Oleh: Andreas Chandra
beritabernas.com – Negara adalah entitas yang seharusnya hadir untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun, dalam kenyataannya, banyak negara yang sering kali gagal memenuhi harapan tersebut, baik melalui kebijakan yang tidak pro-rakyat, ketidakadilan hukum maupun pengelolaan sumber daya alam yang merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, kritik terhadap negara bukan hanya sah, tetapi juga sangat diperlukan. Kritik ini berfungsi sebagai kontrol sosial yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara itu sendiri.
Pertama, negara harus dikritik karena sering kali kebijakan yang diambil tidak memihak kepada masyarakat kecil. Misalnya, kebijakan ekonomi yang lebih menguntungkan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau modal besar sering kali mengabaikan kepentingan rakyat jelata.
Dalam banyak kasus, rakyat yang seharusnya mendapatkan manfaat dari kebijakan tersebut justru terpinggirkan, sementara segelintir orang di puncak piramida sosial semakin kaya raya. Sebagai contoh, kebijakan yang hanya menguntungkan sektor tertentu atau pemberian subsidi yang salah sasaran dapat memperburuk ketimpangan sosial.
Kritik terhadap negara juga perlu diarahkan pada ketidakadilan dalam penegakan hukum. Meskipun negara mengklaim memiliki sistem hukum yang adil, kenyataannya banyak sekali kasus ketidakadilan yang terjadi, baik itu di tingkat penegakan hukum maupun di ranah pengadilan.
BACA JUGA:
- Tulisan Lebih Tajam dari Peluru
- Hak Publik Mendapatkan Informasi dan Ancaman Terhadap Kebebasan Berpendapat
- Negara yang Besar Ini Mau Dibawa Kemana?
Dalam banyak situasi, mereka yang memiliki kekuasaan dan uang dapat membeli keadilan, sementara masyarakat miskin atau yang tidak memiliki koneksi sering kali terabaikan. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi sering kali hanya berujung pada sanksi ringan atau bahkan dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan tegas, sementara rakyat kecil yang melakukan kesalahan kecil bisa langsung dihukum dengan sangat berat. Ini menunjukkan bahwa sistem hukum di banyak negara tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Selain itu, negara juga harus dikritik atas cara mereka mengelola sumber daya alam dan kekayaan negara. Banyak negara yang kaya akan sumber daya alam, namun rakyatnya justru hidup dalam kemiskinan. Ini terjadi karena pengelolaan yang buruk, kebijakan yang korup, atau ketidakadilan dalam pembagian kekayaan alam tersebut. Negara seharusnya bisa lebih transparan dan adil dalam mendistribusikan hasil kekayaan alam kepada seluruh lapisan masyarakat. Pengelolaan yang baik tidak hanya akan membawa kesejahteraan, tetapi juga meningkatkan rasa keadilan di antara rakyat.
Namun, kritik terhadap negara bukanlah sebuah tindakan yang negatif atau destruktif. Sebaliknya, kritik adalah wujud dari kecintaan dan harapan agar negara bisa berkembang menjadi lebih baik. Kritik ini adalah panggilan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam sistem politik, hukum, ekonomi, dan sosial. Negara yang baik harus mampu menerima kritik dengan lapang dada, karena kritik adalah bagian dari proses demokrasi yang sehat. Masyarakat yang kritis justru merupakan indikator bahwa negara berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sejati.
Penting juga untuk diingat bahwa kritik terhadap negara tidak berarti anti-negara atau anti-pemerintah. Sebaliknya, itu adalah bagian dari upaya untuk memastikan bahwa negara berfungsi dengan baik, adil, dan transparan untuk semua warganya. Negara yang tumbuh dan berkembang dengan baik adalah negara yang mampu mendengarkan kritik dan memperbaiki diri berdasarkan masukan tersebut. Sebuah negara yang kuat tidak hanya dapat menangani tantangan eksternal, tetapi juga mampu menghadapi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan internalnya.
Negara harus terus dikritik bukan hanya untuk memperbaiki kebijakan yang ada, tetapi juga untuk memastikan bahwa negara senantiasa hadir sebagai pelindung bagi seluruh rakyatnya. Hanya dengan menerima kritik dan belajar dari kesalahan, sebuah negara dapat menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup bagi setiap warganya. Sebuah negara yang baik adalah negara yang mampu bertransformasi, mendengar, dan merespons dengan bijaksana suara-suara kritis dari rakyatnya. (Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY)