UII Gelar Workshop Tentang Strategi Mendapatkan Desain yang Layak Paten

beritabernas.com – UII melalui Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) bersama Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UII dan Pusat Studi Inovasi dan Kreativitas Teknik Mesin FTI UII menyelenggaran workshop tentang Strategi Mendapatkan Desain yang Layak Paten (Design for Patentability/DFP) selama dua hari, Jumat-Sabtu (1-2 Desember) 2023.

Workshop yang digelar di Ruang Teatrikal Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof Sardjito Kampus Terpadu UII diikuti kurang lebih 150 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia, perwakilan Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia, Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI), perusahaan serta civitas academica UII.

Materi workshop disampaikan secara langsung oleh Prof Dr Sergei Ikovenko, TRIZ Master yang juga mantan Presiden Asosiasi TRIZ Internasional (the International TRIZ Association-MA TRIZ). Ia merupakan seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang saat ini menjabat sebagai Director and Chief Specialist, Innovation Leadership Programs.

Wakil Rektor IV UII Ir Wiryono Raharjo, M.Arch PhD mewakili Rektor UII membuka workshop. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Dr Risdiyono, Ketua Pusat Studi Inovasi dan Kreativitas dan Presiden In TRIZ, UII merupakan pioner dalam mengembangkan metodologi TRIZ di Indonesia. Bahkan UII telah menginisiasi pembentukan Asosisi Praktisi TRIZ Indonesia (Indonesia TRIZ Practitioners Association-INTRIZ) yang saat ini telah beranggotakan sekitar 300 anggota.

Dr Risdiyono, yang juga dosen senior di Program Studi Teknik Mesin FTI UII dan pendiri sekaligus Ketua Umum INTRIZ mengatakan, INTRIZ bekerja sama dengan Malaysia TRIZ Innovation Association (MyTRIZ) melakukan workshop dan sertifikasi TRIZ secara rutin.

BACA JUGA:

Peserta yang lulus sertifikasi akan mendapatkan sertifikat keahlian dari MyTRIZ dan diakui secara internasional. Dalam kerjasama ini peran dari Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan / Simpul Tumbuh (DPPK/ST) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UII dan Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) sangat dominan.

“Semua upaya ini selaras dengan visi, misi dan tujuan strategis dari UII, yang didasari oleh semangat kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan berkelanjutan,”kata Risdiyanto.

Mengutip Word Economic Forum, Risdiyanto mengatakan bahwa skill yang dibutuhkan pada tahun 2025 antara lain (1) Analytical Thinking and Innovation, (2) Creativity, Originality and Initiative, (3) Critical Thinking and Analysis serta (4) Complex Problem Solving.

Dr Arif Wismadi, Direktur Simpul Tumbuh), memberikan sambutan. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dengan demikian, menjadi tantangan bagi penyelenggara pendidikan tinggi untuk membekali calon lulusan dengan skills yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Tentu saja, hal ini perlu diawali dengan membekali para dosen pengajar berbagai metodologi yang relevan.

TRIZ adalah salah satu metodologi inovasi dan pemecahan masalah (problem solving and innovation methodology) yang dikenalkan oleh E. Genrich Altshuller. TRIZ merupakan singkatan dalam bahasa Rusia Teoriya Resheniya Izobreatatelskikh Zadatch, yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti Theory of Inventive Problem Solving (TIPS). Genrich Altshuller dan rekannya mengumpulkan ratusan ribu paten untuk dipelajari dan kemudian memunculkan teori tentang inovasi secara sistematis dan terstruktur.

Workshop dengan tema Design for Patentability ini merupakan salah satu agenda kerjasama UII dengan MyTRIZ untuk semakin menyebarluaskan metodologi TRIZ di lingkungan akademik, industri, asosiasi profesi dan pemerintah.

“Workshop ini bertujuan untuk membekali peserta tentang bagaimana mendapatkan desain yang memenuhi kriteria paten,” kata Risdiyanto.

Menurut Risdiyanto, sedikitnya ada 4 kriteria sebuah desain untuk layak mendapatkan paten yaitu (1) berupa desain produk, proses atau komposisi, (2) memiliki kebaruan, (3) memiliki kegunaan dan (4) ada langkah-langkah inovasi, bukan hal umum yang sudah diketahui oleh banyak orang.

“Berbagai metodeĀ  untuk mendapatkan desain yang memenuhi kriteria paten tersebut dijelaskan secara detail dalam workshop ini,” katanya. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *