beritabernas.com – Ratusan peserta dari 12 kelompok anggota Komunitas Jalan Nordic Indonesia (KJNI) DIY mengikuti senam dan jalan sehat di Lapangan Olahraga Blok Mujair Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu 21 Oktober 2023 pagi. Kegiatan tersebut untuk memperingati HUT pertama Sastro Nordic pimpinan Prof Sardjiman, mantan Guru Besar Farmasi UGM.
Para peserta senam dan jalan sehat yang rata-rata berusia 60 tahun ke atas dengan antusias dan penuh semangat mengikuti senam dan jalan sehat dengan menggunakan nordic walking atau dua tongkat penyeimbang tubuh.
BACA JUGA:
Prof Sardjiman, owner Sastro Nordic, kepada beritabernas.com mengaku bangga dengan antusiasme peserta untuk menghadiri acara memperingati HUT pertama Sastro Nordic. Selain sebagai bentuk penghormatan atas undangan yang diberikan, kehadiran mereka membuktikan adanya semangat dan kepedulian untuk menjaga kesehatan di usia-usia lanjut.
Menurut Prof Sardjiman, Sastro Nordic yang kini memiliki anggota sekitar 75 orang, sudah menjadi anggota ke-16 KJNI DIY. Secara rutin Sastro Nordic melakukan kegiatan olahraga yang diikuti seluruh anggota yang sebagian besar adalah anggota trah hingga anak cucu.
Ia berharap semakin banyak orang, terutama para pensiunan yang berusia lanjut, untuk ikut aktif dalam kelompok Sastro Nordic untuk menjaga kesehatan baik jasmani maupun rohani.
Ketua KJNI DIY Lukman Kudonarkodo menyambut baik kehadiran kelompok Sastro Nordic pimpinan Prof Sardjiman. Dengan kehadiran kelompok tersebut maka hingga saat ini sudah ada 16 kelompok Nordic di DIY yang menjadi anggota KJNI.
Menurut Lukman, kelompok Nordic bukan sekadar wadah olahraga bagi para lansia tapi juga menjadi ajang silaturahmi, menjalin persahatan dan persaudaraan di antara peserta/anggota. Dengan mengikuti setiap kegiatan secara rutin, para peserta bisa menjaga kesehatan raga dan jiwa, karena di sana ada kegiatan yang membuat peserta merasa terhibur.
Prof Sardjiman mengatakan, anggota Sastro Nordic tidak hanya orangtua tapi anggota trah. Nordic merupakan olahraga jalan kaki dengan dua tongkat. Olahraga ini berasal dari Norwegia dan di Jakarta berdiri 3 tahun lalu. Kedua tongkat tersebut untuk membantu pergerakan badan melangkah ke depan dibantu tangan yang stiknya ke depan. Dengan menggunakan kedua tongkat tersebut, semua otot bergerak, tidak seperti jalan kaki biasa yang hanya sekitar 50 persen otot yang bergerak. (lip)
There is no ads to display, Please add some