Kunjungi Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Yayuk Basuki: Pasar Malam Harus Dipertahankan

beritabernas.com – Mantan petenis Yayuk Basuki mengatakan, pasar malam, seperti Pasar Rakyat Jogja Gumregah, harus terus dipertahankan di Yogyakarta. Sebab pasar malam sudah menjadi ciri khas yang melekat kuat bagi masyarakat Yogyakarta.

Selain itu, menurut Yayuk Basuki, pasar malam menjadi ajang bagi para pedagang kecil untuk mengais rejeki dan sarana hiburan murah bagi masyarakat kecil, seperti di Pasar Rakyat Jogja Gumregah.

Hal itu disampaikan legenda tenis putri Indonesia asal Yogyakarta Yayuk Basuki saat berkunjung ke Pasar Rakyat Jogja Gumregah di bekas kampus Stiekers Jalan Parangtritis Yogyakarta, Kamis 29 September 2022 sore.

Semasa kecil, Yayuk Basuki tinggal di Balapan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Memasuki SMP, ia pindah ke pusat pembinaan olahraga di Ragunan, Jakarta. Saat kelas 2 SMP usia 14 tahun, Yayuk Basuki tercatat ikut SEA Games 1985 di Bangkok, Thailand daan meraih medali perak. Momen tersebut menjadi awal debutnya di dunia tenis profesional.

Yayuk Basuki di salah satu stan kuliner di Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Kamis sore. Foto: Istimewa

“Selama ini karena tuntutan pekerjaan saya banyak tinggal di Jakarta. Sekarang saya lebih banyak tinggal di Yogyakarta. Saya rasanya punya hutang untuk ikut membangun dunia keolahragaan di tanah kelahiran saya Yogyakarta,” kata Yayuk Basuki.

Totalitas Yayuk Basuki membela Yogyakarta boleh dibilang sangat besar. Sejak tahun 1981 sampai dengan 1996 selalu menjadi atlet tenis kontingen DIY di ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON). Komitmen ini diakui Yayuk sebagai wujud kecintaannya kepada Yogyakarta.

“Tahun 1989 pernah ditawari pindah ke Provinsi Jawa Timur dengan iming-iming uang. Tapi kan saya bertanding tidak semata-mata untuk uang. Apalagi saat itu orangtua masih sugeng. Seusai saya meraih medali dapat penghargaan Sri Sultan itu sangat membanggakan ayah saya,” papar Yayuk.

Baca berita terkait: Legenda Tenis Indonesia Yayuk Basuki Kunjungi Pasar Rakyat Jogja Gumregah

Yayuk Basuki adalah petenis yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia tahun 1990-an. Emas pertama di ajang internasional diraih tahun 1986 di Asian Games di Seol, Korea Selatan. Saat itu meraih medali emas satu-satunya bagi Indonesia

Yayuk Basuki di Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Kamis sore. Foto: Istimewa

Yayuk menjadi atlet wanita pertama Indonesia yang menginjakkan kaki di lapangan turnamen tenis bergengsi seperti Wimbledon, Australia Open, Perancis Open, Kanada Open, Thailand Open dan lainnya untuk berhadapan dengan petenis dunia seperti Martina Navratilova, Steffi Graf, Natalia Zvereva, Jana Novotna dan lainnya. Prestasi membanggakan Yayuk Basuki yakni pernah bertengger menempati rangking 19 dunia.

Setelah gantung raket seusai memperkuat Indonesia di ajang SEA Games tahun 2001 di Malaysia, Yayuk menjadi anggota tim monitoring semua cabang olahraga di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Di kancah internasional Yayuk diminta Komisaris Pelatih di International Tenis Federaration yang berpusat di London, Inggris.

Saat ini Yayuk Basuki banyak menginisiasi kegiatan olahraga di Yogyakarta. “Saya ingin merenovasi lapangan tenis yang ada di kompleks Balapan Yogyakarta. Dari lapangan itulah saya mengawali karir tenis. Mudah-mudahan pihak Kraton Yogyakarta sebagai pemilik tanah mengizinkan saya mempercantik lapangan tenis itu,” kata Yayuk Basuki. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *