yang memungkinkan manusia mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika, bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan seni, apa yang disebut dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni dan kebaikan moral.
Epistemologi atau teori tentang pengetahuan adalah cabang ilmu filosofi yang mempelajari tentang asal usul pengetahuan, termasuk metedo ekperimen atas asal, struktur, metode, validitas, serta tujuan causalutas dan tujuannya. Epistemologi juga membahas hakikat ilmu pengetahuan, serta pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya.
Secara etimologi
Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang berarti “tentang pengetahuan” dan logia yang berarti “pengetahuan”. Maka dari itu Epistemologi sangat penting untuk dipelajari dengannya dapat Membantu manusia memahami berbagai bentuk pengetahuan, melalui basis sumber dan instrumental dan kekuatan, serta batasan-batasannya.
Membantu membentuk pemahaman yang lebih holistik dalam menghadapi peradaban kehidupan, dan menyelesaikan berbagai problematika. Epistemologi memanfaatkan dua sampai tiga kemampuan manusia dalam mempelajari dan memahami alam, yaitu pikiran dan indera serta indra. Gabungan tahapan keduanya antara alam rasio, indara, cara berpikir tersebut dapat disebut metode ilmiah.
Epistemologi dalam pendidikan adalah untuk membantu siswa memahami bagaimana pengetahuan diperoleh, dievaluasi, dan divalidasi. Epistemologi juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari hakikat pengetahuan, kebenaran, pembenaran, dan jenis pengetahuan.
Epistemologi juga membahas tentang proses memperoleh pengetahuan, syarat yang harus di pahami untuk memperoleh pengetahuan yang benar, dan apa yang menjadi standar keilmuan. Beberapa manfaat mempelajari epistemologi adalah membantu manusia memahami berbagai bentuk pengetahuan, kekuatan, serta keterbatasannya. Meningkatkan kesadaran tentang keberpihakan pengetahuan yang hanya bersifat sementara, terbatas, dan bahkan tidak pasti.
Epistemologi penting bagi dunia pendidikan karena ia dapat mendorong, membantu para guru dan siswa dalam upaya, memahami bagaimana pengetahuan dibangun dan divalidasi, dapat menciptakan lingkungan belajar progresif yang mendorong siswa pada kesadaran dalam mmahami hakikat ilmu pengetahuan.
Siswa dapat tetpancing berpikir kritis, meningkatkan kualitas pengajaran, menyesuaikan metodologi pengajaran dengan keyakinan epistemologis siswa. Dalam konteks pendidikan, epistemologi mendorong siswa memahami proses pembelajaran dan pengembangan pribadi yang merdeka sesuai kodratnya.
Dalam epistemologi dikenal dengan sebutan tujuh M, membantu siswa memahami bagaimana pengetahuan diperoleh, dievaluasi, dan divalidasi sehinggga dapat menarik kesimpulan ilmiah, membantu siswa mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara mandiri, meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memandang indra dan sumber sebagai syarat ilmu pwngetahuan, membentuk generasi muda yang memiliki ketertiban, kemampuan berpikir kritis yang sehat dan kuat, memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan metodologi pengajaran dengan keyakinan epistemologis siswa, meningkatkan keterlibatan siswa dan meningkatkan hasil belajar, membantu para pendidik untuk lebih tekun dalam mengajar.
Dengan demikian, epistemologi dalam dunia pendidikan bertugas melakukan usaha untuk menetapkan sebuah kebenaran yang berasal dari sebuah isi pemikiran dan divalidasi oleh metode ilmiah. Itulah mengapa epistemologi dalam dunia pendidikan juga berperan penting sebagai sarana untuk mengetahui berbagai variasi kebenaran pengetahuan.
Dalam konteks pendidikan, epistemologi membantu siswa memahami bagaimana pengetahuan diperoleh, dievaluasi, dan divalidasi. Hal ini sangat relevan mengingat informasi yang tersedia saat ini sangat beragam dan sering kali membingungkan. Demikian pula epistemologi mencari tahu bagaimana sifat keyakinan epistemologis membentuk cara individu mendekati pembelajaran atau pengajaran? Model mental yang dimiliki individu Tentang pengetahuan dan pengetahuan, serta sifat hubungan antara individu dan pengetahuan tersebut, membantu membentuk cara mereka berpikir, belajar, dan bertindak saat terlibat dalam berbagai aktivitas yang berhubungan dengan pengetahuan. (Ali Mansur Monesa,
Alumni UPY Yogyakarta)