Dorong Pariwisata Berkelanjutan di ASEAN, UII Adakan Program Internasional P2A UIISAGE

beritabernas.com – Guna mendorong kesadaran lintas budaya dan kolaborasi internasional dalam membangun praktik pariwisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal, UII mengadakan Passage to ASEAN: UII Sustainable ASEAN Global Exchange (P2A UIISAGE).

Kegiatan program internasional dengan tema Sustainable Ecotourism for a Better Future (SEFuture). Program yang diselenggarakan pada 4–10 Agustus 2025 ini diikuti oleh 20 mahasiswa internasional dari berbagai perguruan tinggi mitra UII, antara lain Universiti Malaya (Malaysia), Universiti Utara Malaysia (Malaysia), Chiang Mai Rajabhat University (Thailand), Van Lang University (Vietnam), Hoa Sen University (Vietnam), University of Economics and Law – VNU HCMC (Vietnam), Université Paris Est Créteil (Prancis), dan Davao Del Sur State College (Filipina).

Menurut Nihlah Ilhami, Kepala Divisi Mobilitas Internasional, Direktorat Kemitraan/ Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) UII,dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Rabu 6 Agustus 2025, para peserta yang berasal dari beragam latar belakang kebangsaan, termasuk Malaysia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Filipina, Aljazair, Nigeria, Afghanistan, Pakistan, Kolombia dan Kamboja, mencerminkan semangat inklusivitas dan jejaring global dalam pengembangan SDM muda di bidang pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagian mahasiswa peserta Program Internasional P2A UIISAGE mendengar penjelasan. Foto: Humas UII

Sementara Dian Sari Utami, Direktur DK/KUI, mengatakan, Program SEFuture merupakan inisiatif non-akademik yang sepenuhnya bersifat budaya. Kegiatan ini dirancang untuk mendorong interaksi yang bermakna antar peserta internasional melalui serangkaian kegiatan budaya yang menarik dan interaktif. Selama kegiatan, peserta mengunjungi Kraton Yogyakarta, Museum Sono Budoyo, Desa Wisata Nglanggeran, Pantai Parangkusumo dan produksi Bakpia.

Dian Sari Utami menambahkan, kegiatan ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 11 yakni kota dan komunitas yang berkelanjutan, SDG 15: kehidupan di darat dan SDG 17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan.

“Melalui program ini, UII berkomitmen untuk membentuk pemimpin muda yang sadar lingkungan dan tangguh dalam kolaborasi internasional. UII percaya bahwa pariwisata berkelanjutan bukan hanya tentang pelestarian alam, tetapi juga soal membangun hubungan lintas budaya yang saling menghargai. SEFuture 2025 menjadi bukti nyata peran aktif UII dalam membentuk masa depan Asia Tenggara yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Dian Sari Utami.

BACA JUIGA:

Program internasional P2A UIISAGE secara resmi dibuka di Ruang Teatrikal Lantai 1 Gedung Prof Dr Sardjito, Kampus Terpadu UII, pada Selasa 5 Agustus 2025. Acara diawali dengan penampilan dari Unit Kegitan Mahasiswa ‘Tari Xaviera Unisi’ dengan membawakan tarian tradisional khas Indonesia sebagai bentuk sambutan budaya kepada para peserta program internasional ini.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, Wiryono Raharjo, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam kolaborasi antarbangsa.

UII berharap dengan program ini, peserta dapat menggali lebih dalam bagaimana praktik ekowisata bisa diterapkan untuk menjaga lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pembukaan program P2A UIISAGE bertujuan memberikan informasi umum terkait budaya dan bahasa Indonesia serta wawasan mengenai tantangan dan peluang dalam menerapkan prinsip ekowisata di wilayah ASEAN.

Mahasiswa UII dari Unit Kegitan Mahasiswa membawakan tari Xaviera Unisi sebagai tarian tradisional khas Indonesia. Foto: Humas UII

Kegiatan hari pertama ditutup dengan campus tour serta permainan tradisional Indonesia yang dirancang untuk mempererat hubungan antar peserta lintas negara. Peserta program ini berasal dari berbagai universitas di kawasan ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Mereka datang dengan semangat tinggi untuk belajar dan menjalin jejaring antarbangsa.

Kornitah, mahasiswa dari Chiang Mai Rajabhat University, Thailand, mengaku tertarik karena aspek bahasanya. Sementara Vy dari Van Lang University, Vietnam, mengapresiasi kesempatan membangun jejaring internasional dan implikasi SDGs yang menajdi topik bahasan dalam program SEFuture ini.

Dengan berbagai kegiatan eksplorasi budaya, hingga tantangan inovasi keberlanjutan yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, program ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran kritis dan keterampilan praktis kepada generasi muda ASEAN dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen global untuk pendidikan lintas budaya dan pembangunan berkelanjutan, Passage to ASEAN (P2A) tak hanya menjadi platform pembelajaran, tetapi juga wadah persahabatan dan kolaborasi lintas negara demi dunia yang lebih baik. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *