Buku Warta Penanda Kala Karya Sutanto Segera Terbit

beritabernas.com – Rekaman berbagai kegiatan yang telah dilakukan sayang jika tidak terdokumentasikan. Hal itulah yang menjadi alasan Guru MTsN 3 Bantul Drs Sutanto menulis buku solo berjudul Warta Penanda Kala melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati.

Menurut Sutanto, buku tersebut merupakan buku pertama yang ditulisnya di 2024 dan menjadi buku solo ke 24 semenjak aktif di KYM sejak Maret 2020. 

“Buku ini merangkum artikel/ naskah berita yang pernah dibuat selama kurun waktu 2019 sampai dengan 2021. Judul buku Warta Penanda Kala dipilih untuk pengingat ratusan berita yang pernah dibuat untuk dikirim ke media online maupun media cetak,” kata Sutanto.

Vitriya Mardiyati mengucapkan terimakasih kepada Sutanto yang tetap mempercayakan tulisannya dibukukan di KYM. Karena sejak bergabung di komunitasnya tahun 2020 lalu, Suranto sudah aktif menulis buku solo, buku antologi maupun mengikuti even KYM lainnya.

“Saya apresiasi keaktifan Pak Tanto dengan memberinya 3 penghargaan sekaligus di akhir 2023 kemarin. Semoga hal ini bisa menginspirasi penulis lain aktif seperti dirinya,” harap Vitriya.

Buku spesial yang terdiri lebih dari 300 halaman ini diberi pengantar oleh Drs Philipus Jehamun, Pemimpin Redaksi media online beritabernas.com.

Dalam kata pengantarnya, Philip-,sapaan Philipus Jehamun-mengaku mengenal Sutanto sejak sekitar 20 tahun yang lalu, saat itu dirinya menjadi salah satu Redaktur di Harian Bernas Jogja dan Sutanto sebagai Guru MTsN Pundong Bantul dan sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Pengcab Percasi Bantul.

BACA JUGA:

“Ketika itu, hampir setiap hari atau tiap minggu, Pak Tanto-begitu saya biasa menyapanya-mengirim rilis (release) berita tentang olahraga catur. Rilis dalam bentuk hardcopy. Sebagai redaktur, saya membutuhkan waktu lama untuk mengedit rilis berita yang ditulis Pak Tanto. Mengapa? Karena tulisannya belum sesuai dengan bahasa media dan kaidah jurnalistik. Selain itu, struktur kalimatnya belum tepat sehingga harus disusun ulang. Karena membutuhkan waktu untuk menyusun ulang dan mengedit, maka rilis tersebut sering terlambat dimuat atau 2-3 hari kemudian baru dimuat di Harian Bernas Jogja sehingga kehilangan aktualitas,” kenang Philip.

Namun, itu cerita sekitar 20-an tahun lalu. Seiring dengan perjalanan waktu dan Pak Tanto selalu aktif mengirim tulisan atau menulis, lama-lama tulisannya bagus. Bahasa, kalimat memenuhi standar penulisan yang benar dan sesuai kaidah jurnalistik, memenuhi unsur 5W1H (What, Who, When, Why, Where dan How atau Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana dan Bagaimana).

“Karena itu, saya maupun redaktur lain yang kebetulan menerima rilis berita dari Pak Tanto tak butuh waktu lama untuk mengedit atau bahkan sama sekali tidak perlu mengedit lagi tulisan tersebut, kecuali ada typo atau kesalahan huruf dan sebagainya, karena sudah memenuhi standar penulisan yang baik dan benar secara jurnalistik,” imbuh Philip.

Sutanto cukup produktif dalam menulis. Di tengah kesibukannya sebagai seorang guru, ia juga menekuni dunia tulis menulis. Awalnya menulis tentang cabang olahraga catur, namun dalam perkembangannya ia juga menulis tentang banyak hal, sebut saja bidang seni, budaya, pariwisata, agama, pendidikan dan sebagainya, baik dalam bentuk straight news (berita langsung) maupun soft news atau feature.

Buku ini sebagai salah satu bukti produktivitas Pak Tanto. Dengan 301 artikel yang ditulis selama tahun 2019, 2020 dan 2021, merupakan bukti nyata Pak Tanto sangat produktif dalam menulis. Semua itu dilakukan di sela-sela kesibukannya sebagai guru. Bisa jadi, jumlah tulisan yang dimuat dalam buku ini hanya sebagian dari tulisan yang dihasilkan Pak Tanto selama periode tersebut. Belum lagi tulisan sebelum 2019 dan setelah 2020. Tentu sangat banyak.

“Tentu bukan sekadar jumlah tulisan yang dilihat, namun kualitas tulisan Pak Tanto tak kalah dengan tulisan wartawan, bahkan wartawan senior sekalipun, yang memang pekerjaannya sehari-hari adalah menulis. Dari jumlah maupun kualitas tulisannya, Pak Tanto membuktikan bahwa ia memiliki bakat dan hoby menulis,” pungkas Philip. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *