Oleh: Maria Hildegardis Seran, Mahasiswa Universitas Cendikia Mitra Indonesia
beritabernas.com – Dengan perkembangan zaman saat ini semua hal diukur dengan angka statistik. Namun di balik semuanya itu, ada yang banting tulang setiap hari untuk memastikan kehidupan terus berjalan. Mereka yang tidak kelihatan di media, tetapi jasanya sangat luar biasa bagi kita semua.
Siapakah mereka? Jawabannya hanya satu yaitu buruh. Merekalah yang menjadi fondasi utama dalam kehidupan kita. Mereka adalah pahlawan tak terlihat.
Buruh bukan hanya mereka yang bekerja di pabrik. Tetapi mereka ada dimana-mana seperti petugas kebersihan. Mereka selalu memastikan agar jalanan maupun tempat- tempat lainnya selalu bersih. Ada juga penjahit yang selalu membuat atau mendesain pakaian, perawat yang selalu merawat orang sakit baik di rumah sakit maupun dirumah pasien, tukang yang membangun rumah maupun bangunan lainnya.
Selain itu koki yang selalu siap sedia di dapur restoran untuk menyiapkan makanan bagi tamu dan bahkan di belakang layar pengiriman barang online yaitu kurir yang selalu bersedia mengirimkan barang sampai ke pelosok-pelosok tanpa mengenal panas dan hujan. Ada juga driver yang selalu siap mengantar dan menjemput kita sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu dan selamat dan lain sebagainya.
Semuanya itu mereka lakukan untuk kita. Tanpa mereka semuanya akan menjadi kacau. Merekalah yang selalu memastikan semua hal dalam hidup kita terus berjalan.Namun sayangnya, peran besar itu seringkali tidak dihargai.
BACA JUGA:
- Presiden Jokowi Ajak Pemangku Kepentingan Melindungi Hak Buruh dan Pekerja
- Problematika Pekerja Migran NTT
- FH UII Sukses Menggelar Pendidikan dan Pelatihan Paralegal bagi Pekerja Migran Indonesia
Kita sering membaca atau menonton berita mengenai tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran dan statistik ketenagakerjaan. Namun di balik semua itu ada wajah-wajah manusia yang nyata. Ada cerita tentang orangtua yang menahan lapar demi menyekolahkan anak-anaknya dan mereka harus bekerja hingga larut malam agar keluarganya bisa makan dan punya tempat tinggal. Mereka bukan data yang hanya dikenang saat statistik dikeluarkan tetapi mereka adalah kehidupan itu sendiri.
Mereka bekerja dari pagi sampai malam tetapi ada yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Ada yang sudah bekerja bertahun-tahun tetapi statusnya masih kontrak tanpa kejelasan, upah yang rendah. Sementara itu perusahaan bisa mendapatkan keuntungan besar tetapi kesejahteraan karyawannya tidak ikut naik.
Seandainya satu hari saja semua buruh berhenti bekerja, seperti tidak ada yang menyapu, tidak ada yang mengirimkan barang, tidak ada yang merawat orang sakit dan sebagainya, maka semuanya akan kacau. Jadi hal ini merupakan bukti nyata bahwa buruh adalah fondasi dari kehidupan kita sehari-hari.
Oleh karena kita sebagai masyarakat juga memiliki peran, hargailah setiap orang yang bekerja untuk kita melalui cara-cara yang sederhana seperti memberikan ucapan terimakasih, sering menyapa mereka (menanyakan kabar tentang keluarga atau berdiskusi mengenai pekerjaan). Melalui cara-cara sederhana seperti itu membuat mereka merasa dihargai sehingga mereka pun lebih semangat dalam bekerja.
Oleh karena itu sudah waktunya kita berhenti memandang buruh dari sisi produktif saja tetapi mari kita menghargai mereka sebagai manusia seutuhnya. Berikan mereka hak yang layak, upah yang cukup, jaminan sosial, jam kerja yang manusiawi, lingkungan kerja yang aman.
Negara harus hadir untuk mereka. Aturan-aturan yang sudah dibuat harus betu-betul ditegakkan. Mereka pantas dihormati, dilindungi dan diberikan hak-hak yang layak. Karena tanpa mereka, tidak ada kehidupan yang bisa kita jalani sebagaimana mestinya.
“Selamat Hari Buruh! Terima kasih atas keringat dan kerja kerasmu yang Menjadi Fondasi Kemajuan Bangsa.” (*)
There is no ads to display, Please add some