Penyalahgunaan Sabu-Sabu dan Lingkaran Kejahatan: Potret Kelam Ketidakberdayaan Sosial di Ketapang

Oleh: Yohanes Kafisa, Mahasiswa asal Ketapang

beritabernas.com – Masalah penyalahgunaan sabu-sabu dan obat-obatan terlarang lainnya tidak hanya
menjadi persoalan hukum, tetapi juga merupakan cerminan nyata dari ketidakberdayaan sosial yang mengakar dalam masyarakat. Banyak pelaku kejahatan yang terlibat dalam peredaran zat terlarang tersebut sebenarnya adalah korban dari sistem sosial yang timpang, pendidikan yang
rendah dan lingkungan yang miskin akan nilai-nilai pemberdayaan.

Lingkaran kejahatan yang lahir dari penyalahgunaan dan peredaran sabu-sabu bukan hanya soal kriminalitas, tetapi juga soal kemanusiaan. Situasi ini semakin nyata terlihat di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, di mana ketimpangan sosial dan ekonomi menjadi latar kuat munculnya berbagai permasalahan narkoba.

Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna sabu-sabu berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, yang hidup di tengah tekanan sosial dan minimnya akses terhadap pendidikan maupun pekerjaan yang layak. Di wilayah seperti Kabupaten Ketapang, tantangan geografis, terbatasnya fasilitas pendidikan, dan kurangnya lapangan pekerjaan menjadi faktor pemicu masyarakat rentan terhadap penyalahgunaan zat adiktif.

BACA JUGA:

Dalam kondisi seperti ini, sabu-sabu dan obat-obatan terlarang sering menjadi “pelarian” dari
kenyataan pahit. Tidak jarang mereka akhirnya terjerumus dalam jaringan kejahatan yang lebih
besar, seperti pengedaran atau tindakan kriminal lainnya demi memenuhi kebutuhan hidup atau
ketergantungan.

Selain itu, ketidakhadiran negara dalam menjamin kesejahteraan dan keadilan sosial semakin memperparah situasi. Kurangnya rehabilitasi yang manusiawi dan edukatif bagi para pengguna sabu-sabu di daerah seperti Ketapang membuat mereka kembali masuk ke dalam pusaran yang sama. Upaya pemberantasan narkoba yang hanya berfokus pada aspek represif tanpa pendekatan sosial yang menyentuh akar masalah, justru akan memperkuat lingkaran kejahatan yang terjadi.

Perlu dicatat bahwa masalah penyalahgunaan sabu-sabu bukan sekadar soal pelaku dan korban, tetapi juga soal sistem. Ketika masyarakat kehilangan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan yang sehat-seperti yang banyak dialami masyarakat pedesaan dan pesisir di Ketapang-maka zat adiktif akan selalu menemukan celah untuk tumbuh subur.

Di sinilah terlihat bahwa ketidakberdayaan sosial menjadi pangkal dari berbagai bentuk kejahatan
yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. (*)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *