Sebuah Nama Sebuah Cerita, Antologi yang Penuh Makna

beritabernas.com – Jika ada yang menyatakan apa arti sebuah nama, maka hal itu tak sepenuhnya benar. Karena ternyata ada banyak makna dalam sebuah nama. Pemaknaan nama yang beraneka ragam tersebut yang melatarbelakangi Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati mengadakan even menulis yang melibatkan para penulis terpilih se Indonesia sehingga terbit menjadi buku berjudul Sebuah Nama, Sebuah Cerita sebanyak 3 jilid.

“Setiap jilid ditulis rata-rata tiga puluh penulis dengan panjang tulisan 2 sampai 4 halaman. Ada yang berupa cerita ada yang berupa puisi,” kata Vitriya di Klaten, Kamis 18 Januari 2024.

Beberapa penulis yang mengikuti even bergengsi ini, di antaranya Sutanto (Guru MTsN 3 Bantul), Aryanti SPd (Guru SD di Banyumas), Subinah MPd, Kepala SD Negeri Bonggalan, Latifah Nur Hidayah SPd, (Guru di Cilacap), Susi Setyowati SPd, (Kepala SDN Kroyo 3 Sragen), Rukmini MPd  (Guru MTsN 8 Gunungkidul) dan Kamsiyem SPd.I MPd.I (Guru di Karanganyar).

Sutanto, salah satu penulis buku berjudul Sebuah Nama, Sebuah Cerita. Foto: Istimewa

Sutanto menulis true story berjudul Bunga Hati yang merupakan makna dari nama purti pertamanya Rahma Kusumaningtyas yang telah dipanggil Tuhan pada usia 3,5 tahun.

“Meski sudah sekian puluh tahun menghadap-Nya, namun tetap tersimpan dalam hati dan tak mungkin melupakannnya. Dalam usia yang masih belia, dia sudah banyak meninggalkan kesan mendalam tak bisa digambarkan,” ujar Sutanto.

Aryanti membuat puisi berjudul Azizah Sesejuk Embun yang masuk di Buku jilid I. Isi ringkasnya tentang sebuah nama yang indah dan cantik diberikan kepada putrinya yg lahir pada pagi hari menyejukkan hati, Azizah Sesejuk Embun Pagi, yang artinya putri cantik menyejukkan hati sesejuk embun pagi

Latifah Nur Hidayah, penulis seklaigus penanggungjawab even menulis ini membuat karya berjudul Kesejukan Cahaya Petunjuk dan ada di 3 jilid. “Latifah Nur Hidayah, Nama indah itu tersemat pada diriku. Pemberian orangtua padaku Kesejukan cahaya petunjuk,” imbuhnya sembari tersenyum.

Para penulis buku Sebuah Nama, Sebuah Cerita. Foto: Istimewa

Karya dari Susi Setyowati bertitel Namammu Tak Pernah Pergi yang ada di jilid ke-2 berkisah tentang sebuah nama yang tersimpan di dalam hati, sejak saat usia remaja yang telah meninggalkan kisah kasih indah karena kesabaran dan ketulusan cintanya  walau telah tiada selalu ada doa terbaik untuknya.

Subinah yang berlamat di Klagaran RT 03 DK IX Gadingsari Sanden Bantul menulis kisah berjudul Mia, Buah Hatiku. Mia merupakan karunia anak satu – satunya yang diberikan Allah swt. Dengan penuh perjuangan sejak dalam kandungan sampai sekarang sedikit banyak mendapat rejeki dari Allah swt dapat mencapai cita – cita sebagai abdi negara. 

Tulisan Rukmini berjudul Namaku Laki-laki yang bercerita tentang seorang gadis yang memiliki nama mirip dengan nama anak laki-laki, sehingga siapa saja yang baru pertama mengeja namanya maka akan menyangka pemiliknya lelaki.

Sementara Kamsiyem, membuat karya Terimakasih Begitu Bermakna Kamsiyem Namaku yang ada di jilid ke-1. “Kamsi kata ayah ibuku menahan/sabar, Yem ayem Kamsiyem mempunyai energi welas asih, murah hati dan kebijaksanaan. Kamsiyem juga kamsia terimakasih,” katanya. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *