beritabernas.com – PT Kimia Farma (Tbk) yang terbentuk sejak zaman Belanda tahun 1817. Dari perjalanannya, Kimia Farma telah berevolusi dari perusahaan Belanda menjadi PT di Indonesia tahun 196 untuk mendukung kemandirian obat-obatan di Indonesia.
Dalam acara Innovation Talk (Inno Talk) Innovation Festival (Innovest) 2024 yang diadakan FTI UII, Rabu 17 Januari 2024, Direktur Portofolio, Produk dan Layanan PT Kimia Farma (Tbk) Jasmine Karsono PhD, mengatakan, upaya Kimia Farma untuk mendukung kemandirian obat-obatan di Indonesia tersebut antara lain dilakukan dengan mendirikan 10 pabrik obat di Indonesia, yang sebagian besar ada di Pulau Jawa.
Selain itu, memiliki industri molekul bahan baku obat. Hingga kini Kimia Farma memiliki 17 molekul bahan baku obat guna mendukung kemandirian obat di Indonesia. Kemudian, Kimia Farma memiliki 48 warehouse (gudang) dan 1.200 apotik di seluruh Indonesia untuk menjual obat-obat tersebut serta sejumlah laboratorium dan sebagainya.
Menurut Jasmine Karsono, semua itu sebagai bentuk konkrit dukungan Kimia Farma mewujudkan kamandirian obat di Indonesia. Dikatakan, ekosistem yang dibangun Kimia Farma untuk mendukung kesehatan masyarakat.
Dikatakan, saat ini untuk Indonesia ada 3 fokus utama industri farmasi sesuai arahan Kementerian Kesehatan adalah penyediaan obat untuk penyakit TBC, malaria dan HIV/AIDS. Namun, industri farmasi tidak hanya memproduksi obat tapi juga bahan baku obat untuk penyakit-penyakit tersebut.
Selain fokus pada 3 penyakit tersebut (TBC, malaria dan HIV/AIDS), Indonesia juga memperhatikan diabetes, hipertensi dan sebagainya.
Menurut Jasmine Karsono, dalam mewujudkan kemandirian obat tersebut, industri obat termasuk PT Kimia Farma Tbk berkolaborasi dengan akademisi dan pemerintah. Keterlibatan industri diharapkan dilakukan diawali dengan penelitian sehingga apa yang dihasilkan dapat dipastikan terhilirisasi dan mengurangi risiko kegagalan dan kemungkinan rework di kemudian hari.
BACA JUGA:
- Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII Dr Ir Arif Wismadi MSc ketika membuka InnoFest 2024 mewakili Rektor UII Prof Fathul Wahid
- Prodi Teknik Industri FTI UII Berhasil Mengembangkan Smart Manufacture
Selain Jasmine Karsono, tampil sebagai narasumber dalam Inno Talk sebagai salah satu bagian dari kegiatan InnoFest 2024 ini adalah Dr apt Mas Rahman Roestan SSi MBA (Dewan Pakar Ikatan Apoteker Indonesia) dan Hary Yuwono (Country Coordinator Indonesia-Private Financing Advisory Network, Austria).
Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII Dr Ir Arif Wismadi MSc ketika membuka InnoFest 2024 mewakili Rektor UII Prof Fathul Wahid, mengatakan, InnoFest 2024 yang merupakan kegiatan akbar rutin berskala nasional ini diselenggarakan UII dengan menggandeng dunia usaha dunia industri strategis dan semangat kolaboratif untuk pengembangan ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.
Kegiatan yang dikoordinir oleh Direktorat Simpul Tumbuh UII, Pusat Ekosistem Inovasi dan Akselerasi Bisnis-ANGEL serta Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia ini juga mendapatkan dukungan internasional ari 2 universitas Uni Eropa dan 12 universitas di Asia Tenggara yang merupakan anggota konsorsium Erasmus+ ANGEL. (lip)
There is no ads to display, Please add some