beritabernas.com – Prosentasi atau proporsi dosen bergelar doktor di UII jauh di atas rata-rata nasional. Jika rata-rata dosen bergelar doktor secara nasional sebesar 22% atau 66.093 dari 295.675 total dosen PTN dan PTS se-Indonesia pada tahun 2023, maka UII memiliki 33% atau sebanyak 276 dosen yang bergelar doktor dari dari total 838 dosen di UII.
Bahkan saat ini, sebanyak 191 dosen UII masih dalam penyelesaian studi doktora, baik di perguruan tinggi dalam negeri dan mancanegara. Dengan demikian, bila 191 dosen tersebut berhasil dengan baik, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, proporsi dosen bergelar doktor di UII akan menjadi 56%.
Hal itu diungkapkan Prof Fathul Wahid ST MSc PhD, Rektor UII, dalam acara penyambutan 21 doktor baru UII yang lulus dari berbagai perguruan tinggi di luar negeri maupun dalam negeri, di Ruang Datar Gedung Kuliah Umum (GKU) Sardjito Kampus Terpadu UII, Selasa 17 Desember 2024.
Menurut Prof Fathul Wahid, bila dibandingkan dengan proporsi dosen bergelar doktor di perguruan tinggi swasta nasional yang baru mencapai 16% persen atau 25.152 dari total 161.764 dosen PTS, maka prosentasi dosen bergelar doktor di UII masih jauh lebih tinggi. Demikian pula proporsi di semua perguruan tinggi di bawah LLDikti Wilayah V Yogyakarta juga baru sekitar 23% atau 1.643 dari total 7.058 dosen.
“Pencapaian kolektif ini harus kita syukuri. Kehadiran 21 doktor baru ini menjadikan proporsi dosen UII yang berpendidikan doktor mencapai 276 orang atau 33% dari total 838 dosen di UII,” kata Prof Fathul Wahid.
BACA JUGA:
- Prosentase Jumlah Guru Besar UII Jauh di Atas Angka Nasional
- Guru Besar FH UII Ikuti Program Visiting Professor ke Fakulti UU Universitas Kebangsaan Malaysia
Pada kesempatan itu, Rektor UII mengatakan bahwa salah satu faktor paling menentukan dalam perkembangan sebuah perguruan tinggi adalah kualitas sumber daya manusia, termasuk dosen dan tenaga kependidikan. Keduanya harus berkualitas untuk menggerakkan roda organisasi berputar dengan baik dan bertumbuh.
Menurut Prof Fathul Wahid, doktor diharapkan untuk terus memberikan gagasan dan inovasi dengan menyampaikan ide-ide baru, pemikiran kritis dan solusi kreatif terhadap berbagai permasalahan. Selain itu, menjadi sumber inspirasi dengan menjadi panutan yang menginspirasi orang lain melalui pemikiran, tindakan, dan integritas moral.
Kemudian, menggerakkan perubahan yang mendorong transformasi positif di masyarakat, institusi, atau industri dengan pemikiran yang visioner, membimbing diskusi publik dengan memimpin wacana publik yang konstruktif untuk menghasilkan pemahaman dan solusi yang lebih baik serta menjembatani ilmu dan praktik dengan menghubungkan teori, penelitian, dan penerapannya dalam kehidupan nyata untuk mencapai dampak yang signifikan.
“Tentu saya paham akan sangat menantang. Apalagi di tengah beban lain yang seakan sudah berjibun. Tetapi saya termasuk yang percaya, dengan strategi tertentu, akan ditemukan titik keseimbangan baru yang bisa mengoptimalkan kontribusi tanpa mengabaikan tanggung jawab yang lain,”kata Rektor UII Prof Fathul Wahid. (lip)