beritabernas.com – Untuk ikut membangun semangat entrepreneurship atau kewirausahaan di kalangan mahasiswa khususnya dan civitas akademikan pada umumnya, FTI UII membangun Mini Industri Halal dengan memproduksi Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek Khazanah.
Selain menjadi laboratorium bagi mahasiswa maupun dosen, Mini Industri Halal milik FTI UII ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air minum yang bersih dan halal bagi FTI maupun UII secara keseluruhan.
Mini Indusutri Halal yang dirintis sejak tahun 2016 itu kini mampu memproduksi 800 liter air minum dalam kemasan 800 liter per hari atau 20.000 liter per bulan untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika FTI UII. Ditargetkan dalam waktu dekat mini industri ini mampu memproduksi air minum dalam kemasan untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika UII.

• Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc. – Sekretaris Jurusan Teknik Industri FTI UII. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com
Ir Muhammad Ridwan Andi Purnomo ST MSc PhD IPM, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII yang didampingi Ragil Suryoputro ST MS, Sekretaris Jurusan Teknik Industri FTI UII, kepada wartawan di Kampus FTI UII, Jumat 22 Juli 2022, mengatakan, dengn mini industri ini, mahasiswa diharapkan dapat secara langsung melihat bagaimana proses produksi sebuah produk dari mulai bahan baku menjadi produk jadi dan didistribusikan ke konsumen.
Selain itu, mereka juga mengerti bagaimana proses pendaftaran halal sebuah produk atau memahami bagaimana sebuah produk dapat disebut sebagai produk halal.
(Baca juga: Pertama di Indonesia, UII Terpilih untuk Gelar SICSS 2022)
Menurut Ridwan, bahan baku air merupakan air yang memenuhi syarat dan kualitas. Bahan baku air yang digunakan berasal dari air pegunungan yang telah melalui tahap uji bahan baku sesuai aturan dari Kepemenrindag Nomor 651 tahun 2004.
Proses pengolahan air minum dalam kemasan yaitu pencucian botol, treatment air karbon aktif dan pasir silica, filter air 3 tahap pada housing meliputi Nano sedimen, CTO dan Bio Energy, Ultrafiltrasi, Proses UV untuk membunuh bakteri dan terakhir memasukan air ke botol. Setelah itu, pastikan air berkualitas baik, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa sebelum diminum, tidak mengandung bahan berbahaya.
Semangat kewirausahaan
Menurut Ridwan, UII mempunyai salah satu tujuan membangun semangat entrepreneurship atau kewirausahaan yang tidak hanya mengandalkan mahasiswa tapi juga seluruh civitas akademika.
Dikatakan, ada strategi pendekatan triangular yang diimplementasikan di UII untuk menciptakan lingkungan entrepreneurship dalam lingkungan universitas. Pendekatan tersebut meliputi graduate entrepreneurship, entrepreneur creation dan business university collaboration.

• Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc. – Sekretaris Jurusan Teknik Industri FTI UII. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com
Untuk itu, menurut Ridwan, Prodi Teknik Industri Program Sarjana FTI UII memiliki kurikulum berbasis outcome (OBE) dan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) untuk menghasilkan lulusan Teknik Industri seperti berikut:
Pertama, ber-Akhlaq Mulia, yakni kemampuan spiritual agar lulusan memiliki sikap dan perilaku yang berdasarkan nilai-nilai keislaman seperti jujur, amanah dan sopan. Melalui sikap tersebut maka lulusan akan terbantu dalam memberikan kontribusi positif terhadap institusi, masyarakat dan lingkungan dalam pembangunan nasional dan pengembangan keilmuan yang diakui dalam dunia internasional.
Kedua, problem solver yakni mampu mengidentifikasi permasalahan sistem industri dan memberikan alternatif solusi yang komprehensif. Dan inovatif yakni mampu menggunakan pemikiran, imajinasi dan berbagai stimulan dalam perancangan, instalasi dan perbaikan sistem integral.
Selanjutnya untuk dapat menjalankan berbagai peran yang dinyatakan dalam profil lulusan, ada beberapa CPL Prodi Teknik Industri Program Sarjana yang terbagi kedalam 4 aspek yakni sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus.
Dalam aspek aikap, menurut Ridwan, mahasiswa diharapkan memiliki karakter kewirausahaan berbasis nilai keislaman (Entrepreneurship) dan possess an Islamic-value-based Entrepreneurship Character.
Sebagai implementasi Jurusan Teknik Industri FTI UII telah melakukan small research yang merupakan model pembelajaran berbasis desain pembelajaran ruang sosial (social learning space design) yang menempatkan realitas sosial sebagai objek kajian dan mahasiswa diharapkan mampu menemukan isu utama untuk kemudian menformulasikan temuan guna merumuskan alternatif solusi dalam menyikapi kebutuhan air minum di lingkungan Kampus FTI UII.
Berdasarkan data dari small research tersebut, terdapat kebutuhan konsumsi air minum di lingkungan Gedung KH Mas Mansur FTI UII sejumlah rata-rata 800 liter per hari atau 20.000 liter per bulan.
Dengan data tersebut Jurusan Teknik Industri dan Alumni sepakat mewujudkan Mini Industri Halal sebagai salah satu sarana belajar bagi para mahasiswa agar dapat memahami bisnis industri halal.
“Untuk membangun mini industri maka dibutuhkan produk yang akan diproduksi. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dipilih karena memiliki proses yang sederhana serta supply bahan baku yang mudah,” kata Ridwan. (lip)
There is no ads to display, Please add some