Penataran P4 Diusulkan untuk Dihidupkan Lagi

beritabernas.com – Usulan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) perlu dihidupkan lagi, muncul. Hal ini penting untuk memastikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Pancasila dipahami, dihayati dan diamalkan oleh generasi mendatang.

Usulan untuk menghidupkan kembali penataran P4 itu muncul dalam seminar Pancasila dan Persatuan Nasional di Joglo Brayut Gereja Paroki Yohanes Paulus II Sleman, Minggu 18 Juni 2023. Seminar menghadirkan narasumber Romo AR Yudono Suwondo Pr, Vikep Kevikepan Jogja Barat, DR H Ariyanto Nugroho (Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sleman) dan Mas Obet mewakili RA Yashinta Sekarwangi S.IP, Calon Anggota DPD dari DIY.

Suasana seminar Pancasila dan Persatuan Nasional di Joglo Brayut Gereja Paroki Yohanes Paulus II Sleman, Minggu 18 Juni 2023. Foto: Istimewa

Salah seorang peserta, Budi Sumarjono, mengungkapkan kekhawatiran tentang kurangnya pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah. Karena itu, seorag peserta lainnya, Bertus, menyarankan untuk menghidupkan kembali penatarann P4 untuk memastikan prinsip-prinsip Pancasila dipahami oleh generasi mendatang.

DR Haji Ariyanto Nugroho SKM MSc menggariswabahi pentingnya Pancasila sebagai landasan bagi masyarakat Indonesia yang beragam, dengan menyoroti peran Pancasila dalam menghormati orang lain. Ia pun menambahkan bahwa perlunya digitalisasi pendidikan Pancasila, seperti memasukkan permainan-permainan bertemakan Pancasila.

Para peserta yang duduk lesehan menyimak materi yang disampaikan narasumber dalam seminar Pancasila dan Persatuan Nasional di Joglo Brayut Gereja Paroki Yohanes Paulus II Sleman, Minggu 18 Juni 2023. Foto: Istimewa

Senada dengan Haji Ariyanto Nugroho, Romo Ar Yudono Suwondo Pr mengatakan perlunya mengajarkan Pancasila di sekolah dan memerangi narasi negatif melalui liputan berita yang positif. Dia menekankan pentingnya pertemuan pribadi dan keterlibatan komunitas dalam memupuk rasa persatuan nasional.

Mas Obet yang mewakili RA Yashinta Sekarwangi S.IP mengusulkan agar pendidikan Pancasila diformalkan dalam kurikulum. Dia menekankan peran politik sebagai sarana untuk mengintervensi kebijakan yang mungkin memerlukan penyesuaian.

BACA JUGA:

Romo Ar Yudono Suwondo Pr menyampaikan rasa syukur atas sifat yang menyatukan dari Pancasila dan penerimaannya yang positif di kalangan komunitas agama. Ia menyebutkan, kekaguman yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh terkenal, seperti Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus, terhadap Pancasila, merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Karena itu, Romo Suwondo menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan prinsip-prinsip Pancasila untuk mencapai perdamaian di Indonesia. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *