beritabernas.com – Kementerian Koperasi dan UKM RI melalui Dinas Koperasi dan UKM DIY bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh atau Ibisma UII menggelar pelatihan intensif atau Bootcamp Inkubasi Usaha Startup Yogyakarta.
Pelatihan yang diikuti puluhan usaha startup atau usaha rintisan itu dilakukan selama 3 hari mulai Kamis 5 Agustus 2022 di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Ir Srie Nurkyatsiwi M MA mengatakan, pengembangan inkubasi bisnis bagi milenial/startup bidang kuliner, craft dan fashion serta industri kreatif di DIY bekerjasama dengan Ibisma UII dilakukan melalui seleksi ketat. Dari 250 pendaftar kemudian terpilih 100 peserta, lalu diseleksi lagi menjadi 50 peserta dan diseleksi lagi sehingga terpilih 25 peserta untuk mengikuti pelatihan intensif atau bootcamp inkubasi usaha startup yang akan berlangsung 3 hari.
Dikatakan, hingga saat ini rasio kewirausahaan DIY pada 2021 mencapi 3,37 persen. Peringkt rasio kewirausahaan DIY tersebut, menurut Srie Nurkyatsiwi, merupakan yang terbaik se-Pulau Jawa. Meski menempati peringkat 8 secara nasional, namun angka rasio kewirausahaan DIY berada di atas rata-rata nasional yang sebesar 2,89 persen.
Sementara Christina Agustin A.Pi MM, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop dan UKM RI, mengatakan, Indonesia memiliki peluang startup yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari data jumlah startup yang hingga 27 Juli 2022 sudah mencapai 2.399 startup atau berada di peringkat 6 dunia di bawah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada dan Australia.
Baca juga:
- Dua Tantangan Besar dalam Pengembangan Perusahaan Startup
- Growth Festival, Upaya UII Mendorong Pemanfaatan Hasil Penelitian di Perguruan Tinggi
- UII Menuju Entrepreneur University
Menurut Christin, jumlah startup yang sedemikian besar dan banyak bermunculan di decacorn dan unicorn di Indonesia seperti Go-jek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka dan lain-lain merupakan bentuk pesatnya pertumbuhan startup dari skala bisnis.
Dikatakan, dda dua hal yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut yaitu keunggulan demografi dan potensi ekonomi digital. Berdasarkan data BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2020 telah mencapai 270, 20 juta jiwa di mana 68,75% masuk dalam usia produktif dengan 24% masuk kategori pemuda berusia 16 sampai 30 tahun sesuai dengan undang-undang tentang pemuda.
Sementara potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 133 miliar dolar atau Rp 1.826 triliun. “Pemerintah berusaha menangkap peluang ini dan mendukung perkembangan startup di Indonesia dengan berbagai kebijakan baru yang akan memberikan ruang berkembang pada mereka,” kata Christina.
Sedangkan Dr Ir Arif Wismadi MSc, Direktur DPPK/Simpul Tumbuh UII, mengatakan, pada tahun 2022 ini Kemenkop UKM mengimplementasikan program fasilitasi untuk meningkatkan kapasitas startup di 7 wilayah di Indonesia yakni DIY, Bogor, Depok, Tangerang, Padang, Bandung dan Sementara.
Untuk DIY, Kemenkop dan UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM DIY menjalin kerja sama dengan Ibisma UII dengan menyelenggarakan pelatihan intensif atau bootcamp inkubasi usaha startup DIY. (lip)
There is no ads to display, Please add some