Prodi Teknik Sipil Program Sarjana FTSP UII Menggelar Summer School Program

beritabernas.com – Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Program Sarjana FTSP UII menyelenggarakan Summer School Program, GeoAdventures: Discovering Geohazards and Mitigation Strategies mulai 29 Agustus 2023 hingga 1 September 2023.

Program ini diikuti oleh mahasiswa dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, International Islamic University Malaysia (IIUM), Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Menurut Miftahul Fauziyah ST MT PhD, Ketua Prodi Teknik Sipil Program Sarjana FTSP UII, selama mengikuti Summer School Program, peserta mendapatkan pengalaman, pengetahuan, ide, perspektif dan relasi baru antara siswa dari kedua negara.

Selain itu, siswa juga akan mendapatkan pengalaman penggunaan alat laboratorium GIS dan Seismik secara langsung, merancang rencana mitigasi dan kunjungan lapangan ke berbagai lokasi dengan risiko
geohazard. Mereka juga akan mengikuti tur untuk mempelajari budaya Indonesia.

Dikatakan, Prodi Teknik Sipil Program Sarjana FTSP UII merupakan program studi teknik sipil yang terakreditasi internasional oleh Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).

Dekan FTSP UII, Ilya Fadjar Maharika (kiri) dan Ketua Jurusan Teknik Sipil UII, Miftahul Fauziah. Foto: Istimewa

“Program Sarjana Teknik Sipil UII mempunyai visi untuk menghasilkan civitas akademika yang unggul dan inovatif dalam menerapkan ilmu dan keterampilan di bidang teknik sipil berwawasan kebencanaan melalui sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan bereputasi global,” kata Miftahul Fauziyah kepada wartawan di Kampus FTSP UII, Selasa 29 Agustus 2023.

Dikatakan, peserta juga diajak untuk melakukan kunjungan lapangan seperti ke BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) dan Gunung Merapi. Sebab, Kampus UII berada di daerah Ring of Fire sehingga Prodi Teknik Sipil fokus pada kebencanaan.

Menurut Miftahul, Kampus Prodi Teknik Sipil UII merupakan laboratorium alam karena berada di dalam Ring of Fire bencana. “Teori di kelas, disimulasikan pada komputer dan mahasiswa melakukan observasi ke lapangan, sehingga Summer School ini memberi pembelajaran yang sangat sempurna kepada mahasiswa,” kata Miftahul.

Summer School yang bekerjasama dengan Malaysia ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan. Sebelumnya, bekerjasama dengan Thailand, namun tidak sekomplit sekarang. “Summer School menjadi unggulan bagi PSTSPS UII. Ke depan, kerjasama tidak hanya dengan Malaysia,” kata Miftahul.

BACA JUGA:

Dekan FTSP UII Dr Ing Ir Ilya Fadjar Maharika MA, IAI mengatakan Summer School Kebencanaan menjadi prototipe yang bagus dan bisa dikembangluaskan. Tahun depan, program ini bisa diselenggarakan lebih luas lagi dan audiencenya lebih banyak serta bekerjasama dengan negara-negara Amerika dan Eropa.

“Saya kira ini menjadi good practice dan bisa didesiminasikan kepada berbagai pihak sehingga banyak orang menjadi tertarik. Saya kira ini menjadi dua hal yang menarik dari UII. Pertama, Prodi Teknik Sipil UII memiliki keunggulan di bidang kebencanaan. Kedua, topiknya bagus yaitu Geohazard, suatu potensi bahaya yang ditimbulkan kondisi geologis,” kata Ilya.

Menurut Ilya, program ini menjadi ciri khas Indonesia yang merupakan gudangnya bencana. Karena itu, sebelum menarik orang lain untuk belajar kebencanaan, PSTSPS UII perlu mengajak agar mahasiswa dan masyarakat Indonesia mau belajar tentang kebencanaan.

“Saya menyarankan agar mahasiswa peserta Summer School membuat konten yang diunggah di media sosial tentang bagaiman menghadapi bencana. Sehingga konten itu akan menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat luas tanpa mengikuti Summer School,” kata Ilya. (lip)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *