Komunitas Penggrobak Sampah Yogyakarta Inginkan Pemimpin yang Bisa Atasi Masalah Sampah

beritabernas.com – Komunitas Penggrobak Sampah Kota Yogyakarta berharap pemimpin Kota Yogyakarta di masa mendatang, baik Walikota maupun Wakil Walikota, mampu mengatasi masalah sampah di Yogyakarta.

Harapan itu muncul menjelang Pilkada Kota Yogyakarta yang berlangsung serentak di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia pada November 2024.

Kelompok lapisan masyarakat bawah yang bekerja sebagai jasa pengangkut sampah dari rumah ke rumah dengan gerobak ini mengharapkan pasangan Muhammad Afnan Hadikusumo (Afnan) sebagai Bakal Calon Wali Kota bersama Antonius Fokki Ardiyanto (Fokki) sebagai Balon Wakil Wali Kota yang akan maju dalam Pilkada Kota Yogyakarta pada November 2024.

Koordinator Komunitas Penggobak Sampah Kota Yogyakarta Agus Budi Santoso mengungkapkan alasan pasangan Afnan Fokki mampu mengatasi masalah sampah karena sudah mengenal kedua sosok tersebut. Mereka dinilai punya komitmen untuk mengatasi darurat sampah di Kota Yogyakarta.

“Mereka berdua cukup kami kenal dan memang mulai santer dibicarakan warga Kota Yogyakarta di kalangan bawah bahwa mereka akan maju sebagai calon wali kota Pak Afnan dan Mas Fokki sebagai calon wakil wali kota,” kata Agus saat berdialog dengan Fokki di kawasan kampung Pengok, Demangan, Gondokusuman, Selasa 7 Mei 2024.

BACA JUGA:

Menurut Agus, Afnan yang dulu pernah menjadi anggota DPD RI yang peduli dengan persoalan sampah dan Fokki yang selama menjadi anggota DPRD Kota Yogyakarta juga sangat memperhatikan nasib penggerobak sampah. 

Agus menjelaskan, saat ini Kota Yogyakarta mengalami darurat sampah, imbas dari kebijakan desentralisasi sampah yang diterapkan Pemda DIY pada 1 Mei 2024, dimana kabupaten/kota di DIY wajib mengelola sampah secara mandiri.

Di sisi lain, menurut Agus, sebagai penggrobak sampah persoalan muncul lantaran kesulitan membuang sampah. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta belum menyediakan tempat pembuangan sampah yang mudah diakses. 

Jika persoalan sampah tidak segera diatasi, maka ia khawatir penghasilannya akan turun sehingga semakin kesulitan menghidupi keluarganya.

“Ini satu-satunya mata pencaharian kami. Saat ini operasional kami naik karena harus mencari pembuangan sampah yang dilarang. Terpaksa kami menyewa truk untuk mendistribusikan sampah ke tempat pembuangan yang tidak dilarang, karena Pemkot belum menyediakan. Di sisi lain kami tidak bisa menaikkan tarif kepada pelanggan,” ujarnya.

Agus juga mengeluhkan adanya tuduhan miring kepada para penggrobak sampah yang menyebabkan beberapa ruas jalan di Kota Yogyakarta dipenuhi tumpukan sampah. Padahal itu bukan perbuatan para penggrobak sampah, melainkan warga yang tidak mau menggunakan jasa angkut sampah.

“Nah, atas bantuan mas Fokki yang selalu mendengar aspirasi kami, kendala-kendala kami di lapangan banyak yang teratasi meski belum maksimal karena keterbatasan wewenang beliau. Maka kami berharap nantinya Mas Fokki bisa mendapat rekomendasi dari Partai, utamanya dari PDI Perjuangan. Kalau Wali Kota saya kira Pak Afnan paling pas,” kata Agus.

Menanggapi dukungan dari komunitas penggrobak sampah, Fokki mengatakan, selama 3 periode menjadi Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, ia sudah sering berdalog dengan para penggrobak sampah.

“Memang sampah saat ini menjadi persoalan serius. Kota Yogyakarta sudah darurat sampah. Saya sering berdialog dengan kawan-kawan penggrobak sampah. Tentu karena kedekatan inilah mereka mendukung saya maju sebagai calon wakil wali kota. Kalau untuk wali kota mereka dukung Pak Afnan, saya sendiri juga merasa cocok dengan beliau,” ungkapnya.

Fokki juga sudah membuat konsep untuk mengatasi darurat sampah dalam 100 hari pertama jika nantinya diberi amanah menjadi Wakil Wali Kota Yogyakarta mendampingi Afnan.

“Saya sudah membuat konsep bersama para pakar tata kota, namun itu semua tergantung kebijakan eksekutif. Nah, kalau nanti saya mendapat Amanah sebagai Wakil Wali Kota mendampingi Pak Afnan sebagai wali Kota, saya optimis Darurat sampah di Kota Yogyakarta akan selesai paling lama di 100 hari pertama kami menjabat.” kata Fokki. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *