Menyikapi Tahun Politik 2024, Kevikepan Yogyakarta Barat Menghidupi Semangat Gerak Gereja Bersama Masyarakat

beritabernas.com – Menyikapi tahun politik 2024, Kevikepan Yogyakarta Barat sebagai bagian dari Keuskupan Agung Semarang menghidupi semangat gerak Gereja bersama masyarakat. Hal ini antara lain diwujudkan dalam aneka kegiatan agar masyarakat tidak dipolarisasi atau dipecahbelah oleh kepentingan politik sesaat karena Pemilu.

“Dengan semboyan 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia, Festival Kebangsaan Kevikepan Yogyakarta Barat yang terlaksana 28-29 Oktober 2023 di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul menjadi salah satu upaya untuk menghidupkan terus semangat cinta Tanah Air dan kepedulian bagi bangsa,” kata Romo AR Yudono Suwondo Pr, Vikep Yogyakarta Barat, dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Minggu 29 Oktober 2023.

Menurut Romo Suwondo, bersama dengan Komisi Liturgi, Komsos, Komisi PK3, Komisi Pendidikan,
Komisi Kepemudaan dan Komisi PSE, kita diajak untuk menjadi warga Gereja Katolik sekaligus warga negara yang menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah satu kelompok peserta Festival Kebangsaan 2023 di Ganjuran. Foto: Istimewa

Sebagai umat katolik, kata Romo Suwondo, kita tidak terpisah dengan suka duka NKRI. Hal ini secara pro aktif diperjuangkan dengan mewujudkan kasih politik yang didasarkan pada 4 konsensus berbangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan pengikat kesatuan bangsa.

“Festival ini merupakan perayaan umat Katolik untuk menyemarakkan dan menyambut pesta demokrasi yang sedang dipersiapkan. Oleh karena itu, festival yang digagas lebih mengarah kepada unsur gerejawi dan kebangsaan,” kata Romo Suwondo.

Beberapa kegiatan pembekalan bidang liturgi yang telah dilakukan sebelumnya ditindaklanjuti untuk
memeriahkan perayaan ini. Karena itu, kegiatan festival diisi beberapa kegiatan seperti festival paduan suara, mazmur, film pendek, tata hias altar, seminar HPS, seminar kebangsaan, dan menjadi ruang menampilkan UMKM dari Kevikepan Yogyakarta Barat. Penampilan UMKM ini didukung oleh stand umum dan stand produk unggulan Paroki, dengan peserta lebih dari 100 UMKM menjadi kesempatan memeriahkan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS).

BACA JUGA:

Dengan mengusung semangat kearifan lokal yang menitikberatkan pada ketahanan pangan lokal, Festival Kebangsaaan dan Peringatan HPS Kevikepan Yogyakarta Barat mengambil tema Si Vis Pacem Para Panem. Artinya, jika engkau menginginkan kedamaian, sediakanlah roti. Tema ini erat kaitannya dengan persoalan ketersediaan pangan yang disebabkan oleh beberapa aspek, termasuk iklim, yang dapat memicu persoalan.

“Kita didorong untuk sadar dampak perubahan iklim dan berbenah dengan mencari dan menghidupi semangat alternatif, artinya mencari sumber pangan dari bahan lain. Adanya gelaran UMKM dari Kevikepan Yogyakarta Barat, selebrasi dan edukasi pangan diharapkan membuat masyarakat bergerak menuju kebaruan pangan. Perpaduan dua kepentingan ini terwujud sinergis sebagai kegiatan berkesinambungan antara kesejahteraan dan kedamaian. Jika dalam masyarakat mengalami sejahtera dan
tercukupi dalam hal pangan, niscaya tercipta kedamaian,” katanya.

Dengan kata lain, kesejahteraan menjadi syarat untuk merasakan kedamaian, baik damai dalam diri,
dengan sesama, ataupun secara kolektif. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *