beritabernas.com – Di sela-sela sarasehan dan seminar yang digelar secara hybrid di Executive Lounge Gedung Utama Lantai 5 Kampus I Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta, Sabtu 15 Pebruari 2025, Pengurus Pusat Ikatan Dosen Katolik Indonesia (PP IKDKI) meluncurkan koperasi dengan nama Koperasi IKDKI Maju Sejahtera (Kopisera).
Koperasi IKDKI Maju Sejahtera (Kopisera) ini beranggotakan para dosen dan tenaga kependidikan Katolik. “IKDKI terus berinovasi dengan mengupayakan berbagai cara untuk mendukung kolaborasi antardosen Katolik,” kata Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan MT MM IPU ASEAN,Eng, Ketua Umum PP IKDKI/Direktur Program Pascasarjana Untar, dalam sarasehan dan seminar nasional tersebut.
Menurut Prof Agustinus Purna Irawan, 50 persen dari keuntungan Koperasi IKDKI Maju Sejahtera ini akan dikembalikan kepada anggota berupa Sisa Hasil Usaha (SHU), 25 persen untuk menghidupi organisasi IKDKI, dan 25 persen untuk operasional koperasi.
“Koperasi ini adalah langkah awal IKDKI untuk terus mengepakkan sayap menjadi organisasi profesional guna mendukung kualitas dan kinerja para dosen Katolik,” harap Ketua Umum IKDKI Prof Agustinus Purna Irawan.
Selanjutnya dengan semboyan Mumpuni dan Melayani, keberadaan koperasi tersebut akan benar-benar berdampak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh para dosen Katolik di Indonesia.

Dalam sarasehan dan seminar dengan topik Kasih yang Menyatukan, Mumpuni dan Melayani ini, selain dihadiri oleh Pengurus Pusat IKDKI, juga dihadiri oleh perwakilan Pengurus Cabang antara lain Yogyakarta, Jakarta, Purwokerto, Lampung, Ambon dan Surabaya.
Menurut Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit MSc MBA M.Phil MA, Dewan Pakar IKDKI/Rektor Universitas Pradipta, mumpuni identik dengan mutu atau kualitas. Dengan demikian, dosen Katolik yang mumpuni dan melayani berarti kesediaan untuk meningkatkan kualitas diri dan terlibat dalam aksi atau pelayanan nyata.
“Jika Anda mempelajari sesuatu, pelajarilah hal itu sampai mentok. Itulah salah satu bukti nyata dari menjadi dosen Katolik yang berkualitas,” ujar Eko Indrajid yang merupakan Guru Besar dan pakar Teknologi Informasi (TI).
Sementara Prof Dr drg Tri Budi W Rahardjo, Dewan Pakar IKDKI/Guru Besar UI dan URINDO, mengatakan, setiap dosen Katolik harus bisa mengembangkan diri untuk mencapai kualitas terbaik. ri Budi yang merupakan Guru Besar bidang Gerontologi (Ilmu tentang Kelanjutusiaan) juga berharap, dosen Katolik perlu meningkatkan kepekaan pada lingkungan sekitar dan tetap bersedia terus belajar.
BACA JUGA:
- Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Kemenkop dan UKM RI Apresiasi Prestasi KSP CU Dharma Prima Kita
- ISKA Tidak Berpolitik Praktis
Yulius Denny Prabowo, Dosen Universitas Binus, mengatakan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia saat ini terancam punah. Dari hasil riset yang dilakukannya, saat ini terdapat 652 bahasa daerah di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut 200 bahasa daerah terancam punah dan 11 sudah punah. “Punah dalam arti sudah tidak ada penuturnya lagi,” tegas Denny.
Seminar nasional tersebut menghadirkan 8 panelis. Panelis yang hadir secara luring (offline) adalah Prof. Dr. Chatarina Niken, Romanus Edy Prabowo, Ph.D., Dr. Finsensius Yuli Purnama, Dr. Yulius Denny Prabowo, S.T., M.T.I., Dr. Y. Sri Susilo, M.Si. Sementara panelis yang hadir secara daring (online) adalah Prof. Eusabinus Bunau, S.Pd., M.Si., Ph.D., Dr. Ir. Norbertus Tri Suswanto Saptadi, S.Kom., M.T., M.M., IPM., dan Amin Silalahi, BA., MBA., DMS.
Para panelis mempresentasikan hasil riset dengan topik atau isu terbaru. Finsensius Yuli Purnama (Dosen UK Widya Mandala Surabaya) mempresentasikan hasil riset yang membandingkan pola komunikasi politik antara mantan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto.

Sarasehan dan seminar tersebut diakhiri dengan perayaan Ekaristi yang digelar secara konselebrasi, dengan selebran utama Mgr Ewaldus Martinus Sedu (Uskup Keuskupan Maumere). Dalam homili, Mgr Sedu mengharapkan IKDI tidak hanya menjadi sebatas organisasi intelektual, namun mesti menjadi organisasi yang terlibat dalam realitas sosial pendidikan Katolik di Indonesia.
Menurut Dr Y Sri Susilo, Dosen FBE UAJY/Pengurus IKDKI Yogyakarta yang hadir menjadi salah satu panelis, setelah perayaan Ekaristi dilakukan makan siang bersama dan pembagian doorprize kepada peserta sarasehan dan seminar yang beruntung.
Selain dihadiri Prof Agustinus Purna Irawan, acara tersebut juga dihadiri oleh Ferry Doringin, Ph.D (Sekretaris Jenderal PP IKDKI), Bondan Wicaksono SE ME selaku Ketua Panitia dan Stefanus Poto Elu SS., M.I.Kom (Sekretaris Panitia).
Sarasehan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., M.Phil., MA (Dewan Pakar IKDKI/Rektor Universitas Pradipta), Prof. Dr. drg., Tri Budi W Rahardjo (Dewan Pakar IKDKI/Guru Besar UI dan URINDO), Mayjen TNI A Purboyo S.IP., M.Tr (Han) (Sahli Tk. III Kasad Bidang Intekmil dan Siber) dan Dr Ir Dedy Rochimat MM. (Pengusaha, Founder & CEO VIVERE Group). (lip)
There is no ads to display, Please add some