Kolaborasi Interdisipliner Mutlak Diperlukan untuk Memecahkan Masalah yang Kompleks

beritabernas.com – Kemampuan bekerja lintas disiplin ilmu merupakan kunci kemajuan ilmu pengetahuan. Kolaborasi interdisipliner mutlak diperlukan untuk memecahkan masalah yang kompleks, karena riset individualistik tidak dapat menangani masalah yang memerlukan pengetahuan dari berbagai
multi disiplin ilmu.

“Kolaborasi interdisipliner menciptakan pemahaman yang lebih holistik tentang suatu masalah, yang mengarah pada solusi yang lebih baik untuk semua orang yang terlibat. Semakin banyak kita dapat menciptakan peluang untuk mempresentasikan riset-riset akademisi maka semakin besar juga kontribusi dan kolaborasi antar dosen untuk melakukan riset dan tentunya akan semakin baik bagi kita sebagai komunitas. Kolaborasi interdisipliner akan memperluas pola pikir dan pengetahuan kita sehingga dapat terus memajukan ilmu pengetahuan bersama,” kata Dr Raden Bagus Fajriya Hakim S.Si MSi, Kepala Badan Perencanaan & Pengembangan/Rumah Gagasan UII, ketika membuka acara mini seminar Angkringan Rumah Gagasan: Eksposisi Riset atau Research Exposition, Bursa Gagasan untuk Negeri di Kampus Terpadu UII, Kamis 8 Juni 2023.

Seorang Dosen FTI UII mempresentasikan hasil penelitian dan gagasannya tentang Sungai Code di forum Angkringan Rumah Gagasan: Eksposisi Riset. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Acara tersebut merupakan forum bagi para dosen yang mewakili fakultas masing-masing ada di UII untuk mempresentasikan hasil penelitian dan gagasannya untuk diketahui masyarakat luas. Acara ini merupakan bagian dari Kajian Ilmiah Akademis sebagai salah satu dari 4 kategori agenda Milad ke-80 UII. Tiga kategori lainnya adalah Keagamaan dan Pengabdian Masyarakat, Seni dan Budaya dan Olahraga.

BACA JUGA:

Menurut Dr Raden Bagus Fajriya Hakim, dalam Angkringan Rumah Gagasan: Eksposisi Riset ini para dosen sebagai wakil fakultas mempersentasikan riset dan gagasan mereka. Sebab, forum untuk mempresentasikan penelitian-penelitian terbaru mereka masih belum begitu banyak.

Karena itu, Badan Perencanaan dan Pengembangan UII berkolaborasi dengan panitia Milad UII, khususnya departemen kajian ilmiah menyadari bahwa intelectual pursuits atau pengejaran kecerdasan intelektual tidak akan lebih banyak terjadi di ruang kosong yang menyendiri, namun penelitian akan tumbuh subur di lingkungan dimana para akademisi dapat mendiskusikan penelitian-penelitian mereka, penelitian-penelitian kolaborasi dengan perspektif yang terlepas dari disiplin ilmu mereka.

Seorang Dosen FTSP UII mempresentasikan hasil penelitian dan gagasannya tentang metode evakuasi korban bencana alam Gunung Merapi di forum Angkringan Rumah Gagasan: Eksposisi Riset. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Menurut Raden Bagus, para akademisi yang terllibat dalam sinergi semacam ini akan menatap perkembangan baru, membangun kapasitas, gagasan-gagasan cemerlang, wawasan yang lebih luas dalam pemikiran dan teknologi yang pada akhirnya dapat diintegrasikan kembali dalam penelitian-penelitian lanjutan mereka.

“Kebutuhan akan kolaborasi riset antar disiplin ilmu tidak pernah sebesar ini sebelumnya. Kita hidup di dunia yang terus berubah dan semakin kompleks serta terhubung satu sama lain dari waktu ke waktu sehingga mengharuskan kita bekerja sama lintas disiplin ilmu untuk mengatasi tantangan dan memberikan solusinya. Solusi terbaik seringkali datang dari luar batasan tradisional satu bidang ilmu. Dengan kata lain, dari riset-riset spesialisasi dalam bidang yang berbeda namun memiliki latar belakang
dan tujuan bersama untuk menangani masalah yang dihadapi sebagai satu riset kolaborasi,” kata Raden Bagus. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *