Presiden Sudah Terpilih di Dataran Tinggi Apau Kayan Kalimantan Utara

beritabernas.com – Meski jadwal Pemilu, termasuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yang ditetapkan KPU baru akan berlangsung pada 14 Pebruari 2024, namun “Presiden sudah terpilih” di dataran tinggi Apau Kayan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Selasa 19 Desember 2023. Kok bisa?

Ya begitulah yang terjadi dalam simulasi pemilihan Presiden di kampung Agung Baru, Desa Sungai Boh, dataran tinggi Apau Kayan, Kabupaten Malinau. Apau Kayan meliputi Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Sungai Boh, Bahau Hulu dan Mentarang Hulu.

AM Putut Prabantoro, pengajar (Taprof) bidang Ideologi Lemhannas RI, yang memimpin pemilihan presiden ala Kampung Agung Baru, Apau Kayan, hadir atas undangan panitia ulang tahun ke-25 Gereja Katolik St Lukas, Apau Kayan. Perayaan ulang tahun dipusatkan di Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Apau Kayan, Malainau. 

AM Putut Prabantoro (kedua dari kanan/bertopi) memberipengarahan kepada para capres dari Dataran Tinggi Apau Kayan, Kabupaten, Malinau, Kaltara, Selasa 19 Desember 2023. Foto: Istimewa

Dalam simulasi Pilpres ini, ada 4 orang capres yang dipilih berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Sebanyak 100 orang muda dibagi dalam 4 kelompok usia yakni 12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun dan, 19 tahun ke atas. Pembagian ini dilatarbelakangi usia dan pendidikan yang dijadikan satu karena banyak di antara mereka meskipun usianya dewasa tetapi sebagian putus sekolah. Ini kenyataan sosial yang ada.

Dalam simulasi itu, masing-masing kelompok memilih calon presiden sebagai keharusan dan wakil presiden serta juru bicara jika dimungkinkan. Pemilihan capres itu berdasarkan musyawarah mufakat di antara para anggota kelompok. Mereka yang ditunjuk sebagai calon Presiden, Wakil Presiden dan Juru Bicara dari kelompoknya, akan bertanggung jawab atas pemaparan jawaban dalam debat terkait dengan pertanyaan yang diajukan fasilitato AM Putut Prabantoro.

BACA JUGA:

Menurut Putut Prabantoro, simulasi ini dilakukan sebagai sarana pendidikan politik dan kepemimpinan dengan cara sederhana bagi remaja pemuda yang berasal dari 6 stasi di bawah Gereja Paroki St Lukas, Apau Kayan. Meski berasal dari tempat terpencil dan terisolir, para remaja pemuda ini kelak akan memimpin Indonesia pada saat memasuki tahun emas kemerdekaan tahun 2045.

Ke-100 remaja pemuda ini secara serius mengikuti arahan. Ada dua pertanyaan utama yang harus dijawab, yakni apa yang akan dilakukan calon presiden tertunjuk dalam programnya terhadap Apau Kayan yang merupakan wilayah terisolir, minim SDM dan minim fasilitas. Program ini menyangkut ketertinggalan, mengatasi permasalahan anak-anak yang putus sekolah, yang semuanya bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu, apa yang harus dilakukan capres tertunjuk untuk memersiapkan para remaja menjadi pemimpin nasional pada tahun 2045.

Para remaja dan pemuda peserta simulasi pilpres di dataran tinggi Apau, Selasa 19 Desember 2023. Foto: Istimewa

Dalam arahannya, Putut Prabantoro menegaskan, anak muda perlu menyiapkan diri untuk bisa menjadi pemimpin masa depan. Mereka harus cerdas, berkarakter, visioner, disiplin dan tanggung jawab. Yang paling penting adalah percaya diri.  Ide dalam mencari solusi inilah yang diharapkan dapat keluar dari kelompok. Keterlibatan aktif para anggota kelompok merupakan tuntutan. Mereka yang pasif dapat menjadi batu sandungan bagi kelompok meski memiliki capres dan program yang hebat. 

Pada akhir simulasi, kelompok usia 16-18 tahun ke luar sebagai pemenang. Pemilihan pemenang ditentukan oleh 4 juri yang berasal dari masing-masing kelompok dan ditambah satu juri independen yang berasal dari luar yakni tokoh masyarakat. 

“Jika tiap bulan secara konsisten, permainan seperti ini dilakukan, akan membuka wawasan bersama dari para remaja. Belajar bisa dari banyak sumber, tetapi berlatih mengasah pikiran menjadi hal yang berbeda kalau dilakukan bersama-sama. Kepercayaan diri meningkat, public speakingnya lancar, pola berpikirnya runtut dan runut, dan pemecahan masalah bersama tidak menjadi persoalan lagi. Dan saat itulah teman-teman siap menjadi pemimpin,” kata Putut Prabantoro.

AM Putut Prabantoro (tengah) bersama para capres. Foto: Istimewa

Ketika menutup acara simulasi, Putut Prabantoro kembali mengingatkan bahwa hidup adalah anugerah. Setiap pribadi tidak boleh menyesali hidup. Kaya atau miskin adalah anugerah yang harus disyukuri. Begitu pun setiap orang tidak bisa memilih terlahir dari suku apa, siapa orangtuanya dan tempat di mana lahir dan itu merupakan modal. Oleh karenanya, tanah dan air harus dikuasai. Kekayaan itu tidak boleh dijual kepada pihak asing. Kekayaan alam harus dipelihara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. 

“Semua itu adalah modal kita untuk menjalani hidup. Kita harus menggunakan semua anugerah Tuhan untuk tetap berkarya dan berguna bagi sesama. Tidak semua orang menikmati hawa yang sejuk, air melimpah, udara yang bersih. Di Jakarta udara sejuk dan bersih itu mahal, Anda  di sini menerima dengan gratis.  Jadi apa yang Anda terima sebagai hal yang biasa harus Anda pandang sebagai hal yang luar biasa. Persiapkanlah diri anda sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin nasional,” ucap Putut Prabantoro dalam acara simulasi yang berlangsung pada Selasa 19 Desember 2023 itu. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *