APPRI Mendorong Sertifikasi Profesi bagi Praktisi Public Relations

beritabernas.com – Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) mendorong sertifikasi profesi bagi para praktisi public relations (PR) di Indonesia. Hal ini untuk memastikan akuntabilitas dari pemikiran, strategi, praktik, karya dan etika bekerja PR.

“Idealnya seorang praktisi PR mengantongi sertifikasi resmi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memastikan akuntabilitas dari pemikiran, strategi, praktik, karya dan juga etika bekerjanya. Program pelatihan merupakan salah satu nilai tambah yang mendukung kelayakan seorang praktisi PR dalam menerima sertifikat keprofesian. Kami mengajak rekan-rekan praktisi untuk rajin mengikuti pelatihan dan melalui uji kompetensi yang juga dibuka oleh APPRI,” kata Sari Soegondo S.Sos MSi CPR, Wakil Ketua Umum APPRI, dalam program APPRI Academy di Jakarta, Kamis 27 Juli 2023.

Program APPRI Academyi dengan tema Belajar Tuntas Pengukuran PR Terbaru yang diikuti oleh para peserta dari berbagai latar belakang ini untuk melatih para praktisi profesional.

Fardila Astari tengah memberikan materi Foto: Emmy Kuswandari

Menurut Sari Soegondo, APPRI konsisten mendorong peningkatan kapasitas praktisi PR dan anggota di seluruh Indonesia agar memiliki daya saing internasional, membangun ekosistem industri PR yang kompetitif dan sehat serta reputasi positif organisasi yang kuat.

Selain itu, menurut Sari Soegondo, APPRI juga mendorong praktisi public relations di Indonesia untuk memiliki kecakapan dalam mengukur keberhasilan kerja komunikasi dan kehumasan berdasarkan standar The International Association for Measurement and Evaluation of Communication (AMEC).

Keterampilan ini perlu dimiliki oleh para praktisi PR agar dapat melakukan evaluasi kerja secara menyeluruh dan tepat sasaran, dengan menggunakan kerangka kerja serta metodologi yang telah teruji dan dapat dipertanggungjawabkan yang tidak sebatas pada tinjauan terhadap eksposur atas komunikasi yang telah dilakukan.

Sari Soegondo (kiri) bersama Fardila Astari. Foto: Dok APPRI

Sari Soegondo menegaskan bahwa asosiasi profesi ini juga serius untuk memperkuat kemampuan pengukuran dan evaluasi kerja para praktisi PR di Indonesia. “Ini merupakan salah satu langkah nyata APPRI dalam meningkatkan kompetensi praktisi PR di Indonesia. Kami berharap melalui kegiatan ini, makin banyak praktisi PR yang memahami pentingnya pengukuran keberhasilan kerja PR dan dapat menerapkannya secara efektif dalam pekerjaan mereka sehari-hari,” ujar Sari dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Kamis 27 Juli 2023. 

BACA JUGA:

Pelatihan sepanjang hari yang dipandu oleh pengajar bersertifikasi Fardila Astari IAPR CIQnR CIQaR dan Emmy Kuswandari IAPR ini sebagai bagian dari upaya APPRI untuk mendorong pengembangan praktik PR yang profesional dan bertanggung jawab di Indonesia.

“Pengukuran kerja PR yang stratejik dan efektif adalah kunci kesuksesan dalam mengembangkan strategi komunikasi yang tepat. Hal ini perlu disadari bukan hanya oleh praktisi PR itu sendiri, tetapi juga para pimpinan dan jajaran manajemen organisasi, evaluator, penilai dan asesor, klien dan penerima manfaat program komunikasi dan kehumasan, dan bahkan para dosen dan pengajar calon praktisi PR yang akan menjadi generasi masa depan di industri ini,” kata Fardila.

Emmy Kuswandari IAPR. Foto: Dok APPRI

Sementara itu, Emmy Kuswandari mengatakan bahwa kerangka kerja logis dari praktik PR berpusat pada penentuan dampak nyata yang paling diharapkan, yang kemudian diturunkan menjadi penetapan tujuan yang SMARTER (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound, Evaluated and Reviewed) dengan indikator-indikator tertentu. Penyusunan strategi pencapaian hasil, keluaran serta sumber daya yang harus disiapkan, yang semuanya menyertakan bauran alat kerja komunikasi dari berbagai saluran (PESO: Paid, Earned, Shared, Owned channels).

“Praktisi PR juga perlu mengenal dan piawai menggunakan instrumen-instrumen kerja untuk menghimpun data dan mengolah proses evaluasi secara kuantitatif maupun kualitatif agar dapat mengukur hasil kerja mereka,” kata Emmy Kuswandari.

APPRI sendiri merupaka induk organisasi bagi perusahaan Public Relations yang didirikan dan beroperasi di Indonesia. APPRI berdiri kokoh dan tumbuh bersama industri kehumasan Tanah Air sejak 1987, dengan misi untuk menjadikan anggotanya berdaya saing internasional. Saat ini terdapat 43 perusahaan dari seluruh Indonesia yang tergabung sebagai anggota APPRI. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *