beritabernas.com – Calon Presiden (Capres) 2024 dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri atau Bu Mega menghadiri acara temu kebangsaan di Pendopo Kedhaton Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Selasa 22 Agustus 2023.
Acara temu kebangsaan yang diadakan oleh Pijar (Pilih Ganjar) serta komunitas intelektual DIY dan sekitarnya ini dihadiri sekitar 1.000 relawan pendukung Ganjar Pranowo, kelompok intelektual, alumni Jogja dan masyarakat umum. Kehadiran Ganjar Pranowo bersama Bu Mega disambut antusias oleh para relawan dan masyarakat yang hadir setelah mereka mendaftar kepada panitia sebelumnya.
Dalam cara temu kebangsaan dengan tema Merawat Keberagaman Indonesia, Membentuk Pemimpin Nasional yang Bernyali Tanpa Membenci itu, Ganjar Pranowo menyampaikan secara garis besar apa yang menjadi fokus perhatiannya mulai dari bidang ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan hingga pemberantasan korupsi.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo dengan lantang menyatakan komitmennya untuk membangun bangsa ini tanpa membedakan apapun. Ia juga bertekad untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo bahkan lebih cepat untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.
Ganjar Pranowo mengaku banyak PR yang harus dikerjakan untuk menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik, di antaranya masalah korupsi yang belum beres hingga saat ini.
”Kita mesti berlari lebih cepat untuk menyongsong Indonesia Emas, menjadi negara maju seperti negara lainnya,” kata Ganjar Pranowo yang disambut tepuk tangan para hadirin.
BACA JUGA:
- Presiden Joko Widodo: Kepemimpinan ke Depan Sangat Menentukan Masa Depan Indonesia
- Uskup Agung Semarang: Pemilu jadi Kesempatan Memilih Pemimpin secara Cerdas dan Bijaksana
- Dukung Presiden Jokowi, Kader dan Simpatisan PSI Kenakan Baju Bertulis JOKOW15ME
Menggarisbawahi apa yang disampaikan Ganjar Pranowo terkait korupsi, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengaku prihatin dengan masih merebaknya kasus korupsi. Menurut Bu Mega, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu diperkuat bahkan bila perlu diubah bukan sebagai lembaga adhoc seperti sekarang.
Megawati menceritakan proses pembentukan KPK saat ia menjabat sebagai presiden. Ketika itu ia disodori untuk tanda tangan. Namun demikian, ia sempat mempertanyakan mengapa hanya sebatas komisi karena kalau komisi sifatnya ad hoc atau sementara sehingga posisinya lemah. Bahkan ia mengaku sempat menolak untuk menandatangani dokumen pembentukan KPK saat itu namun karena situasi mendesak akhirnya ia menandatangani.
“Kalau saya tidak menandatangani pembentukan KPK saat itu bisa-bisa saya dicap sebagai presiden yang tidak antikorupsi. Padahal, sejatinya saya menginginkan posisi KPK kuat bukan sekadar komisi,” kata Megawati
Ketua Panitia Temu Kebangsaan Prof Dr Nindyo Pramono SH, Guru Besar FH UGM, mengaku mengundang Ganjar Pranowo menghadiri temu kebangsaan untuk mendengar visi dan misinya sebagai Capres 2024 yang diusung PDI Perjuangan bersama sejumlah partai lainnya.
Prof Nindyo Pramono mereka yang merupakan kelompok intelektual dan relawan dari berbagai daerah. Mereka bekerja tanpa pamrih karena menginginkan sosok pemimpin yang bernyali tanpa membenci. “Mereka menyatakan akan bekerja keras mewujudkan sosok pemimpin yang ada pada diri Ganjar Pranowo,” kata Prof Nindyo Pramono.
Pada kesempatan itu, juga dibacakan deklarasi dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI 2024. Deklarasi dibacakan oleh Prof Dr Isnaeni dari Unair Surabaya. (lip)
There is no ads to display, Please add some