Lomba Membuat Salib, Upaya Menanamkan Makna Salib pada OMK Gereja Babadan

beritabernas.com – Banyak cara dilakukan gereja Katolik untuk mengajarkan makna salib Yesus kepada umat, terutama kepada anak remaja dan Orang Muda Katolik (OMK). Selain melalui katekese-pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang dewasa tentang ajaran agama Katolik secara sistematis-juga dilakukan dengan cara-cara lain.

Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui lomba membuat salib dan syair deklamasi untuk anak-anak remaja dan OMK antar lingkungan se-Paroki St Petrus dan Paulus Babadan. Lomba yang diadakan oleh Panitia Paskah 2024 Paroki Santo Petrus dan Paulus Bababadan melalui Bidang Edukasi pada Jumat 29 Maret 2024 ini sebagai rangkaian kegiatan menyambut Paskah 2024.

Menurut Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Babadan Romo Antonius Saptana Hadi Pr, lomba membuat salib bagi anak-anak remaja dan OMK merupakan salah satu cara atau upaya mengajarkan makna salib Yesus kepada kaum muda.

Penampilan salah satu peserta lomba pembuatan salib dan syair deklamasi. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Lomba ini bertujuan agar di tengah kenyamanan hidup, anak remaja dan OMK tetap mampu menemukan makna salib dan berani berjuang sampai sukses, tidak bermental instan, berani berproses untuk kemenangan.

Selain itu, menurut Romo Sapra, melalui lomba ini remaja dan OMK dari berbagai lingkungan dapat berkumpul dan merefleksikan makna salib.

BACA JUGA:

Salib merupakan lambang atau simbol beban yang dipikul setiap orang, dalam hal ini umat Katolik. Artinya, bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang bisa diraih tanpa perjuangan dan pengorbanan. Tidak ada yang bisa diraih secara instan tapi harus melalui perjuangan dan pengorbanan.

“Ini yang perlu dipahami Orang Muda Katolik (OMK). Untuk mendapatkan sesuatu harus melalui perjuangan dan pengorbanan. Jangan sampai ketika menghadapi suatu masalah, apalagi masalah berat, langsung pasrah atau menyerah. Tapi harus tetap dan terus berjuang untuk mengatasi masalah tersebut sampai mendapatkan sesuatu yang diinginkan,” kata Romo Sapta kepada beritabernas.com usai menyaksikan lomba pembuatan salib di Gereja Babadan, Jumat 29 Maret 2024.

Para juri lomba pembuatan salib dan syair deklamasi. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Sementara Ketua bidang Edukasi Pantia Paskah 2024 Paroki St Petrus dan Paulus Babadang Leo Agung Nuzuwan Sanjaya mengatakan, lomba membuat salib kali ini diikuti 12 kelompok dari beberapa lingkungan.

Dalam lomba kali ini, peserta tidak hanya membuat salib tapi juga membuat syair deklamasi tentang makna salib. Sementara kriteria penilaian lomba salib adalah orisinalitas salib, keunikan, estetika, sedangkan kriteria penilaian syair adalah artikulasi, intonasi, penghayatan, ekspresi dan bahasa tubuh.

Menurut Leo Agung, dalam lomba kali ini juara I diraih OMK Lingkungan Skolastika, Juara II OMK Lingkungan Sisilia dan Juara III OMK Lingkungan Benediktus.(lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *