Temui Pj Walikota Yogyakarta, Dr Raden Stevanus Minta Solusi Atasi Masalah Sampah

beritabernas.com – Anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berasal dari Dapil Kota Jogja Dr Raden Stevanus C Handoko S.Kom MM menemui Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo di Kantor Balaikota, 1 Agustus 2023. Ia meminta Pj Walikota Yogyakarta mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah sampah.

Sebab, sejak penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul, penumpukan sampah bermunculan di berbagai titik lokasi, sehinggga Kota Yogyakarta menjadi tidak tampak indah dan nyaman lagi dengan adanya tumpukan sampah. 

“Saya berharap ada terobosan jangka pendek, menengah dan panjang untuk mengurai permasalahan sampah perkotaan. Solusi jangka pendek sangat diperlukan saat ini, karena masyarakat sudah mulai resah atas kondisi perkotaan yang sudah terjadi penumpukan sampah di mana-mana. Sampah yang menumpuk bahkan sudah banyak dihinggapi lalat-lalat dan berpotensi berakibat buruk terhadap esehatan warga,” kata Dr Raden Stevanus.

Dr Raden Stevanus C Handoko. Foto: Dok pribadi

Selain hal itu Dr Raden Stevanus juga menyampaikan bahwa di berbagai tempat sudah ada program-progam pengolahan sampah tingkat komunitas warga (RW), bank sampah, instalasi kandang maggot, dalam skala kecil dan hal ini perlu disosialisasikan, dikembangkan dan disupport agar terus berjalan dan optimal.

“Salah satu program yang dilakukan oleh masyarakat adalah proses 3R seperti mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang sampah. Pemilahan sampah dilakukan dalam proses tersebut,” ujar Dr Raden Stevanus.

Ia memberi contoh di Kelurahan Kricak bahkan ada swadaya masyarakat yang membangun instalasi pengolahan sampah menggunakan metode inovasi pengelolaan sampah organik dengan biokonversi maggot BSF (Black Soldier Fly). Maggot berguna dalam proses penguraian bahan-bahan organik karena maggot mengonsumsi sampah sayuran dan buah. Kemampuan maggot dalam mengurai sampah sangat cepat.

“Saya berharap sekali, instalasi pengolahan sampah yang mudah, simple, berbasiskan masyarakat/ komunitas terus didorong dan mendapatkan perhatian dan dikembangkan d iberbagai kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta,” harap Dr Raden Stevanus.

BACA JUGA:

Pada kesempatan itu, Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan bahwa pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan gerakan mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja (Mbah Dirjo). Biopori jadi solusi yang patut dicoba untuk mengatasi masalah sampah. Sampah organik yang mendominasi sampah di Jogja, menurut Singgih, dapat dikurangi dengan penanganan menggunakan biopori.

“Melalui model pengelolaan biopori untuk menampung sampah organik, optimistis volume sampah di wilayahnya dapat ditekan,” kata Singgih.

Terkait penumpukan sampah di jalan-jalan perkotaan, Singgih Raharjo mengatakan jajarannya melalui Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan penyisiran di berbagai titik yang potensial terjadi tumpukan sampah.

“Sampah yang menumpuk di berbagai titik di perkotaan telah diangkut. Pembukaan secara terbatas TPS Piyungan untuk Kota Yogyakarta akan coba dimanfaatkan untuk mengurai tumpukan sampah di berbagai titik. Setidaknya, kuota 100 ton sampah per hari dari Kota Yogyakarta bisa terkirim ke TPA Piyungan,” kata Singgih.

Dalam kesempatan yang sama hadir juga Theresa Naumi sebagai pelaku usaha yang memiliki harapan agar persoalan sampah ini dapat segera terurai, agar citra kota Jogja sebagai kota pariwisata yang nyaman tidak tercoreng.

“Saya berharap semua pihak bisa berkolaborasi. Program-program lama dalam usaha pengolahan sampah di masyarakat terus mendapatkan support agar terus berjalan dan berkembang. Edukasi terkait pengolahan sampah rumah tangga perlu juga disampaikan melalui berbagai channel media agar ada pemahaman yang sama, arah gerak yang sama,” ungkap Theresa.

Ia mendukung gerakan kolaborasi bersama semua pihak, keterlibatan kampus-kampus, pelaku usaha dari berbagai jenis sektor usaha yang sangat banyak, masyarakat dan yang terpenting pemerintah kota harus benar-benar hadir di tengah-tengah masyarakat yang sudah mulai resah terkait sampah.

Dr Raden Stevanus juga menyampaikan untuk tata kelola pengolahan sampah jangka menengah dan anjang perlu segera dilakukan kajian ulang yang mendalam dan harus dipastikan dapat segera mulai diimplementasi program tersebut.

“Permasalahan sampah perkotaan di Jogja sudah dalam kondisi darurat dan perlu ada solusi yang komprehensif. Dimulainya pembangunan instalasi-instalasi pengolahan sampah berbasis masyarakat, penambahan lokasi TPS 3R  dengan skala yang lebih disesuaikan dengan kondisi kota Yogyakarta serta pembangunan instalasi lainnya yang ramah lingkungan dengan skala perkotaan,” kata Dr Raden Stevanus. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *