SD Kanisius Babadan Melahirkan Banyak Pemimpin Berkarakter dan Berdedikasi Tinggi, Termasuk Uskup Keuskupan Agung Semarang

beritabernas.com – SD Kanisius Babadan, Kalurahan Wedomartani, Kecamatang Ngemplak, Kabupaten Sleman tidak asing bagi kita. Sebagai mitra Gereja Paroki St Petrus dan Paulus Babadan, sekolah yang berada di tepi jalan Babadan arah PPG Kesenian ini telah banyak menelorkan pemimpin yang berkarakter dan berdedikasi tinggi.

Bahkan tak tanggung-tanggung, Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS) Mgr Robertus Rubiyatmoko merupakan salah satu lulusan dari SD Kanisius Babadan yang berkarakter dan berdedikasi tinggi. Sebenarnya apa yang diajarkan di SD Kanisius Babadan? 

Siswa/siswi SD Kanisius Babadan sedang belajar menanam dan merawat tanaman. Foto: Istimewa

SD Kanisius Babadan mempunyai motto: Kami Datang untuk Melayani. Dari motto tersebut sangat jelas bahwa SD Kanisius Babadan bertekad untuk melakukan pelayanan yang maksimal. Sebagai pelayan tentunya harus bisa menyelesaikan kebutuhan tuannya. Di sini semua kebutuhan anak didik untuk bekal kelak di kemudian hari benar-benar diperhatikan. Baik kepedulian, kebersamaan, karakter, intelegensi, toleransi, bakat dan lain-lain, semua tersentuh dalam pembelajaran di sekolah ini.

BACA JUGA:

Pelayanan yang ramah menjadi ciri khas SD Kanisius Babadan. Tak ada kata diskriminasi, baik yang ekonomi lemah sampai atas, baik yang pintar ataupun yang kurang, semua mendapat pelayanan yang sama, senyum yang sama. Hubungan antara murid sama murid, guru, orangtua, wali, Gereja, masyarakat dan lain-lain terjalin dengan baik.

Jadi sangat terjaga dari segi kenyamanan dan keamanan, karena saling peduli. Ibarat membangun rumah harus punya pondasi yang kokoh untuk membangun bangunan yang lebih tinggi.

Seorang siswi SD Kanisius Babadan sedang belajar menanam tanaman di pot. Foto: Istimewa

Sekolah Dasar (SD) adalah sebuah pondasi pendidikan yang harus dibangun kokoh. Tidak boleh tidak, karena sebagai dasar dari pendidikan selanjutnya. Mental dan karakter harus diawali di sini, agar apabila kelak ada yang jadi pejabat, bukan pejabat yang korup. Namun sebaliknya jadi pejabat yang peduli, yang membawa nilai-nilai ajaran cinta kasih, sesuai naungannya yaitu Gereja Katolik.

SD Kanisius Babadan sangat peduli dengan lingkungan sekolah, hijaunya tanaman menambah keasrian dari lingkungan sekitar, karena anak didik juga diajarkan bagaimana cara merawat lingkungan, menanam, merawat sampah, sopan santun dan lain-lain. Mungkin semua itu akan membantu membuka pikiran untuk merawat bumi, melestarikan alam ciptaan.

Seorang siswa SD Kanisius Babadan sedang belajar menanam tanaman di pot. Foto: Istimewa

Atas dasar itu, sebagai orangtua murid, saya pribadi tersentuh untuk sedikit membantu bagaimana peduli dengan alam ciptaan, melalui cara mengubah sampah organik menjadi pupuk yang bermutu dan menghasilkan pangan yang sehat.

 Demikian sekilas gambaran SD Kanisius Babadan, semoga makin berkembang. Mari anak cucu kita, kita percayakan bergabung pada sekolah-sekolah Kanisius, termasuk SD Kanisius Babadan, yang sekarang sudah membuka pendaftaran peserta didik baru. (Petrus Garoko, salah satu orangtua siswa SD Kanisius Babadan)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *