Pengembangan Kewirausahaan Hijau di Indonesia Menghadapi Sejumlah Tantangan

beritabernas.com – Pengembangan kewirausahaan hijau di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang inovasi dan teknologi hijau, terbatasnya akses terhadap pendanaan berkelanjutan serta belum optimalnya kebijakan publik yang mendukung industri dan bisnis hijau.

Selain itu, kolaborasi antar-sektor yang belum terintegrasi dengan baik juga berpotensi menghambat pertumbuhan ekosistem green entrepreneurship yang solid dan berkelanjutan. Karena itu, ke depan perlu adanya kolaborasi antar stakeholder, seperti perguruan tinggi dan pemerintah maupun dengan pelaku kewirausahaan hijau.

Hal itu disampaikan Bagus Panuntun SE MBA CWM CFP CSA CBC, Kepala ANGEL Innovate Unit UII (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis terkait digelarnya ANGEL National Conference & Exhibition 2024: Upaya Menumbuhkan Inovasi dan Merajut Kolaborasi demi Ekosistem Kewirausahaan Hijau Indonesia yang Berkelanjutan di Gedung Kuliah Umum Prof Sardjito Kampus Terpadu UII, Jumat 12 Mei 2024.

Dr Ir Didi Rustam S.Si MTI IPU, PPK Program Dana Padanan 2024, Setditjen Dikti Ristek Kemendikbud Ristek saat menjadi keynote speaker pada ANGEL National Conference & Exhibition 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Konferensi yang diadakan atas kerjasama UII dan UGM dengan dukungan penuh dari Konsorsium Erasmus+CBHE ANGEL (ASEAN Green Entrepreneurship and Leadership) ini merupakan bagian dari Erasmus+CBHE ANGEL Project dan didukung oleh ANGEL Innovate Unit yang tersebar di berbagai universitas anggota konsorsium.

Dr Ir Didi Rustam S.Si MTI IPU, PPK Program Dana Padanan 2024, Setditjen Dikti Ristek Kemendikbud Ristek saat menjadi keynote speaker pada ANGEL National Conference & Exhibition 2024: Upaya Menumbuhkan Inovasi dan Merajut Kolaborasi demi Ekosistem Kewirausahaan Hijau Indonesia yang Berkelanjutan itu mengatakan, Kemendikbud Ristek sangat peduli terhadap ekonomi hijau dan kewirausahaan hijau.

Bahkan di Kemendikbud Ristek punya skema riset untuk inovasi yang berdampak pada masyarakat. Kemendikbud Ristek mengelola program-program skema riset untuk menghidupkan ekosistem inovasi atau ekosistem reka cipta di Indonesia, terutama di perguruan tinggi.

Menurut Didi Rustam, dengan diawali kebijakan Kedai Reka tahun 2021, Kemendikbud Ristek membuat sebuah platform untuk mempertemukan inovator dengan masyarakat atau user. Ke depan perlu ada kolaborasi berbagai pihak karena inovasi tak akan berjalan tanpa kolaborasi.

Mendorong inovasi dan kolaborasi

Bagus Panuntun SE MBA CWM CFP CSA CBC, Kepala ANGEL Innovate Unit UII (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis, mengatakan, ANGEL National Conference & Exhibition 2024 ini merupakan salah satu upaya mendorong inovasi dan kolaborasi untuk membangun ekosistem green entrepreneurship yang berkelanjutan.

BACA JUGA:

Dengan mengangkat tema Inovasi dan Kolaborasi untuk Membangun Ekosistem Green Entrepreneurship yang Berkelanjutan, konferensi ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh para wirausaha hijau, baik dari segi teknologi, pendanaan, maupun kebijakan. Konferensi ini juga akan menghubungkan para pemimpin wirausaha hijau dari berbagai sektor untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan membangun kolaborasi yang efektif.

Rangkaian kegiatan konferensi antara lain Seminar Sesi 1 tentang Kolaborasi Ekosistem untuk Pengembangan Kewirausahaan Hijau, yang menghadirkan Ppembicara dari berbagai sektor guna membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung green entrepreneurship.

Selain itu, Student Inspiration: Green Innovation Pitching Session, yang menampilkan pitching session
dari mahasiswa yang menjadi perwakilan Indonesia pada ANGEL International Innovation Competition di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kemudian, Seminar Sesi 2: Inovasi Teknologi untuk Kewirausahaan Hijau, yang menghadirkan pembicara
ahli dari berbagai bidang inovasi akan mempresentasikan inovasi teknologi terbaru yang mendukung inovasi hijau dan bisnis berkelanjutan.

Selain itu, Eksibisi Inovasi Hijau, menampilkan pameran inovasi hijau dari berbagai inovasi hijau dan solusi kreatif antara akademisi dan mitra industri yang berhasil meraih Pendanaan Inovasi dari Program Dana Padanan Kedaireka.

Salah satu stand pameran produk kewirausahaan hijau di ANGEL National Conference & Exhibition 2024, Jumat 12 Juli 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Seluruh rangkaian ANGEL NICE 2024 ini dihadiri oleh 200 akademisi, peneliti, pelaku bisnis, wirausaha hijau, perwakilan pemerintah, investor, mahasiswa dan anggota komunitas lokal yang tertarik pada inovasi dan keberlanjutan diharapkan dapat memberikan dampak positif dan masif bagi pengembangan inovasi dan kewirausahaan hijau nasional, serta kebermanfaatan yang lebih luas lagi berupa peningkatan kesejahteraan dan perekonomian Indonesia.

Rangkaian kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII (DPPK/ST UII), Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, ANGEL Innovate Unit UII (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis) dan ANGEL Innovate Unit UGM (Laboratorium Manajemen).

Sedangkan mitra Pentahelix yang mendukung kegiatan tersebut adalah Kementerian Koperasi dan UKM RI, Badan Riset & Inovasi Nasional RI, Project Management Office Kedaireka Tahun 2024 dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia. (lip)


    There is no ads to display, Please add some

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *