Oleh: Maria Sertiana Naus
beritabernas.com –Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan ketahanan yang cukup signifikan di tengah tekanan global yang terus berlangsung. Pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 5%, sesuai dengan target pemerintah dan proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF.
Meskipun angka ini mencerminkan stabilitas, sejumlah tantangan tetap membayangi, termasuk ketidakpastian geopolitik, perlambatan ekonomi global dan dampak inflasi yang masih dirasakan di berbagai sektor. Namun, dengan kebijakan yang tepat, tantangan-tantangan tersebut dapat diubah menjadi peluang untuk memperkuat fondasi ekonomi pada tahun 2025. Salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 adalah konsumsi domestik.
Data menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga, yang menyumbang lebih dari setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB), tumbuh stabil meskipun terjadi tekanan inflasi. Pemerintah berhasil menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai program perlindungan sosial dan stimulus ekonomi yang terarah.
Selain itu, investasi juga menunjukkan tren positif, didukung oleh proyek-proyek strategis seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan infrastruktur energi terbarukan. Proyek ini tidak hanya menarik investasi domestik, tetapi juga meningkatkan minat investor asing.
Kebijakan fiskal dan moneter yang diambil sepanjang 2024 juga berperan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat yang relatif tinggi untuk mengendalikan inflasi, namun secara bersamaan memberikan ruang bagi sektor riil untuk tumbuh. Inflasi terkendali pada kisaran 2-3%, sejalan dengan target pemerintah.
BACA JUGA:
- Evaluasi Ekonomi 2024: Fondasi Kebijakan dan Prediksi Ekonomi 2025
- Pertumbuhan Ekonomi DIY 2025 Diprediksi akan Sedikit Lebih Tinggi dari Indonesia
Dari sisi fiskal, defisit anggaran ditutup pada angka 2,3% dari PDB, lebih rendah dari proyeksi awal. Surplus kas yang dihasilkan dari peningkatan penerimaan negara memberi fleksibilitas lebih dalam merancang kebijakan tahun depan.
Target pertumbuhan ekonomi
Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni sekitar 5,3% hingga 5,6%. Target ini diharapkan dapat dicapai melalui percepatan transformasi struktural di berbagai sektor. Transformasi ini mencakup pengembangan energi terbarukan, digitalisasi ekonomi dan penguatan sektor manufaktur.
Energi terbarukan, misalnya, diprediksi menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat, didukung oleh meningkatnya investasi dalam teknologi hijau dan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon. Selain itu, percepatan transformasi digital, termasuk di sektor UMKM, diyakini akan meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi secara keseluruhan.
Menurut para ahli, salah satu langkah penting yang harus diambil pada tahun 2025 adalah memperluas diversifikasi ekonomi. Ketergantungan pada komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit harus dikurangi dengan memperkuat sektor industri bernilai tambah. Misalnya, hilirisasi nikel yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya mulai menunjukkan hasil positif. Hilirisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor, tetapi juga membuka lapangan kerja baru.
Tantangan global, seperti ketidakpastian geopolitik dan perubahan iklim, tetap menjadi perhatian utama. Namun, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi global. Posisi strategis sebagai anggota G20 dan kepemimpinan di kawasan Asia Tenggara memberikan keuntungan dalam menarik investasi asing langsung (FDI) dan meningkatkan kerja sama perdagangan. Selain itu, komitmen untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi nilai tambah yang semakin dihargai oleh komunitas internasional.
Secara keseluruhan, perjalanan ekonomi Indonesia dari 2024 menuju 2025 menunjukkan arah yang optimis meskipun penuh tantangan. Fondasi ekonomi yang telah dibangun selama tahun-tahun sebelumnya menjadi modal kuat untuk menghadapi masa depan. Dengan kebijakan yang proaktif dan partisipasi aktif dari semua pihak, tantangan yang ada dapat diubah menjadi peluang emas untuk menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, tahun 2025 adalah momentum bagi Indonesia untuk tidak hanya bangkit, tetapi juga memimpin dalam transformasi ekonomi global. Harapan besar terletak pada langkah strategis yang diambil hari ini untuk memastikan ekonomi Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan kualitas yang lebih baik di masa depan.
Pada tahun 2025, Indonesia diproyeksikan akan lebih fokus pada transformasi struktural, terutama di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, digitalisasi, dan penguatan daya saing industri. Dengan visi untuk menjadi pusat ekonomi regional, pemerintah juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur strategis, termasuk kawasan industri hijau dan fasilitas transportasi yang terintegrasi.
BACA JUGA BERITA TERKAIT:
- Kinerja Bank BPD DIY Tercatat Baik dan Mampu Mempertahankan Tingkat Kesehatan pada PK-2
- Growth Festival, Cara UII Membangun Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan yang Kuat
Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia, keberlanjutan pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan yang inklusif dan ramah lingkungan. Kebijakan yang mendukung investasi di bidang teknologi dan inovasi juga diharapkan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan. Misalnya, investasi di sektor digital dan energi terbarukan telah menunjukkan hasil positif pada tahun 2024, dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan PDB non-migas. Pada 2025, akselerasi transformasi digital diharapkan meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi Indonesia di pasar global.
Meskipun prospek domestik terlihat cerah, tantangan global masih perlu diwaspadai. Ketidakpastian geopolitik, fluktuasi harga komoditas dan potensi perlambatan ekonomi global dapat memengaruhi ekspor Indonesia. Namun, diversifikasi pasar dan produk ekspor menjadi strategi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu.
Dengan terus memperluas jangkauan ekspor, termasuk ke kawasan non-tradisional, Indonesia memiliki peluang besar untuk mempertahankan pertumbuhan yang stabil. Selain itu, kolaborasi dengan mitra internasional dalam kerangka kerja sama ekonomi seperti ASEAN, G20, dan lainnya akan menjadi penting. Indonesia memiliki posisi strategis sebagai pemimpin di kawasan, dan ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat perannya dalam perdagangan global serta menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI).
Evaluasi ekonomi 2024 menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil menghadapi tantangan dengan langkah-langkah strategis yang menghasilkan pertumbuhan yang solid. Namun, perjalanan menuju 2025 menuntut keberlanjutan reformasi struktural, kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati serta komitmen untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan peluang dari perubahan global, seperti transisi energi dan digitalisasi, Indonesia dapat mengubah tantangan menjadi kesempatan atau peluang. Harapan untuk tahun 2025 adalah bahwa ekonomi nasional tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkembang dengan kualitas yang lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Para ahli percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan masyarakat, visi ini dapat tercapai, yang dimana menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama di kawasan dan dunia. (Maria Sertiana Naus, Mahasiswa Universitas Cendekia Mitra Indonesian)