beritabernas.com – Pada hari ketiga event Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) #2, Sabtu 8 Oktober 2022, menampilkan seni dari perwakilan TK Aisyah Bustanul Athfal (ABA) dan Ikatan Guru TK ABA (IGABA) se-DIY.
Pentas seni diadakan di Panggung Utama MJE #2 yang berada di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Dalam pentas seni itu, setiap kabupaten dan kota masing-masing diwakili 1 TK dan IGABA.
Dari Gunungkidul diwakili Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Kulon Progo diwakili Kapanewon Sentolo, Kota Yogyakarta diwakili Kapanewon Kotagede, Kabupaten Bantul diwakili IGABA Kabupaten Bantul. Sedangkan Kabupaten Sleman diwakili oleh IGABA Kabupaten Sleman.
Baca juga:
- Pentas Tari Ratoh Jaroe Meriahkan Pembukaan Muhammadiyah Jogja Expo #2
- Pemilik Supermarket Pamella Membagi Tips Sukses Bisnis
Berbagai jenis kesenian tradisional ditampilkan seperti Tari Reog, Tari Angguk dan paduan suara dari IGABA Kotagede.
“Alhamdulillah bagus dan meriah. Suatu penghargaan buat kami bisa diberi kesempatan untuk mengkspresikan diri,” ungkap Ibu Elva, salah satu penampil dari IGABA Kabupaten Bantul. Ia mengaku butuh persiapan matang karena hanya berlatih selama 2 minggu.
Meski diguyur hujan yang tidak melunturkan semangat para penampil dalam pentas seni itu.
Gladea penampil termuda
Sementara itu, parade seni pelajar dimulai dengan penampilan Tari Tumandang Gawe persembahan dari Sanggar Srikandi Kemuning. Dilanjutkan oleh SDN Donotirto yang membawakan tari yang sama, Tumandang Gawe.
Kemudian, SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran menyuguhkan pertunjukan Tari Jamuran, diakhiri Tari Angguk Manis yang dibawakan secara solo oleh Gladea, yang merupakan penari termuda dengan usia 3 tahun.
Menurut Bu Yayuk Anggraini, konseptor panggung, kegiatan seperti ini sangat diperlukan untuk menambah jam terbang anak-anak. “Dengan adanya event seperti ini, anak-anak termotivasi untuk mengembangkan bakat mereka. Karena mereka butuh wadah untuk show up potensi mereka, sehingga tumbuh kepercayaan diri yang sangat diperlukan untuk mencapai prestasi terbaik mereka,” ujarnya.
Selain kesempatan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, mereka juga menambah curriculum vitae dalam sejarah hidup mereka. “Hal seperti ini tidak bisa dianggap remeh. Walaupun mereka tidak berlomba, tetapi kesempatan manggung di depan umum itu sangat penting bagi mereka. Bagi orangtua, pentas putra-putrinya menjadi salah satu kebanggaan tersendiri,” tambahnya.
Selain itu, pementasan anak-anak juga membantu panitia MJE #2 untuk meramaikan stand-stand di sekitar lokasi. “Kalau anak-anaknya tampil, kan pasti orangtuanya juga ikut rawuh. Otomatis mereka juga mengunjungi stand-stand di sini, ” tuturnya seraya berharap acara seperti ini perlu terus ada di masa mendatang. (harh/nurul hidayah, volunteer berita MJE #2)
There is no ads to display, Please add some