Wakil Ketua Komisi X DPR MY Esti Wijayati Menangis Mendengar Penjelasan Fadli Zon

beritabernas.com – Wakil Ketua Komisi X DPR MY Esti Wijayati sempat menangis mendengar penjelasan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang perkosaan massal pada tragedi 1998. Fadli Zon mengakui adanya kasus pemerkosaan pada peristiwa 1998 namun tidak ada putusan pengadilan/hukum yang menguatkan fakta tersebut.

“Izin Pak Ketua. Semakin Pak Fadli Zon ini bicara rasanya kenapa makin sakit yah? Soal pemerkosaan-mungkin sebagian gak perlu kita sampaikan di forum ini-karena saya pas kejadian ada di Jakarta sehingga saya tidak bisa pulang beberapa hari. Tapi ini semakin menunjukkan bahwa Fadli Zon tidak punya kepekaan terhadap persoalan yang dihadapi korban perkosaan,” kata MY Esti Wijayati dalam Rapat Komisi X DPR RI dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, seperti dikutip beritabernas.com dari sebuah video yang diunggah INewstv.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI. Foto: tangkapan layar video INewstv

Menurut MY Esti Wijayati, penjelasan Fadli Zon yang sangat berteori seperti ini, dengan mengatakan bahwa dirinya juga aktivis saat itu, justru akan semakin membuat luka dalam. “Jadi intinya, memang peristiwa itu terjadi. Persoalan kemudian ada beberapa catatan yang bapak (Fadli Zon, red) berikan tadi, mari…(langsung dipotong oleh Fadli Zon, red),” kata MY Esti Wijayati yang disambut Fadli Zon, “Terjadi Bu. Saya mengakui. Dalam penjelasan saya, saya mengakui terjadi peristiwa itu.”

BACA JUGA:

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang memimpin rapat mengatakan bahwa Fadli Zon sudah mengakui perkosaan itu ada, tapi ada diksi massal itu yang beliau (Fadli Zon, red) tanyakan. Namun, Mercy Chriesty, Anggota Komisi X DPR RI lainnya, mengatakan bahwa soal perkosaan massal, kita perlu mengingat sejarah.

Menurut Mercy Chriesty, kasus tribunal court jugun ianfu bahwa begitu banyak perempuan Indonesia yang diperkosa dan menjadi pampasan perang Jepang pada saat itu. Pada saat tribunal court, ada kasus tapi tidak semua. Apa yang terjadi saat itu? Pemerintah Jepang menerima semua.

Mercy Chriesty, Anggota Komisi X DPR RI. Foto: tangkapan layar video INewstv

“Ini pemerintah Jepang. Dua Besarnya itu sampai begini (Mercy memperagakan dengan bungkuk-bungkuk, red) terhadap kasus jugun ianfu. Kita bangsa sendiri kenapa begitu berat menerima ini. Kita sakit Pak. Saya termasuk bagian juga yang ikut mendata itu testimoni. Sangat menyakitkan. Kita bawa itu daya testimoni di bawah desingan peluru,” kata Mercy berapi-api sambil menahan tangis.

Reaksi dramatis MY Esti Wijayati dan Mercy Chriesty itu untuk merespon pernyataan Fadli Zon yang menyatakan bahwa pemerkosaan massal sulit dibuktikan. Menurut Fadli Zon seperti dikutip INewstv, tragedi itu sulit diakui secara hukum tanpa adanya putusan atau hukuman pengadilan.

Dia mencontohkan tragedi penembakan Trisakti yang telah diakui secara hukum. Sementara untuk pemerkosaan massal 98 perlu ada dokumentasi lebih lanjut. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *