Mahasiswa UII Berinovasi Mengembangkan Kotak Infak Pintar Anti

beritabernas.com – Sejumlah mahasiswa UII dari lintas jurusan melakukan pengabdian masyarakat kepada Takmir Masjid Al-Ikhlas dengan menghibahkan kotak infak pintar anti maling yang disebut sebagai Infak Pro. Mereka juga mengadakan pelatihan dasar Internet of Things (IoT).

Para mahasiswa UII lintas jurusan tersebut adalah Muhammad Faisal dan Ahmad Zaiq Harja dari jurusan
Teknik Elektro, Revansha Zulfikar Alfaz dari jurusan Informatika, M Joang Firdaus dari Teknik Mesin dan Annisa dari jurusan Teknik Kimia. Mereka didampingi Dosen Pendamping Ir Ali Parkhan MT yang merupakan dosen Program Studi Teknik Industri UII.

Hibah kotak infak berbasis IoT ini merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa skema Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).

Menurut Faisal, ide ini muncul dari banyaknya kasus pencurian uang kotak infak di masjid yang menjadi masalah dan mengganggu di lingkungan masyarakat terlebih Takmir Masjid. Padahal Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki masjid terbanyak di dunia. Masjid tidak hanya dibangun sebagai tempat peribadatan, tapi juga sebagai tempat sosial, sarana edukasi dakwah serta berfungsi sebagai Baitul Mal.

Beberapa masjid mengalami kehilangan kotak infak, salah satu masjid yang pernah mengalami kejadian tersebut adalah Masjid Al-Ikhlas yang berada di Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

BACA JUGA:

Tim Mahasiswa UII mendapat informasi secara langsung saat berkunjung berdiskusi dengan takmir masjid Al-Ikhlas pada Agustus tahun 2021. Akibat kehilangan kotak infak ini pihak masjid mengalami kerugian kurang lebih Rp 50 juta.

“Dari diskusi kami dan Takmir Masjid Al-Ikhlas berbagai cara telah diterapkan oleh masjid Al-Ikhlas seperti pemasangan CCTV, hingga petugas takmir yang bertugas selama 24 jam. Dengan masalah yang ada kami Mahasiswa UII dan Takmir Masjid sepakat mengadakan bimbingan dan pelatihan kepada takmir masjid Al-Ikhlas untuk memperkenalkan dan mampu menggunakan sistem keamanan kotak infak berbasis IoT,” kata Revansha.

Ali Parkhan sebagai dosen pendamping mendukung program kegiatan Pengabdian Kotak Infak anti maling ini karena menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan. Selain itu, menjadi program pengabdian yang berkelanjutan dengan menyandingkan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa kepada takmir masjid untuk diimplementasikan pada keamanan kotak infak masjid Sorosutan.

“Pelatihan dan bimbingan yang kami lakukan kepada Takmir Masjid ini dirangkum dalam 8 modul pelatihan terkait sistem IoT dengan tujuan para takmir masjid memahami konsep dasar dari sistem keamanan dengan menggunakan IoT hingga dapat menganalisa sendiri sistem keamanan kotak infak,” kata Annisa.

“Selain memberikan manfaat langsung kepada masjid Al-Ikhlas, harapan kami tim Infak Pro juga untuk menyebarluaskan program ini ke berbagai masjid lain di sekitar Kelurahan Sorosutan bahkan seluruh Indonesia” sambung Zaiq.

Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat mengurangi kasus pencurian uang infak di masjid. Teknologi IoT membuka peluang baru dalam meningkatkan keamanan dan pengawasan di tempat-tempat peribadatan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *