beritabernas.com – Keputusan Kraton Yogyakarta untuk berkolaborasi dengan PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dan Pemprov DIY dalam melaksanakan program ekonomi sirkular di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul sangat tepat.
Sebab, program tersebut bisa berjalan sehingga warga di dua kalurahan tersebut merasa gembira karena mereka bisa mengambil manfaat berupa ketersediaan pakan ternak berkelanjutan dari program tersebut.
RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, Kepala Bebadan Pangreksa Loka (Dinas Lingkungan Hidup) Kraton Yogyakarta mengaku bersyukur melihat program penghijauan di lahan kritis, tandus dan marjinal di Gunungkidul dengan tanaman Indigofera yang dimulai Maret 2023 itu bisa berjalan.
Program itu sendiri bertujuan untuk memberi sumber hijauan (pakan ternak) bagi petani dan peternak pada saat musim kering sekaligus menjadi sumber biomassa untuk co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Kami senang sekali program yang sama-sama kita kolaborasikan ini berhasil, bukan hanya program yang sambil lalu,” kata Marrel saat melakukan monitoring bersama jajaran PLN EPI dan pemerintahan setempat, Selasa 3 Oktober 2023
Setelah meninjau lokasi, Marrel menyatakan bahwa program tersebut berjalan seperti yang direncanakan. Dalam program tersebut, pihak Kraton Yogyakarta berperan dalam penyediaan lahan dengan menyiapkan Tanah Kasultanan/ Sultan Ground (SG) sebagai area tanam.
“Kemarin baru ditata tapi sekarang hasilnya sudah terlihat. Tadi saya ngobrol-ngobrol dengan para petani yang ada di sini. Kata mereka, dengan campuran pupuk FABA (Fly Ash Bottom Ash) itu manfaatnya terasa sekali. Tanaman lebih hijau, lebih konsisten, lebih bagus dan paling penting lebih cepat tumbuhnya,” kata Marrel.
Menurut Marrel, dari informasi lurah setempat ada satu padukuhan yang jadi lokasi mampu mencukupi kebutuhan pakan ternak padukuhan tersebut. “Perkembangannya sangat bagus. Benar-benar program yang memang ada bukti nyata kalau ini berhasil,” kata Marrel.
Ke depan Marrel berharap ada pendampingan di tiap kalurahan untuk memanen ranting yang bakal dijadikan bahan biomassa. “Ini bentuk komitmen Kraton Ngayogyakarta untuk Indonesia. Mendukung program Pak Presiden mengenai nett zero emmisions dan energi terbarukan. Semoga dari Jogja kita tetap bisa terus memberi kontribusi seperti yang sudah-sudah di masa lalu. Semoga ke depan Kraton tetap bisa memberikan dan kontribusi yang konkret untuk Indonesia. Sekali lagi terima kasih atas dukungan semua pihak. Mari kita kawal terus program ini sampai benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat dan untuk Indonesia,” kata Marrel.
Pohoh-pohon tersebut adalah tanaman energi. Selain dimanfaatkan untuk pakan ternak, bagian lain seperti ranting pohon dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTU biomassa. Untuk memastikan ekonomi sirkular berjalan, bank bibit juga sudah disiapkan. Program kolaborasi Kraton Yogyakarta, PLN EPI dan Pemprov DIY ini juga bertujuan untuk mendukung program nett zero emmisions yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
- Kraton Yogyakarta Berkomitmen Menjaga Lingkungan dan Menyejahterakan Masyarakat
- Pemanfaatan FABA Mendorong Indonesia Keluar dari Krisis
Di lain pihak, Lurah Gombang, Supriyanto menyambut baik program ini. Pada Iduladha lalu, penjualan ternak warga di Gombang dan Karangasem Rp 7,4 miliar.
“Kami menyambut sangat baik program ini dan berharap agar dilanjutkan. Warga kami sangat butuh pakan ternak terutama saat musim kemarau. Berkat program ini, kendala pakan di musim kemarau mulai teratasi,” paparnya.
Lurah Karangasem Parimin juga berharap program ini bisa berkelanjutan. “Harapan kami ini berkelanjutan, karena sangat membantu dalam pengadaan pakan ternak di Gunungkidul dan tentunya dikembangkan untuk energi biomassa,” ujarnya.
Selain itu, Parimin secara khusus juga mengucapkan terimaksih kepada Kraton Yogyakarta karena telah hadir di tengah-tengah masyarakat. “Kami mengucapkan terimakasih atas kepedulian kraton dalam program ini. Kami warga masyarakat merasa terlindungi karena beberapa lahan yang digunakan adalah tanah SG,” tandasnya. (*/lip)