Kepercayaan Terhadap Kepolisian dalam Penanganan Kasus Briptu Joshua Tinggi

beritabernas.com – Kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dalam penanganan kasus tewasnya Briptu Joshua semakin tinggi. Hal ini terlihat dari hasil survei lembaga survei Indikator Politik pada periode 11-17 Agustus 2022.

Dari hasil survei yang dipublikasikan kepada publik pada Kamis 25 Agustus 2022 yang juga diterima beritabernas.com, Kamis 25 Agustus 2022, terungkap bahwa mayoritas atau 57,3 persen warga yang tahu cukup/sangat yakin Kepolisian akan menuntaskan kasus tersebut secara jujur dan adil sesuai dengan prosedur hukum. Tapi kelompok yang kurang meyakini juga sangat besar, sekitar 38 persen.

Kelompok yang kurang meyakini cenderung dari kalangan muda, orang Sunda, Betawi dan Batak, non Muslim, kelas menengah atas, kelompok pegawai dan pelajar, orang perkotaan dan tersebar luas di setiap wilayah terutama Jawa Barat, DKI, Banten, Bali Nusa, Kalimantan, Maluku dan Papua.

Menurut Burhanuddin Muhtadi PhD, Direktur Eksekutif Indikator Politik, kasus tewasnya Brigadir Joshua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo diketahui luas oleh warga nasional, yakni mencapai 54,7 persen. Terutama kelompok warga yang berusia 22-55 tahun, kelas menengah atas, sebagian besar kelompok pekerjaan, dan sebagian besar wilayah. Pengetahuan warga yang paling rendah pada kelompok pendapatan
terendah, tapi persentasenya juga tinggi, sekitar 29-30 persen.

Dari hasil survei itu terungkap bahwa jika Kepolisian akan mengungkap kasus secara jujur dan adil sesuai dengan prosedur penegakan hukum, maka tingkat kepercayaan terhadap Kepolisian semakin tinggi.

“Di antara warga yang mengetahui kasus, mayoritas tahu dan meyakini janji Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut secara objektif, transparan dan akuntabel dengan mengedepankan pembuktian secara ilmiah, scientific crime investigation,” kata Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring.

Dikatakan, mayoritas warga tahu Kapolri membentuk tim khusus dalam penanganan kasus tersebut yang dikawal oleh perwira tinggi dengan pangkat yang lebih tinggi dari Ferdy Sambo. Mayoritas warga juga cukup/ percaya langkah Kapolri membentuk tim khusus menunjukkan keseriusan Polri untuk mengungkap kasus secara objektif dan transparan.

Selain itu, mayoritas warga tahu bahwa jasad Brigadir Joshua sempat diautopsi sebelum dikirim kepada keluarganya untuk dimakamkan. Mayoritas juga tahu bawah Kapolri mengizinkan permintaan keluarga untuk dilakukan autopsi ulang terhadap jasad Brigadir Joshua.

Sementara terhadap hasil autopsi ulang, mayoritas publik juga cukup/sangat percaya hasilnya akan dapat mengungkap kasus secara objektif dan transparan, meski tingkat akurasi dari autopsi ulang sangat besar warga yang menyangsikannya karena jarak dengan kematiannya dianggap sudah terlalu lama.

Dalam survei dengan topik Persepsi Publik terhadap Kasus Sambo: Antara Penegakan Hukum dan Harapan Warga ini, target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 perse dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple
random sampling. “Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara
yang dilatih,” kata Burhanuddin. (lip)

PENGANTAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *