Pancasila Satu-satunya Ideologi yang Mampu Mempersatukan Bangsa Indonesia

beritabernas.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr Badikenita Putri Sitepu mengatakan Pancasila merupakan hasil pemikiran kolektif bangsa. Karena itu, warga negara Indonesia harus bangga kepada Pancasila dengan cara mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Dr Badikenita Putri Sitepu pada acara sharing visi Harlah Pancasila yang diadakan oleh Keluarga Batak Manila di Filipina, Kamis 1 Juni 2023. 

Dr Badikenita Putri berada di Manila dalam rangka kunjungan Badan Kerjasama Parlemen DPD RI untuk mendalami kerjasama perikanan dan keperawatan sebagai salah satu basis pengembangan hubungan bilateral Indonesia-Filipina dan kerjasama DPD RI dengan Senat Filipina, khususnya dalam rangka membentuk Forum Senat ASEAN. 

Peserta sharing visi Harlah Pancasila yang diadakan oleh Keluarga Batak Manila di Filipina menyimak materi yang disampaikan, Kamis 1 Juni 2023. 

Partogi Samosir PhD, salah satu tokoh Batak di Filipina dalam pengantar sharing, menjelaskan, Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

“NKRI menjadi rumah bagi lebih dari seperempat miliar jiwa warga negara Indonesia. Di dalamnya terhimpun sekitar 17.000 pulau dengan keberagaman populasi dari 1.300 suku, 715 bahasa, dengan ratusan agama dan aliran kepercayaan serta ratusan budaya,” kata Partogi Samosir dalam siaran pers yang dikirim kepada beritabernas.com, Sabtu 3 Juni 2023.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr Badikenita Putri Sitepu melakukan sharing visi. Foto: Istimewa

Menurut Partogi Samosir, tak ada kekuatan yang mampu menghimpun bangsa yang sedemikian raksasa kecuali atas kehendak Tuhan, dan atas kesadaran bersama sebagai sebuah Bangsa Indonesia. 

Sharing visi yang dihadiri oleh Sr Jona Malau, Sr Yohana Simanjuntak, Sr Erlita Sembiring, Silva Sitepu, Hery Kemit, Mila Tarigan, Johanes Sinaga, Easter Siagian, Desiria Wongkar, Indah Hutasoit, Elizabeth Sitorus, Marta Purba dan Andrew Siagian memahami perlunya membangun kehidupan beragama yang tulus dan jujur.  

Partogi Samosir mengatkan, pelarangan kegiatan ibadah, gagasan politik identitas dan politisasi agama pasti melahirkan disintegrasi bangsa. Untuk itu berbagai ujaran kebencian, hasutan, merendahkan orang lain, harus ditolak. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *