35 Anggota WKRI Kabupaten Magelang Napak Tilas ke Tarumartani

beritabernas.com – Sebagai rangkaian kegiatan memperingati usia satu abad atau 100 tahun WKRI, sebanyak 35 pengurus dan anggota WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) DPC Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengikuti napak tilas ke makam pendiri WKRI Maria Sulastri, Selasa 2 April 2024.

Selain ziarah ke Makam Kerkof Muntilan, para pengurus/anggota WKRI Kabupaten Magelang juga berziarah ke Makam Celeban Yogyakarta dan kunjungan ke pabrik rokok cerutu Tarumartani Yogyakarta, tempat pendiri WKRI memperjuangkan upah buruh perempuan. 

BACA JUGA:

Menurut Ketua Panitia Emelia Ratri, kegiatan bertema Lahir Kembali Semakin Berarti ini dimaksudkan agar para pengurus/anggota WKRI memahami sejarah dan latar belakang didirikannya WKRI. 

Selain itu, napak tilas ini juga diharapkan dapat menginspirasi anggota WKRI bahwa mewujudkan iman memerlukan perjuangan dan meningkatkan peran organisasi perempuan Katolik dalam masyarakat.

Pengurus/anggota WKRI Magelang ziarah ke Makam Kerkof Muntilan, Foto: Dok WKRI

“Kegiatan napak tilas ini diikuti perwakilan ranting WKRI se-Kabupaten Magelang. Di Magelang ada 12 ranting WKRI,” tutur Emelia didampingi Ketua WKRI DPC Magelang Agata Sri Sumarti.

Selain ke Kerkof Muntilan, ziarah dilanjutkan ke Makam Celeban Yogyakarta, tempat dimakamkannya penasihat WKRI pertama Romo Fransiskus Strater SJ dan Romo Harjosoewanda SJ.

Peserta napak tilas juga menyempatkan berkunjung ke PT Tarumartani, dimana dulu Pendiri WKRI Maria Soelastri memperjuangkan upah buruh perempuan, khususnya di pabrik rokok cerutu tersebut.

Semenara Ketua bidang Organisasi WKRI Magelang Alexandra Hersi Krisnawati mengatakan pada zaman Belanda perlakuan terhadap kaum buruh perempuan di Indonesia, secara tidak manusiawi. Sehingga pendiri WKRI Soelastri yang saat organisasi perempuan Katolik ini masih bernama Pusara Wanita Katolik, berhasil menaikkan derajat kesejahteraan upah kaum buruh perempuan, termasuk di pabrik rokok cerutu Tarumartani ini.  

Para pengurus/anggota WKRI Magelang foto bersama di Makam Celeban Yogyakarta. Foto: Dok WKRI

“Kami melakukan napak tilas ini untuk mengetahui latar belakang WKRI itu seperti apa. Saat ini sudah 100 tahun, kalau kami tidak tahu sejarahnya, apa gunanya kami berorganiasi di WKRI,” ujar Hersi.

Romo Agustinus Sudarisman Pr selaku pendamping WKRI berharap, melalui napak tilas ini paling tidak anggota WKRI akan punya gambaran bahwa mewujudkan iman itu tidak secara otomatis, namun melalui perjuangan.

Imam Projo Keuskupan Agung Semarang ini juga berharap di usia seabad WKRI menjadikan organisasi perempuan Katolik itu kian berkiprah di tengah masyarakat. (*)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *