beritabernas.com – Presiden Prabowo Subianto melayat Mgr Petrus Turang, Uskup Emiritus Keuskupan Agung Kupang, NTT, di Katedral Jakarta, Jumat 4 April 2025. Mgr Petrus meninggal dunia dalam usia 78 tahun, lahir di Manado, 23 Pebruari 1947, pada Jumat 4 April 2025 pukul 06.20 WIB ini akan diberangkatkan ke Kupang, NTT pada Sabtu 5 April 2025 untuk selanjutnya disemayamkan di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.
Presiden Prabowo Subianto mengaku sering bertemu Mgr Petrus Turang karena masih punya hubungan saudara. “Saya datang melayat karena memang Mgr Turang saya kenal baik, sering ketemu dan juga ada hubungan keluarga. Sebagai manusia kita memberi penghormatan. Beliau orang baik, selalu berpikir dan bekerja untuk orang kecil,” kata Presiden Prabowo Subianto kepada wartawan.
BACA JUGA:
- KWI Buka Puasa Bersama Hj Shinta Nuriyah dan Anak-Anak Yatim, Kardinal: Saya Merasakan Damai
- Anugerah “Sehati Seperjalanan” dari KWI untuk Ormas Pemuda Lintas Agama
Sementara Uskup Kesukupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengaku mengenal Mgr Petrus Turang sejak tahun 1977. “Dulu kami belajar bersama-sama. Beliau belajar Ilmu Sosiologi di Roma dan pulang. Sebagian hidupnya diabdikan untuk mengembangkan masyarakat,” kata Mgr Ignatius.
Menurut Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, ia menjadi Sekretaris Eksekutif di KWI, namanya Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE). Tugasnya berkeliling seluruh Indonesia untuk berusaha mencari jalan pemberdayaan masyarakat.
Sampai ketika diangkat menjadi Uskup tahun 1997, Mgr Petrus bersama-sama Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, dalam KWI mempunyai tugas pemberdayaan. Ketika menjadi Uskup, ia memilih semboyan seperti Yesus yang berkeliling sambil berbuat baik. Itulah yang yang dikerjakan sampai akhir hidupnya.

“Ketika saya mengunjungi beliau terakhir seminggu yang lalu, masih terus berbicara setengah sadar mengenai tugas, mengenai keadaan betapa kemiskinan masih harus menjadi tantangan yang kuat. Itu passionnya, komitmennya sebagai Imam, sebagai Uskup, sebagai warga negara Indonesia untuk ikut melibatkan diri dalam membangun masyarakat Indonesia semakin sejahtera,” kata Mgr Suharyo.
Menurut Mgr Suharyo, almarhum orang Menado tapi sudah 27 tahun lebih menjadi Uskup di Kupang sehingga diputuskan untuk dimakamkan di Kupang. “Nanti malam akan berangkat dari sini jam 11 malam, ikut pesawat besok pagi jam 06.00 langsung dibawa ke Kupang dan akan dimakamkan hari Selasa 8 April 2025 di Kupang,” kata Kardinal Suharyo. (lip)